“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga.” (QS. At-Tahrim: 8).
Kebiasaannya harga kasut lebih mahal berbanding dengan harga topi atau kopiah. Tetapi kalau dilempar dengan kasut, kita mengganggapnya suatu penghinaan dan melempar topi adalah kepuasan dan menandakan suautu kegembiraan. Mungkin kerana kasut digunakan di bagian paling rendah dari tubuh manusia, sedangkan topi digunakan di bagian tubuh paling atas. Namun menurut Rasulullah SAW, dengan kasutlah seorang pelacur memberi minum seekor anjing yang kehausan sehingga diampuni dosanya dan dijanjikan surga.
Sebagaimana yang dilakukan oleh seorang wartawan Iraq, Muntazer yang melemparkan sepasang kasutnya kepada Bush merupakan suatu penghinaan yang menyebabkan dia dianggap wira oleh umat Islam bukan saja dinegaranya tetapi oleh umat Islam seluruh dunia.
Dalam suatu hadits riwayat Bukhari dari Abu Hurairah, “Seorang wanita pezina diampuni dosa-dosanya. Dia mendapati seekor anjing yang sedang berada di pinggir sumur yang sedang menjulurkan lidahnya. Nabi SAW bersabda, ’Ia (anjing itu) hampir mati karena kehausan.‘ Lalu wanita itu melepaskan kasutnya dan mengikat dengan tudungnya dan mengambil air dengannya untuk (memberi minum) anjing itu. pekerjaan itu mengampunkan dosanya.”
Kisah itu menjadi pengajaran berharga bagi kita. Di antara jika ampunan dosa dari Allah boleh diperolehi seseorang hanya kerana memberi minum seekor anjing, lalu bagaimana dengan orang-orang yang memberi makan manusia yang lapar, memberi minum manusia yang kehausan, memberitahukan jalan kepada manusia yang tersesat, memberi bantuan (lain) kepada manusia yang memerlukan? Oleh karena itu, tersangat penting bagi kita menolong orang lain yang memerlukan walaupun dalam keadaan yang menurut sebahagian manusia tidak begitu berharga, tetapi yakinlah ia berharga dalam pandangan Allah.
Kebiasaannya harga kasut lebih mahal berbanding dengan harga topi atau kopiah. Tetapi kalau dilempar dengan kasut, kita mengganggapnya suatu penghinaan dan melempar topi adalah kepuasan dan menandakan suautu kegembiraan. Mungkin kerana kasut digunakan di bagian paling rendah dari tubuh manusia, sedangkan topi digunakan di bagian tubuh paling atas. Namun menurut Rasulullah SAW, dengan kasutlah seorang pelacur memberi minum seekor anjing yang kehausan sehingga diampuni dosanya dan dijanjikan surga.
Sebagaimana yang dilakukan oleh seorang wartawan Iraq, Muntazer yang melemparkan sepasang kasutnya kepada Bush merupakan suatu penghinaan yang menyebabkan dia dianggap wira oleh umat Islam bukan saja dinegaranya tetapi oleh umat Islam seluruh dunia.
Dalam suatu hadits riwayat Bukhari dari Abu Hurairah, “Seorang wanita pezina diampuni dosa-dosanya. Dia mendapati seekor anjing yang sedang berada di pinggir sumur yang sedang menjulurkan lidahnya. Nabi SAW bersabda, ’Ia (anjing itu) hampir mati karena kehausan.‘ Lalu wanita itu melepaskan kasutnya dan mengikat dengan tudungnya dan mengambil air dengannya untuk (memberi minum) anjing itu. pekerjaan itu mengampunkan dosanya.”
Kisah itu menjadi pengajaran berharga bagi kita. Di antara jika ampunan dosa dari Allah boleh diperolehi seseorang hanya kerana memberi minum seekor anjing, lalu bagaimana dengan orang-orang yang memberi makan manusia yang lapar, memberi minum manusia yang kehausan, memberitahukan jalan kepada manusia yang tersesat, memberi bantuan (lain) kepada manusia yang memerlukan? Oleh karena itu, tersangat penting bagi kita menolong orang lain yang memerlukan walaupun dalam keadaan yang menurut sebahagian manusia tidak begitu berharga, tetapi yakinlah ia berharga dalam pandangan Allah.