11 September 2009

Tersenyum Sejenak

By: agussyafii

Suatu hari seekor semut mendatangi gajah dan kemudian sang semut membisikkan sesuatu ke telinga gajah. Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh sang semut, gajahnya tiba-tiba pingsan!

Tahukah anda kenapa gajahnya pingsan? Apa yang dibisikan semut kepada gajah?

Ternyata semutnya tadi membisikkan ke telinga gajah, 'aku hamil dan kau adalah bapaknya!'

Silahkan tersenyum sejenak. Sebab tersenyum adalah ibadah. Di bulan suci Ramadhan yang penuh berkah ini tersenyum mampu menyegarkan pikiran kita. Keluar dari segala kerumitan, menjaga pikiran agar selalu fresh sangat sehat menjaga kebugaran tubuh.

Pekerjaan kita setiap hari bergulat pada pikiran. Seperti yang dijelaskan dalam surat al-Syam / 91:8 bahwa kita secara fitri diciptakan Allah SWT dengan memiliki perangkat untuk mengetahui kebaikan dan keburukan, dan surat al-Balad / 90:10 menyebutkan bahwa kepada kita diberi peluang untuk memilih satu di antara dua jalan hidup yang telah disediakan, jalan kebaikan dan jalan kejahatan. Untuk itu, pada setiap diri kita terdapat faktor-faktor penggerak untuk menuju ke dua jalan itu. Jika penggerak atau motif kepada kejahatan bersumber dari hawa nafsu yang digelitik oleh waswas setan untuk segera mencari jalan pemuasannya, maka penggerak kepada kebaikan sebenarnya merupakan gabungan dari berbagai motif yang diorganisir oleh aql dan qalb.

Meskipun Kita telah memiliki potensi kebaikan, tetapi penggerak kepada kebaikan tidak muncul dari ruang kosong, melainkan dari pengalaman perjalanan hidup seseorang, dari budaya di mana orang itu hidup, dan dari kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing orang. Orang yang berada dalam lingkungan maksiat tanpa ada stimulus kebaikan yang mengimbanginya, maka penggerak kepada keburukan akan lebih subur pada orang itu. Sebaliknya orang yang hidup di tengah lingkungan yang sehat dan baik, dan ia sendiri menempuh cara hidup yang baik seperti yang dilakukan oleh orang lain, maka penggerak kepada kebaikan akan muncul dan terpelihara. Dalam lingkungan yang kondusif pada kebaikan, akal dan qalb dapat mengorganisir tuntutan berbagai dorongan psikologis dalam dirinya untuk diarahkan sesuai dengan iklim psikologis di mana orang itu hidup.

penggerak kepada kebaikan juga berhubungan dengan konsep hidup kita. Jika seseorang menempuh jalan hidup yang tidak benar, jauh dari petunjuk agama, maka penggerak kepada kebenaran terhalang pertumbuhannya, tetapi jika jalan hidupnya mengikuti petunjuk agama, beriman dan melakukan amal saleh, maka seperti yang diisyaratkan surat Yunus / 10:9, potensi iman yang ada di dalam hatinya mendesak dan mempengaruhinya untuk melakukan kebaikan.

Sesungguhnya orang-orang beriman dan melakukan amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena imannya. (QS Yunus / 10:9).

jadi, tersenyum sejenak. Selanjutnya kita bekerja kembali dalam rangka memperbanyak amal shaleh dibulan suci ramadhan yang penuh berkah ini. Barokallah..


Wassalam,
agussyafii

1 ulasan:

Tanpa Nama berkata...

baru serupa siasat rasuah RM2ribu saksi mati, siasat RM10 juta masuk dan keluar senyum macam baru menang loteri