“Berhati-hatilah terhadap iri hati, karena kedua anak Adam (Qabil dan Habil) salah seorang di antaranya membunuh saudaranya akibat dorongan iri hati” (HR. Ibn Asakir).
Kebenaran setiap patah peringatan Rasulullah SAW tidak pernah ketinggalan zaman. Contohnya, bila hati tidak baik maka akan tidak baiklah seluruh perbuatan anggota tubuh seseorang insan. Penyakit hati itu dapat dilihat ke bagian-bagian anggota tubuh yang lain. Mata, contohnya, akan tidak akan tahan melihat kebaikan yang diterima seseorang. Telinga juga tidak sanggup mendengar kebahagian yang diperoleh seseorang. Akhirnya, bagi yang mempunyai kekuasan akan bertindak dengan kekuasaannya untuk mencegah datangnya kebaikan atau kebahagian kepada orang lain. Akhirnya, semua anggota tubuh akan bekerjasama untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang diperintahkan oleh niat jahat yang keluar dari hati yang berbiat jahat itu.
Semua perbuatan jahat tersebut tentunya akan kembali keburukannya kepada setiap anggota tubuh yang terlibat melakukannya. Sebab, dosa-dosa akan ditanggung kepada setiap dari mereka. Selanjutnya mereka akan ditimpa siksaan yang mengerikan.
Dalam sejarah umat manusia, sifat iri hati telah mengakibatkan pelakunya ditimpa kecelakaan. Iblis menjadi makhluk yang dilaknat pada awalnya karena keengganannya untuk sujud sebagaimana diperintahkan Allah SWT, kerana iri hati kepada Adam. Demikian juga dengan pembunuhan pertama di atas muka bumi antara Qabil dan Habil datang dari sifat iri hati. Abu Jahal enggan mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW walaupun Nabi adalah anak saudaranya sendiri, semuanya disebabkan rasa iri hati yang sangat tebal dijiwanya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan