20 Julai 2010

Warga Tuban Satu-Satunya Suku Di Dunia Yang Memakan Tanah Panggang

7 Syaaban 1431 H
Oleh: KALIMAJARO I"

Hmm..bagaimana ya rasanya memakan tanah liat yang dipanggang, tapi untuk warga yang satu ini adalah jagonya makan tanah liat. Bagi warga Tuban, Jawa timur memakan tanah lait panggang tak berbeda seperti kita memakan stik coklat. Makanan dari tanah liat yang diberi nama ampo ini sudah menjadi makanan tradisional yang dipercaya masyarakat Tuban dapat menguatkan sistem pencernaan. Bahkan memakan tanah liat juga dipercaya sebagai obat yang dapat mengobati beberapa macam penyakit.

Rasima, sang penjual ampo, mengatakan bahwa tidak ada resepi untuk untuk memasak tanah tersebut. Dia hanya mencari tanah yang bersih yang bebas dari kerikil, kemudian ditumbuk dan dipadatkan sehingga berbentuk segi empat. Kemudian, dengan mengikisnya dengan stik dan membentuknya seperti gulungan. Tanah yang sudah menggulung itu kemudian dibakar dan diasapi selama 1 jam, lalu jadilah sebagai snack atau makanan ringan yang siap dimakan. Rasima biasanya menjualnya dipasar dan sehari dia bisa mempunyai penghasilan sekitar Rp 20 ribu(RM7.00) untuk menghidupi keluarganya.

Tuban merupakan satu-satunya tempat di dunia yang memakan tanah. Memang ada orang-orang aneh di dunia yang suka makan pasir, dan benda aneh lainnya. Tapi tidak ada yang memakan tanah panggang. Salah seorang warga Tuban mengatakan bahwa dia sudah memakan ampo sejak dia masih kecil dan ampo mendinginkan perutnya.

Berikut cara membuatnya

1. Pisahkan Tanah Liat Dengan Kerikil dan Pasir

Pada tahap ini tanah dipilah-pilah antara yang lembut dan yang kasar. Sperti halnya membuat adonan jajan, maka keseragaman "tepung" tanah menentukan kenikmatan dan kepulenan camilan yang dihasilkan nantinya.

2. Bentuk Tanah Menjadi Kotak-KotakKalau kita membuat kuih ada istilah kalis, ya disini juga demikian, membuat adonan tanah liat menjadi bentuk kotak menunjukan bahwa adonan sudah kalis. Kalis sendiri berarti komposisi tanah dan air sudah merata pada setiap bagian adonan. Ciri adonan tanah liat yang kalis dilihat dari sudah tidak lengket pada telapak tangan.

3. Bentuk Stick/batanganTanah liat dibentuk menjadi stik, jika anda liat sepintas pembuatannya mirip dengan pembuatan wafer stick atau astor.

4. Bakar Tanah LiatSetelah tanah liat dibentuk menjadi stick, kemudian dipanggang diatas tungku tradisional samapai mengeras dan kering. Seperti terlihat pada gambar, tanah liat diletakan diatas wajan dengan pemanasan tungku dan kayu.

5. DisajikanSetelah semua proses dilalui maka tanah liat siap disajikan di meja untuk jadi teman ngobrol dan nonton Piala Dunia..hmmh. ...yummy .

Kalau anda penasaran dan cukup berani silahkan berkunjung ke tuban dan mencicipinya anda juga boleh meminta kantung plastik untuk membungkus sebagai oleh-oleh keluarga dirumah. Tentunya menikmati bersama keluarga akan membawa kenikmatan tersendiri. Bagaimana? Anda tertarik...enjoy (editor: Maulana)

5 ulasan:

ataicha berkata...

ada jugak cam ni eerk?
kena jg2 takut ingat coklat je nanti.. uhuhuhu

Unknown berkata...

Salam

Setahu saya ada juga Perempuan Melayu yang mengandung di Kelantan yang kepinginkan bata tanah liat atap rumah. Mereka menggigit dan mengunyah serta menelan sebagaimana makanan biasa.

Tanpa Nama berkata...

makan tanah
peribahasa melayu
yang ertinya ya pak ??

Modern Talking berkata...

klu kacang tanah pernah lah sy makan yB.. yang ini baru pertama kali dgr.. thanks for the info

Tanpa Nama berkata...

Pengamal tradisional menganjurkan makan tanah liat yang diuli kecil-kecil untuk mengubat perut yang selalu meragam. Tapi tanah liat tersebut dimakan mentah2.Seorang teman memberitahu zaman ibunya dulu-dulu mengamalkan makan tanah liat yang diuli kecil-kecil sebagai ubat sakit perut.