Oleh : Shah Bundy
Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyatakan Hari Al-Quds Sedunia merupakan sebuah momentum yang pada hari itu, bangsa Iran dengan turun ke jalan-jalan, kembali menunjukkan kegigihan, keunggulan dan pandangan manusiawi mereka dalam masalah-masalah dunia, kepada seluruh masyarakat dunia.
Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Fars, Ahmadinejad di sela-sela rapat kebinet, hari Rabu (16/9), menyebut masalah Palestina sebagai isu kemanusiaan terpenting saat ini. Dikatakannya, masalah Palestina bukan problema sepetak tanah dan masalah ummat muslim, tapi bersangkutan dengan seluruh manusia di dunia ini. Ahmadinejad menjelaskan, "Jika dunia saat ini dihadapkan pada berbagai instabilitas, kefasadan, arogansi, kelaparan yang menimpa lebih dari setengah milyar warga dunia, serta pelecehan harga diri manusia dan hak-hak asasi manusia, itu semua dapat dihubungkan dengan masalah Palestina."
Seraya menjelaskan bahwa bangsa Iran selalu terdepan dalam masalah kemanusiaan di dunia, Ahmadinejad mengatakan, "Menaruh perhatian untuk menyelesaikan berbagai problema kemanusiaan, menghormati hak-hak bangsa, mengupayakan penegakan keadilan dan keamanan adalah di antara masalah-masalah yang selalu dikedepankan oleh bangsa Iran."
Lebih lanjut Ahmadinejad menuturkan, "Negara-negara adidaya yang mengklaim sebagai pendukung reformasi, bukan hanya menelantarkan masalah Palestina, bahkan memperkeruh suasana dari kondisi sebelumnya." Dalam kesempatan tersebut, Ahmadinejad menyebut gelombang manusia dan pemikiran sebagai sumber kekuatan utama. Dikatakannya, "Di dunia politik saat ini, kepemilikan senjata mutakhir, gudang-gudang nuklir dan rekening bank sama sekali tidak menghasilkan kekuatan. Akan tetapi sumber kekuatan sebenarnya bermuara pada kekuatan manusia, pemikiran dan keimanan setiap bangsa."
Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyatakan Hari Al-Quds Sedunia merupakan sebuah momentum yang pada hari itu, bangsa Iran dengan turun ke jalan-jalan, kembali menunjukkan kegigihan, keunggulan dan pandangan manusiawi mereka dalam masalah-masalah dunia, kepada seluruh masyarakat dunia.
Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Fars, Ahmadinejad di sela-sela rapat kebinet, hari Rabu (16/9), menyebut masalah Palestina sebagai isu kemanusiaan terpenting saat ini. Dikatakannya, masalah Palestina bukan problema sepetak tanah dan masalah ummat muslim, tapi bersangkutan dengan seluruh manusia di dunia ini. Ahmadinejad menjelaskan, "Jika dunia saat ini dihadapkan pada berbagai instabilitas, kefasadan, arogansi, kelaparan yang menimpa lebih dari setengah milyar warga dunia, serta pelecehan harga diri manusia dan hak-hak asasi manusia, itu semua dapat dihubungkan dengan masalah Palestina."
Seraya menjelaskan bahwa bangsa Iran selalu terdepan dalam masalah kemanusiaan di dunia, Ahmadinejad mengatakan, "Menaruh perhatian untuk menyelesaikan berbagai problema kemanusiaan, menghormati hak-hak bangsa, mengupayakan penegakan keadilan dan keamanan adalah di antara masalah-masalah yang selalu dikedepankan oleh bangsa Iran."
Lebih lanjut Ahmadinejad menuturkan, "Negara-negara adidaya yang mengklaim sebagai pendukung reformasi, bukan hanya menelantarkan masalah Palestina, bahkan memperkeruh suasana dari kondisi sebelumnya." Dalam kesempatan tersebut, Ahmadinejad menyebut gelombang manusia dan pemikiran sebagai sumber kekuatan utama. Dikatakannya, "Di dunia politik saat ini, kepemilikan senjata mutakhir, gudang-gudang nuklir dan rekening bank sama sekali tidak menghasilkan kekuatan. Akan tetapi sumber kekuatan sebenarnya bermuara pada kekuatan manusia, pemikiran dan keimanan setiap bangsa."
Tiada ulasan:
Catat Ulasan