06 September 2008

Perjuangan

“Bila hidup kita untuk orang lain, maka kehidupan ini akan terasa panjang dan memiliki makna yang dalam” (Sayyid Quthb).

Kata orang bijak, hidup ini adalah suatu perjuangan yang panjang. Namun, arah perjuangan hidup manusia yang berbeza-beza, sehingga menghasilkan kenikmatan hidup berbeza pula. Sebahagian orang berjuang hanya untuk kepentingan dirinya sendiri, sedangkan sebahagian yang lain untuk orang lain di samping untuk dirinya sendiri. Menurut Sayyid Quthb, sangat berbeza jauh kenikmatan hidup yang dirasakan oleh orang yang berjuang untuk diri sendiri dan orang yang berjuang untuk orang lain.

Berjuang untuk orang lain jauh lebih nikmat dibandingkan berjuang hanya untuk diri sendiri. Hidup akan terasa lebih bermakna. Sebab, kenikmatan akan menjadi berlipat ganda, iaitu kenikmatan yang dirasakan diri sendiri juga kenikmatan yang dirasakan orang lain. Bahkan, ada kenikmatan lain lagi, yakni kenikmatan yang muncul ketika melihat orang lain merasa nikmat. Hasil perjuangannya juga memberi makna jauh setelah kematian. Di mana saja orang yang berjuang untuk orang lain berada, orang-orang di sekitarnya akan merasa damai dan dipandu dengan berbagai ilmu pengetahuan yang ditinggalkan .

Lain halnya bila berjuang untuk diri sendiri. Hati menjadi sempit. Setiap orang lain dirasakan sebagai lawan dan musuh . Yang difikirkan bagaimana menaklukkan orang lain, baik dengan kelicikan kata-katanya atau kejahatan tangannya. Meskipun mengaku muslim, orang-orang seperti ini bukanlah orang baik. Menurut Rasulullah SAW, seorang yang baik ialah yang diharapkan kebaikannya dan aman dari kejahatannya, dan orang yang paling buruk ialah yang tidak diharapkan kebaikannya dan tidak aman dari kejahatannya (HR. At Tarmidzi dan Abu Yu‘la).

Tiada ulasan: