“Perbanyaklah olehmu mengingat mati, sebab perbuatan tersebut akan menghapuskan dosa dan menumbuhkan sikap zuhud (tidak rakus terhadap yang bersifat duniawi)” (HR.Ibnu
Abiddunya).
Setiap hari ada sahaja berita kematian dengan berbagai keadaan . Ada yang menyedihkan, ada yang menyeramkan, ada yang menyejukkan dan berbagai keadaan yang lain. Namun pernahkah kita membayangkan bagaimanakah keadaan kita sendiri meninggalkan dunia ini suatu ketika nanti?
Sebenarnya, bagaimana kita mati ada kaitan bagaimana kita hidup di dunia. Para ulama mengatakan, kalau kita hidup didunia dengan cara yang baik , mati pun insya Allah dalam keadaan baik. Dalam Al Quran disebutkan, orang baik (beriman) akan mati dengan jiwa yang tenang. Sebab, mereka telah mengharungi masa hidup di dunia sebagai seorang yang cerdik .
Rasulullah SAW sendiri pernah ditanya oleh seorang lelaki dari kaum Anshar, “Siapakah orang yang paling cerdik di antara orang-orang cerdik dan yang paling mulia di antara manusia, ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Mereka yang paling banyak mengingat mati dan yang paling kuat mempersiapkan diri untuk menghadapinya”
Dengan demikian, tidaklah benar kalau ada pandangan bahwa orang cerdik ialah orang yang paling banyak mengumpulkan harta dunia. Kebanyakan orang yang memiliki kesempatan berusaha menindas orang orang lain dengan cara cara zalim demi menjayakan kesempatannya sebenarnya adalah seorang yang bodoh dan sedang mempersiapkan kesusahan untuk dirinya sendiri. Orang semacam inilah orang yang lupa saat ia akan mati. Iaitu orang yang tidak cerdik seperti hadits Nabi di atas..