13 Zulkaedah 1433H. [MOD] -
Oleh Jarjani Usman
“Tolonglah saudaramu yang melakukan kezaliman dan yang dizalimi” (HR. Bukhari).
Rasa optimis sangat penting dimiliki setiap insan. Termasuk optimis akan berubahnya orang-orang jahat atau zalim (kembali) menjadi orang-orang baik. Sikap optimis seperti ini dimiliki Rasulullah, sehingga beliau bukan hanya memerintahkan siapapun untuk menolong orang-orang yang terzalimi sekaligus membantu yang suka berbuat zalim.
Ajakan Rasululllah untuk membantu orang-orang yang terzalimi dianggap lumrah oleh para sahabat, namun yang mengundang tanda tanya ialah ketika diminta membantu orang zalim. Karena itu sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, tentu saja saya akan menolong orang yang dizalimi orang. Lantas bagaimana menolong orang yang melakukan kezaliman?” Rasulullah memberikan penjelasan, “Kamu mencegah atau menghalanginya agar tidak melakukan kezaliman, maka hal itu adalah cara untuk menolongnya” (HR. Bukhari).
Kalau direnungi, memang banyak sekali faedah mencegah kezaliman. Antara lain, akan menyelamatkan pelakunya dari berbuat dosa dan mendapat azab. Apalagi doa-doa orang-orang yang terzalimi atau teraniaya mudah dikabulkan Allah. Faedah lain ialah menyelamatkan orang dari kezaliman. Akhirnya, bila yang suka berbuat zalim sudah berkurang atau tiada lagi, maka akan semakin damai dunia ini.
Serambi/-
Tiada ulasan:
Catat Ulasan