By: agussyafii
Ketika saya dalam sujud sholat tarawih malam ini, air mata mengalir begitu saja. Saya teringat wajah lucu seorang anak, saya suka memanggilnya ‘Adek’. Beberapa tahun lalu saya mengenal, wajahnya lucu, ayah meninggal karena kecelakaan. Adek suka bertanya pada saya, ‘Kak Agus benarkah ayah pergi ke surga?’ Saya menjawabnya dengan mengangguk. ‘Adek juga ingin ke surga,’ kata Adek berlari meninggalkan saya.
Hidup ini terkadang memang getir. Tidak saja kebahagiaan menghampiri, kedukaan dilewati begitu saja. Memaksakan diri untuk tidak merasakan apapun. Semakin ditekan sebuah perasaan, terasa semakin perih menyesak di dalam dada.
Adek enam bulan kemudian pergi ke surga menyusul ayahnya karena sakit DBD. Nyawanya tak tertolong, saya ikut mensholatkan dan juga ikut mengantarkan. Wajah Adek masih terbayang, hati bagaikan teriris. Air mata tak henti mengalir. ‘Ya Alloh, terimalah Adek sisiMu..’ doa yang saya panjatkan untuknya waktu itu.
Malam ini dalam sujud sholat tarawih entah kenapa wajahmu muncul dengan senyuman yang khas kekanak-kanakannya. Seolah mengabarkan bahwa dirinya telah berada di surga. Saya membacakan surat al-fatehah untuk Adek. Sementara itu air mata itu mengalir begitu saja membasahi pipi.
Wassalam,
Agussyafii
Ketika saya dalam sujud sholat tarawih malam ini, air mata mengalir begitu saja. Saya teringat wajah lucu seorang anak, saya suka memanggilnya ‘Adek’. Beberapa tahun lalu saya mengenal, wajahnya lucu, ayah meninggal karena kecelakaan. Adek suka bertanya pada saya, ‘Kak Agus benarkah ayah pergi ke surga?’ Saya menjawabnya dengan mengangguk. ‘Adek juga ingin ke surga,’ kata Adek berlari meninggalkan saya.
Hidup ini terkadang memang getir. Tidak saja kebahagiaan menghampiri, kedukaan dilewati begitu saja. Memaksakan diri untuk tidak merasakan apapun. Semakin ditekan sebuah perasaan, terasa semakin perih menyesak di dalam dada.
Adek enam bulan kemudian pergi ke surga menyusul ayahnya karena sakit DBD. Nyawanya tak tertolong, saya ikut mensholatkan dan juga ikut mengantarkan. Wajah Adek masih terbayang, hati bagaikan teriris. Air mata tak henti mengalir. ‘Ya Alloh, terimalah Adek sisiMu..’ doa yang saya panjatkan untuknya waktu itu.
Malam ini dalam sujud sholat tarawih entah kenapa wajahmu muncul dengan senyuman yang khas kekanak-kanakannya. Seolah mengabarkan bahwa dirinya telah berada di surga. Saya membacakan surat al-fatehah untuk Adek. Sementara itu air mata itu mengalir begitu saja membasahi pipi.
Wassalam,
Agussyafii
Tiada ulasan:
Catat Ulasan