By: agussyafii
Disaat gema takbir berkumandang. Saya bersama istri dan hana kaki melangkah menuju masjid melaksanakan sholat Ied. Di masjid Fatahillah kami sekeluarga melaksanakan sholat Ied. Gema takbir itu terasa menggetarkan kalbu. Mengagungkan AsmaNya membuat diri kita seolah kecil dihadapannya. Berbagai persoalan kehidupan berpacu dengan cepatnya. Terasa baru kemaren bulan ramadhan tetapi kini sudah Hari Raya idul Fitri. Entah kenapa setiap kali mendengar gema takbir selalu saja membuat air mata tak terasa mengalir. Teringat pada setiap jejak langkah dalam perjalanan hidup saya lalui.
Alloh SWT memang tidak pernah menjanjikan hamparan kebun mawar kehidupan kita tetapi Alloh SWT selalu hadir ditengah ketika kita dalam kesulitan dan penderitaan sehingga kita dapat bertahan dan melewatinya. Seperti halnya musim hujan akan berhenti berganti musim yang cerah dihiasi dengan pelangi. Begitulah hidup kita. Ada saatnya perlu perjuangan, ada saat menikmati keindahannya.
Penderitaan, kesulitan dan perjuangan hidup hanyalah satu bagian dalam perjalanan hidup kita. Tidak selamanya hidup selalu dihadapi dengan perjuangan. Adakalanya hidup ini mudah dan penuh kebahagiaan. Seninya adalah bagaimana kita bisa mensyukuri, menikmati dan mencintai dalam setiap episode kehidupan, baik dalam masa-masa sulit dan penderitaan maupun dalam masa mudah dan bahagia.
Setelah selesai sholat ied kami ke rumah orang tua dengan penuh sukacita. Kebahagiaan terpancar dari setiap wajah orang yang saya temui. Setiap wajah tidak bisa menjadi sebuah kesimpulan tentang hidup yang kita jalani namun mensyukurinya. Hidup manusia bagaikan roda yang selalu berputar. Kadang kita di atas, kadang juga kita dibawah. Siapa diantara kita yang bisa merubah masa lalu? atau menetapkan apa yang akan terjadi dihari esok? Semua datang dan pergi dalam kehidupan kita begitu saja. Kebahagiaan atau penderitaan, sehat atau sakit, kaya atau miskin, Alloh SWT menginginkan agar hidup kita bermakna, baik dalam perjuangan maupun dalam kebahagiaan disetiap jejak-jejak kehidupan kita.
Wassalam,
agussyafii
Disaat gema takbir berkumandang. Saya bersama istri dan hana kaki melangkah menuju masjid melaksanakan sholat Ied. Di masjid Fatahillah kami sekeluarga melaksanakan sholat Ied. Gema takbir itu terasa menggetarkan kalbu. Mengagungkan AsmaNya membuat diri kita seolah kecil dihadapannya. Berbagai persoalan kehidupan berpacu dengan cepatnya. Terasa baru kemaren bulan ramadhan tetapi kini sudah Hari Raya idul Fitri. Entah kenapa setiap kali mendengar gema takbir selalu saja membuat air mata tak terasa mengalir. Teringat pada setiap jejak langkah dalam perjalanan hidup saya lalui.
Alloh SWT memang tidak pernah menjanjikan hamparan kebun mawar kehidupan kita tetapi Alloh SWT selalu hadir ditengah ketika kita dalam kesulitan dan penderitaan sehingga kita dapat bertahan dan melewatinya. Seperti halnya musim hujan akan berhenti berganti musim yang cerah dihiasi dengan pelangi. Begitulah hidup kita. Ada saatnya perlu perjuangan, ada saat menikmati keindahannya.
Penderitaan, kesulitan dan perjuangan hidup hanyalah satu bagian dalam perjalanan hidup kita. Tidak selamanya hidup selalu dihadapi dengan perjuangan. Adakalanya hidup ini mudah dan penuh kebahagiaan. Seninya adalah bagaimana kita bisa mensyukuri, menikmati dan mencintai dalam setiap episode kehidupan, baik dalam masa-masa sulit dan penderitaan maupun dalam masa mudah dan bahagia.
Setelah selesai sholat ied kami ke rumah orang tua dengan penuh sukacita. Kebahagiaan terpancar dari setiap wajah orang yang saya temui. Setiap wajah tidak bisa menjadi sebuah kesimpulan tentang hidup yang kita jalani namun mensyukurinya. Hidup manusia bagaikan roda yang selalu berputar. Kadang kita di atas, kadang juga kita dibawah. Siapa diantara kita yang bisa merubah masa lalu? atau menetapkan apa yang akan terjadi dihari esok? Semua datang dan pergi dalam kehidupan kita begitu saja. Kebahagiaan atau penderitaan, sehat atau sakit, kaya atau miskin, Alloh SWT menginginkan agar hidup kita bermakna, baik dalam perjuangan maupun dalam kebahagiaan disetiap jejak-jejak kehidupan kita.
Wassalam,
agussyafii
1 ulasan:
alhamdulillah menjadi orang yang beriman, nikmat yang tak ternilai
Catat Ulasan