14 Zulkaedah 1432H. [MOD] -
Cinta bukanlah pikiran dan perasan. Cinta bukanlah semata harapan dan keinginan, tetapi cinta adalah sebuah latihan kesabaran, sebab cinta itu memberi, cinta itu berkorban, cinta itu memaafkan.
Cinta yang hakiki tidak dilalui dengan riang gembira dan canda tawa namun cinta yang hakiki dilewati dengan peristiwa yang menguras derai air mata, perih dan terluka agar anda mengerti bahwa sesungguh cinta yang hakiki hanyalah cinta kita kepada Allah, Sang Pemilik Kehidupan.
Bagi mereka yang mengejar kebahagiaan dengan berharap akan menemukan cinta yang hakiki cobaan dan ujian yang terberat adalah kehilangan. Kehilangan sesuatu yang berarti tentu saja membuat kita merasa sedih dan berduka. Terlebih kehilangan seseorang yang begitu kita cintai dan kita harapkan, bahkan seluruh hidup kita bergantung kepada kehadirannya,
maka rasa perih dan terluka mengiringi kepergiannya teramat dalam dan tidak akan pernah terhapus dari ingatan kita. Setiap benda, peristiwa, jalan yang pernah kita lalui atau hal yang mengingatkan kita kepada orang tersebut membuat perih dan luka hati menganga kembali dan rasa sakit menyayat begitu perih, nyeri.
Kenangan indah, hidup penuh semerbak harum mewangi bunga, bagai di taman surga tersimpan dalam ingatan kita. Cinta dan kasih sayang, kemesraan, menimbulkan kenangan manis tak terlupakan. Sementara disisi lain kecintaan penuh muatan emosi,
pertengkaran, menimbulkan luka yang teramat dalam. Setiap benda, tempat, peristiwa dengan orang yang kita cintai menimbulkan kenangan manis dan pahit juga perih. Itulah sebabnya ketika kita kehilangan orang yang kita cintai terjadi secara tiba-tiba, sama sekali tidak diduga dan tidak dikehendaki, jiwa kita memberontak, marah, tidak dapat menerima keadaan yang terjadi karena ditinggalkan.
Sahabatku, kehidupan tidak hanya dipenuhi dg kegembiraan, terkadang derita menyapa. anda tidak bisa menolak perih dan luka dihati karena kehilangan orang yg anda cintai, mau tidak mau anda harus menerima dan menghadapi duka serta melewati masa-masa berat ditinggalkan orang yg anda sayangi. Sahabatku, temukan kebahagiaan dalam diri anda.
Fafiru Ilallah, Larilah pada Allah, menangis dan memohon pd Allah agar diberikan kekuatan dan kesabaran melewati masa-masa berat itu. "Cukuplah Allah menjadi penolong bagi kami dan Dia sebaik-baiknya pelindung.
Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, mereka tidak ditimpa satu bencana dan mereka mengikuti keridhaan Allah. Allah mempunyai karunia yang besar." (QS. ali Imran : 173-174).
Wassalam,
M. Agus Syafii
Tiada ulasan:
Catat Ulasan