Email : Shah Bundy
Menjelang peringatan Hari Nasional Anti-Imperialisme Global yang jatuh pada hari Rabu, 4/11, dalam sebuah khutbahnya Sayyid Ali Khamenei menyebut AS sebagai imperealis sejati di dunia. Pertemuan yang digelar secara terbuka dengan komunitas pelajar, mahasiwa dan keluarga syuhada Iran itu berlangsung Selasa 3/11/09. Dalam pidatonya, Pemimpin Besar Revolusi Islam, menekankan perlunya ketajaman hati dan pikiran untuk mengenal imperialisme.
"Selama pemerintah AS masih mempertahankan mental imperialisme dan ancamannya, maka bangsa Iran tidak akan terpedaya oleh retorika pemerintah AS yang terkesan menginginkan rekonsiliasi namun tidak melepaskan kemerdekaan, kebebasan, kepentingan nasional dan hak-hak bangsa Iran.
"Pasca kemenangan Revolusi Islam, pemerintah AS bukannya meminta maaf dan membayar ganti rugi atas kejahatan yang ditimpakannya kepada bangsa Iran, tapi justru melancarkan konspirasi terhadap bangsa dan pemerintah Islam Iran sejak masa-masa awal Revolusi Islam. Bahkan kedutaan AS di Tehran dijadikan sebagai pusat spionase dan konspirasi anti-Iran". Tegas Rahbar atau pemimpin besar revolusi Islam Iran.
Sayyid Ali Khamenei menilai, list kejahatan AS terhadap bangsa Iran selama tiga dekade terakhir telah terkumpul menjadi buku tebal.
Menyinggung pernyataan yang terkesan indah dari Presiden AS, Barack Obama berupa tawaran berunding dan penyelesaian masalah dengan Iran, Ayatollah Ali Khamenei menegaskan, "Sejak awal Republik Islam Iran memutuskan untuk tidak menilai secara dini slogan ‘perubahan', namun menilai hal itu dari prakteknya. Sayangnya, realitas yang ada selama ini justru berbeda dengan apa yang dikatakan". Tandasnya.
Dalam mengomentari tekad bangsa Iran untuk mempertahankan kemerdekaan, kebebasan, dan kepentingan nasional serta meraih kemajuan sains dan teknologi, Pemimpin Besar Revolusi menyatakan, "Jika ada pihak yang ingin mencederai hak bangsa Iran, maka bangsa ini akan menentang dengan mengerahkan seluruh kekuatan dan memaksanya tunduk. Rahbar juga memperingatkan, "AS jangan merasa senang dahulu dengan sejumlah masalah dan peristiwa pasca pemilu presiden Iran, sebab Republik Islam Iran jauh lebih kukuh dari apa yang selama ini dibicarakan".
"AYUH BANGUN UMAT ISLAM"
TAKBIR!!!!
Menjelang peringatan Hari Nasional Anti-Imperialisme Global yang jatuh pada hari Rabu, 4/11, dalam sebuah khutbahnya Sayyid Ali Khamenei menyebut AS sebagai imperealis sejati di dunia. Pertemuan yang digelar secara terbuka dengan komunitas pelajar, mahasiwa dan keluarga syuhada Iran itu berlangsung Selasa 3/11/09. Dalam pidatonya, Pemimpin Besar Revolusi Islam, menekankan perlunya ketajaman hati dan pikiran untuk mengenal imperialisme.
"Selama pemerintah AS masih mempertahankan mental imperialisme dan ancamannya, maka bangsa Iran tidak akan terpedaya oleh retorika pemerintah AS yang terkesan menginginkan rekonsiliasi namun tidak melepaskan kemerdekaan, kebebasan, kepentingan nasional dan hak-hak bangsa Iran.
"Pasca kemenangan Revolusi Islam, pemerintah AS bukannya meminta maaf dan membayar ganti rugi atas kejahatan yang ditimpakannya kepada bangsa Iran, tapi justru melancarkan konspirasi terhadap bangsa dan pemerintah Islam Iran sejak masa-masa awal Revolusi Islam. Bahkan kedutaan AS di Tehran dijadikan sebagai pusat spionase dan konspirasi anti-Iran". Tegas Rahbar atau pemimpin besar revolusi Islam Iran.
Sayyid Ali Khamenei menilai, list kejahatan AS terhadap bangsa Iran selama tiga dekade terakhir telah terkumpul menjadi buku tebal.
Menyinggung pernyataan yang terkesan indah dari Presiden AS, Barack Obama berupa tawaran berunding dan penyelesaian masalah dengan Iran, Ayatollah Ali Khamenei menegaskan, "Sejak awal Republik Islam Iran memutuskan untuk tidak menilai secara dini slogan ‘perubahan', namun menilai hal itu dari prakteknya. Sayangnya, realitas yang ada selama ini justru berbeda dengan apa yang dikatakan". Tandasnya.
Dalam mengomentari tekad bangsa Iran untuk mempertahankan kemerdekaan, kebebasan, dan kepentingan nasional serta meraih kemajuan sains dan teknologi, Pemimpin Besar Revolusi menyatakan, "Jika ada pihak yang ingin mencederai hak bangsa Iran, maka bangsa ini akan menentang dengan mengerahkan seluruh kekuatan dan memaksanya tunduk. Rahbar juga memperingatkan, "AS jangan merasa senang dahulu dengan sejumlah masalah dan peristiwa pasca pemilu presiden Iran, sebab Republik Islam Iran jauh lebih kukuh dari apa yang selama ini dibicarakan".
"AYUH BANGUN UMAT ISLAM"
TAKBIR!!!!