Oleh Jarjani Usman
“Hati-hati kalian dari buruk sangka, karena itu adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah kalian mendengarkan ucapan orang lain dalam keadaan mereka tidak suka. Janganlah kalian mencari-cari cela orang lain. Jangan kalian berlomba-lomba untuk menguasai sesuatu. Janganlah kalian saling hasad, saling benci, dan saling membelakangi” (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Negeri kita saat ini sedang diselimuti buruk sangka, Orang-orang penting saling menuding. Aib dicari dan dibongkar. Salah sedikit menjadi besar.
Pada semasa hidup Rasulullah s.a.w., tak henti-hentinya beliau mengajak umat manusia untuk menjauhi buruk sangka. Sebab, telah terbukti bahwa buruk sangka berakibat fatal terhadap hubungan antar manusia. Buruk sangka bisa menghancurkan persatuan. Bila sudah menggelegak buruk sangka, maka kebencian akan merajalela. Padahal tak mudah meraih kemenangan dalam hidup ini meskipun oleh pihak yang benar, bila tidak ada persatuan. Sebaliknya, akan mudah mencapai kemenangan, meskipun oleh orang-orang bersalah yang bersatu.
Buruk sangka juga mengangkangi kebenaran. Kebenaran yang disampaikan oleh seseorang yang kita benci akan sulit diterima sebagai kebenaran. Meskipun benar, salah rasanya. Padahal setiap manusia senantiasa membutuhkan kebenaran, yang datangnya dari siapa saja. Kita diajak untuk menjadi hamba-hamba Allah yang bersaudara. Negeri ini hanya akan kuat bila atli persaudaraan kita jaga. Sebaliknya, akan lemah dan hancur terobok-obok negeri yang konon mayoritas muslim ini, bila kita selalu menyemai benih-benih buruk sangka.
“Hati-hati kalian dari buruk sangka, karena itu adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah kalian mendengarkan ucapan orang lain dalam keadaan mereka tidak suka. Janganlah kalian mencari-cari cela orang lain. Jangan kalian berlomba-lomba untuk menguasai sesuatu. Janganlah kalian saling hasad, saling benci, dan saling membelakangi” (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Negeri kita saat ini sedang diselimuti buruk sangka, Orang-orang penting saling menuding. Aib dicari dan dibongkar. Salah sedikit menjadi besar.
Pada semasa hidup Rasulullah s.a.w., tak henti-hentinya beliau mengajak umat manusia untuk menjauhi buruk sangka. Sebab, telah terbukti bahwa buruk sangka berakibat fatal terhadap hubungan antar manusia. Buruk sangka bisa menghancurkan persatuan. Bila sudah menggelegak buruk sangka, maka kebencian akan merajalela. Padahal tak mudah meraih kemenangan dalam hidup ini meskipun oleh pihak yang benar, bila tidak ada persatuan. Sebaliknya, akan mudah mencapai kemenangan, meskipun oleh orang-orang bersalah yang bersatu.
Buruk sangka juga mengangkangi kebenaran. Kebenaran yang disampaikan oleh seseorang yang kita benci akan sulit diterima sebagai kebenaran. Meskipun benar, salah rasanya. Padahal setiap manusia senantiasa membutuhkan kebenaran, yang datangnya dari siapa saja. Kita diajak untuk menjadi hamba-hamba Allah yang bersaudara. Negeri ini hanya akan kuat bila atli persaudaraan kita jaga. Sebaliknya, akan lemah dan hancur terobok-obok negeri yang konon mayoritas muslim ini, bila kita selalu menyemai benih-benih buruk sangka.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan