7 Rejab 1434 H. [MOD] -
“Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: `Semoga saja kita mempunyai (harta) seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun; Sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar’” (QS. Al-Qashash: 79).
Harta kekayaan boleh mengubah pandangan dan memikat hati. Yang anehnya, orang-orang kaya yang hartanya berasal dari rasuah atau kejahatan lainnya pun, kini dimuliakan. Padahal secara tidak disedari, memuliakan orang-orang seperti ini adalah bagian dari proses mebenarkan kejahatan dan secara tidak langsung ikut mendorong orang lain untuk berharap melakukan hal yang sama. Ditambah lagi dengan perilaku pemilik kekayaan yang secara sengaja mempamirkan miliknya.
Dalam Alquran diterangkan bagaimana terpikatnya hati orang-orang di zaman dahulu ketika menyaksikan Qarun keluar dari kediamannya membawa kekayaannya untuk dipamirkan di hadapan khalayak ramai. Sebahagian orang yang menyaksikannya, langsung terpikat dengan kekayaan Qarun. Bukan sekedar terpikat, tetapi juga berangan-angan semoga boleh memiliki harta seperti Qarun. Padahal mereka mengetahui bagaimana buruknya perilaku Qarun dalam memperoleh hartanya.
Bukan hanya di zaman dulu, di zaman sekarang pun demikian. Ada orang seperti Qarun, yang suka menampak-nampakkan dan membangga-banggakan kekayaannya, meskipun itu harta haram. Disadari atau tidak, itu sama artinya dengan mengajak orang lain untuk meniru kejahatannya. Sehingga wajar, bila kepadanya diberikan dosa yang berlimpah dan berterusan .
Tulisan asal : Oleh Jarjani Usman/Serambi
Tiada ulasan:
Catat Ulasan