20 Oktober 2008

Memberi Salam

“Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu” (QS. An-Nisaa‘: 86).

Setiap hamba Allah dianjurkan untuk pandai melihat peluang untuk berbuat baik dan tidak memandang rendah terhadap setiap kebaikan yang dilakukan orang lain walaupun kecil. Peluang untuk mendapatkan pahala dari Allah, misalnya, ada pada setiap kesempatan bertemu dengan manusia. Memberi salam adalah di antaranya.


Namun kebanyakan peluang baik itu diabaikan begitu saja. Sebahagian orang kadangkala merasa dirinya terlalu tinggi pangkat dan derajatnya, sehingga tidak perlu memberi salam ketika bertemu dengan orang lain. Rasa sombong itu sebenarnya bukan menambah mulia derajatnya, tetapi membuatnya hina. Sebab dia telah menggantikan peluang kebaikan dengan keburukan. Kesombongan adalah perbuatan yang dimurkai Allah.


Padahal memberi salam adalah pekerjaan yang sangat ringan dan mudah, Namun waktu dan tenaga yang singkat dan sedikit itu hasilnya kita mendapatkan kebaikan yang banyak. Bukan hanya pahala sedekah yang didapat dengan salam, tetapi juga pahala silaturrahim. Rasulullah SAW sendiri pernah bersabda, “Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang jika kalian kerjakan niscaya kalian akan saling menyayangi? Tebarkanlah salam di antara kalian” (HR Muslim).