“Hak seorang muslim atas muslim lainnya ialah lima, Iaitu menjawab ucapan salam, menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakan orang yang bersin” (Muttafaq `Alaih).
Sebagaimana dikemukakan dalam hadits diatas, berkunjung ke rumah seseorang untuk tujuan mulia sangat dianjurkan oleh Islam. Conyohnya, berkunjung untuk menjenguk orang yang sakit, untuk mengantar jenazahnya, dan untuk memenuhi undangannya. Apalagi tidak jarang, bila dikunjungi rumahnya, orang yang sedang menyimpan rasa dendam sekalipun, rela melepaskan rasa dendamnya.
Menjenguk orang sakit juga berpeluang meringankan penderitaannya. Paling tidak, ada tempat untuk berbagi kisah tentang bagaimana penderitaannya. Kesempatan itu juga boleh menjadi tempat untuk saling bermaafan. Berilah sedikit sumbangan atau bawa sedikit buah tangan tanda simpati dan kebersamaan. Bukan hanya itu, yang mengunjunginya akan mengambil iktibar akan nasib kesihatannya suatu ketika nanti , mungkin suatu penyakit menghinggapi tubuhnya sebagaimana orang yang diziarahinya.
Ingatan itu akan lebih bermakna apabila berkunjung untuk menghantar jenazah seseorang. Akan didapati suatu peringatan bahwa kematian pasti akan menimpa setiap yang bernyawa, lambat ataupun cepat. Bila ingatan yang demikian muncul, maka, menurut Imam Al-Ghazali, manusia akan terdorong untuk mempersiapkan bekal kebaikan dan tidak rakus akan dunia.
Namun yang sangat dilarang adalah berkunjung untuk tujuan-tujuan tidak baik. Misalnya, berkunjung untuk menumpahkan janji-janji , namun kemudian janji-janji itu tidak ingin ditepati.
Memenuhi undangan sesama muslim adalah suatu kewajipan yang mesti dipenuhi kecuali ada keuzuran yang tidak dapat dielakkan. Tunaikan dengan sebaik mungkin hajat saudaramu itu.
Apabila seseorang itu bersin biasanya diucapkan kalimah alhamdulillah dan doakan mereka dengan yarhamukkallah.