20 Syawal 1431 H
Oleh: Jarjani Usman
“Qarun berkata: ‘Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku’” (QS. Al Qashash: 78).
Al Qur’an juga disebut sebagai obat bagi manusia. Bila sering mendekati kitab suci tersebut, manusia akan terhindar dari berbagai penyakit, misalnya, penyakit lupa tentang sejarah. Dalam Al Qur’an antara lain diceritakan sekilas sejarah kehidupan Qarun, seorang manusia yang lupa diri.
Ia lupa diri tatkala sudah memiliki harta, suatu penyakit yang kerap menimpa manusia di zaman sekarang.
Sebagaimana disebutkan dalam ayat di atas, Qarun pernah mengeluarkan kata-kata yang kalau difahami jelas bernada sombong dan lupa diri.
Seakan-akan ilmu yang dimilikinya sudah menjamin dirinya memperoleh banyak harta. Padahal ilmu tidak serta-merta menjamin banyaknya harta.
Harta adalah pemberian Allah, yang akan diberikan bagi siapa saja yang dikehendakiNya dan mau berusaha. Bahkan, harta adalah alat untuk menguji seseorang hamba, yang hanya difahami bagi orang yang tidak lupa diri.
Di zaman sekarang, penyakit lupa diri juga kerap mendera (sebahagian) manusia. Sebahagian manusia juga berperilaku seperti Qarun, menjadi sombong, meskipun tidak diungkapkan dengan kata-kata, tetapi dengan perbuatan.
Banyak orang suka menggunakan harta di jalan yang salah, termasuk memamerkannya, dan enggan menggunakannya di jalan yang sangat dianjurkan Allah.
Karena itu, jangan pernah lupa bahwa apa yang dialami Qarun juga akan dialami manusia sekarang, meskipun dengan cara yang berbeda.
Sebagaimana diceritakan dalam Al Qur’an, Qarun mendapat akhir hidup yang sangat tragis. Ia dan seluruh harta kekayaannya ditelan bumi (QS. Al Qashash: 81)
Oleh: Jarjani Usman
“Qarun berkata: ‘Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku’” (QS. Al Qashash: 78).
Al Qur’an juga disebut sebagai obat bagi manusia. Bila sering mendekati kitab suci tersebut, manusia akan terhindar dari berbagai penyakit, misalnya, penyakit lupa tentang sejarah. Dalam Al Qur’an antara lain diceritakan sekilas sejarah kehidupan Qarun, seorang manusia yang lupa diri.
Ia lupa diri tatkala sudah memiliki harta, suatu penyakit yang kerap menimpa manusia di zaman sekarang.
Sebagaimana disebutkan dalam ayat di atas, Qarun pernah mengeluarkan kata-kata yang kalau difahami jelas bernada sombong dan lupa diri.
Seakan-akan ilmu yang dimilikinya sudah menjamin dirinya memperoleh banyak harta. Padahal ilmu tidak serta-merta menjamin banyaknya harta.
Harta adalah pemberian Allah, yang akan diberikan bagi siapa saja yang dikehendakiNya dan mau berusaha. Bahkan, harta adalah alat untuk menguji seseorang hamba, yang hanya difahami bagi orang yang tidak lupa diri.
Di zaman sekarang, penyakit lupa diri juga kerap mendera (sebahagian) manusia. Sebahagian manusia juga berperilaku seperti Qarun, menjadi sombong, meskipun tidak diungkapkan dengan kata-kata, tetapi dengan perbuatan.
Banyak orang suka menggunakan harta di jalan yang salah, termasuk memamerkannya, dan enggan menggunakannya di jalan yang sangat dianjurkan Allah.
Karena itu, jangan pernah lupa bahwa apa yang dialami Qarun juga akan dialami manusia sekarang, meskipun dengan cara yang berbeda.
Sebagaimana diceritakan dalam Al Qur’an, Qarun mendapat akhir hidup yang sangat tragis. Ia dan seluruh harta kekayaannya ditelan bumi (QS. Al Qashash: 81)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan