10 Zulkaedah 1433H. [MOD] -
Beberapa waktu yang lalu di Rumah Amalia saya kedatangan seorang bapak.
Beliau bercerita tentang sakitnya penyakit radang empedu, penyakitnya
sangat parah sehingga harapan hidupnya sangat menipis. Beliau menitipkan
shodaqohnya untuk anak-anak Amalia dan memohon doa agar operasi yang
dijalaninya berjalan dengan lancar sehingga masih ada harapan untuk
berbuat baik untuk sesama. 'Saya yakin Mas Agus, hidup dan mati kita
hanya ditangan Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
kita hanya memohon dan berdoa
semoga Allah memberkahi hidup dan mati kita sebagai hambaNya yang selalu
bersyukur atas karuniaNya,' begitu tuturnya, kacamatanya nampak basah
tak mampu untuk ditutupinya. berkali-kali beliau mengeluarkan kain
pengelap untuk membersihkan kacamatanya. Usianya yang senja namun
badannya masih terlihat tegap dan gagah tak terlihat bahwa didalam
dirinya ada sesuatu penyakit yang menggerogoti tubuhnya.
Perjalanan waktu begitu cepat. Operasi itu berjalan dengan lancar.
Beliau kembali pulih dan bugar. Beliau bercerita bahwa proses menuju
kematian kita sungguh menakjubkan, dari rasa dingin naik ke kaki, betis
sampai di kepala. Rasa dingin itu berjalan perlahan. 'Terbayang malaikat
maut segera mencabut nyawa saya, Mas Agus..'tuturnya, wajahnya penuh
ekspressi yang jernih. 'Tak lupa saya selalu mengucapkan syahadat,
jangan sampai saya mati dalam keadaan sebagai orang yang ingkar,'
ucapnya dengan suara pelan. Dalam keadaan antara sadar dan tidak, beliau
mendengar suara anak-anak yang sedang melantunkan ayat suci al-Qur'an
dan bayangan dirinya pada masa lalu semua berjalan dengan cepat dan
nampak jelas semua yang telah dilakukannya, dosa-dosa yang membuat takut
dirinya sendiri . Disaat itu juga beliau memohon ampun kehadirat Allah
agar diberikan kesempatan untuk bertaubat.
Ketika beliau
berjanji untuk bertaubat, tiba-tiba sadarkan diri. Semua operasinya
dinyatakan berjalan dengan baik dan lancar. Tubuhnya kembali pulih
seperti sediakala. Dari pengalaman itu beliau menjadi yakin bahwa doa
yang dipanjatkan secara sungguh-sungguh dengan keikhlasan adalah sebuah
keajaiban. Allah senantiasa peduli dengan apa yang kita pikirkan, kita
rasakan dan apa yang kita perbuat. Allah Subhanahu Wa Ta'ala senantiasa
mengabulkan doa-doa kita. "Obatilah orang-orang yang sakit dengan
shodaqoh, bentengilah harta kalian dengan zakat dan tolaklah bencana
dengan doa (HR. Baihaqi).
Sahabatku, aminkan doa agar
permohonan kita dikabulkan oleh Allah. “Allaahumma innii a’udzubika min
‘ilmin laa yanfa’u wa qolbin laa yakhsya’u du’aain laa yusma’u wanafsin
laa tasyba’u” Ya Allah, aku berlindung kepada Engkau dari ilmu yang tak
berguna,dari hati yang tak pernah tenang, dari do’a yang tak didengar ,
dan dari nafsu yang tak pernah kenyang.”
Wassalam,
Muhamad Agus Syafii
Tiada ulasan:
Catat Ulasan