Keringnya angin gurun akan membuat debu berterbangan dengan mudah ketika sedikit saja tersentuh tiupan angin. Musnahnya bukit atau gunung akibat pepohonan ditebang tanpa kawalan akan melongsorkan tanah dengan mudahnya ketika sedikit saja tersentuh air. Namun akibat-akibat buruk dari tandusnya gurun dan gunung tidak dahsyat dibandingkan dengan kedahsyatan tandusnya hati dari iman.
Tandusnya hati manusia dari keimanan akan menimbulkan musibah lebih dari seluas gurun atau sebesar bukit atau gunung. Tidak ada lagi penahan ketika godaan sedikit saja mendatang. Di saat tandusnya hati, manusia akan menghalalkan sesuatu tanpa batas untuk memenuhi hawa nafsu. Sehingga akibat buruknya akan mencapai seluas suatu kawasan atau wilayah dan menimbulkan masalah secara langsung dan tak langsung sebanyak rakyat di sebuah negara atau bahkan dunia.
Sebagaimana gunung yang tetap tandus bila tidak diusahakan dengan tanaman yang baru, demikian juga hati yang tetap gersang. Hati akan terus kosong, sehingga tanaman kebenaran dan kebaikan tidak akan pernah bertapak di sana . Oleh karena itu, hati perlu terus disirami dengan keimanan, ditanami kebaikan, serta dipupuk dengan nasihat-nasihat. Dan tidak ada orang yang paling mampu melakukan itu semua, kecuali diri kita sendiri dengan mengharap pertolongan Allah SWT.
Demikianlah tandusnya keimanan yang akan membawa padah ke neraka Allah yang amat dasyat, oleh itu selamatkan dia dari terus tandus.