09 Safar 1432H.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan: yang bermaksud:
“Berfikirlah tentang nikmat Allah dan jangan berfikir tentang Allah”
(diriwayatkan oleh Thabrani dalam al-Ausath, Baihaqi dalam asy-Syu’ab, dan ninilai hasan oleh al-Albani).
Salah satu perkara yang bisa dilakukan oleh seorang Muslim berkali-kali adalah mengakui dan merenungi nikmat Allah ‘Azza wa Jalla. Berapa banyak kejadian dan nikmat yang dilihat dan dirasakan si hamba setiap hari dari pagi sampai malam yang menuntutnya untuk merenungi, lalu mensyukuri dan memuji Allah atasnya.
1. Apakah anda menyadari nikmat Allah untuk anda ketika anda pergi ke masjid dan bagaimana orang di sekitar anda yang tidak mendapatkan nikmat tersebut, terutama ketika shalat subuh di mana anda dapati kaum muslimin di sekeliling anda tidur nyenyak seperti orang mati.
2. Apakah anda menyadari dan memikirkan nikmat Allah atas anda ketika anda berjalan, di mana rupa-rupa kejadian sempat anda saksikan di jalanan. Ada orang yang tertabrak mobil, ada yang dikuasai setan dengan nyanyian dan musiknya yang keras di mobilnya, dan lain sebagainya.
3. Apakah anda menyadari dan memikirkan nikmat Allah atas anda di kala anda mendengar atau membaca melalui berita dunia di mana ada orang yang kelaparan, ada masyarakat yang terkena banjir, terserang penyakit, gempa bumi, peperangan dan musibah lainnya.
Penulis (Khalid al-Husainan) katakan: hamba yang mendapat taufiq adalah hamba yang hati dan perasaannya selalu merasakan nikmat Allah yang diterimanya setiap saat, sehingga ia senantiasa memuji Allah Ta’ala dan bersyukur kepadaNya atas nikmat itu, baik nikmat agama, nikmat kesihatan, rezeki, keselamatan dari aneka bahaya, dan nikmat-nikmat lainnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits yang bermaksud:
“Barangsiapa yang melihat seseorang mendapat musibah, lalu ia membaca: ‘Segenap puji bagi Allah Yang telah menyelamatkan aku dari musibahMu dan Yang telah memberikan kelebihan kepada aku atas makhluk lain’, maka ia tidak akan tertimpa musibah itu” (diriwayatkan oleh Tirmidzi sebagai hadits hasan)
Allah Subhaanahu wa Ta’ala mengingatkan kita:
“Ingatlah nikmat-nikmat Allah, mudah-mudahan kamu beruntung” (Al-‘A’raf: 69)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan: yang bermaksud:
“Berfikirlah tentang nikmat Allah dan jangan berfikir tentang Allah”
(diriwayatkan oleh Thabrani dalam al-Ausath, Baihaqi dalam asy-Syu’ab, dan ninilai hasan oleh al-Albani).
Salah satu perkara yang bisa dilakukan oleh seorang Muslim berkali-kali adalah mengakui dan merenungi nikmat Allah ‘Azza wa Jalla. Berapa banyak kejadian dan nikmat yang dilihat dan dirasakan si hamba setiap hari dari pagi sampai malam yang menuntutnya untuk merenungi, lalu mensyukuri dan memuji Allah atasnya.
1. Apakah anda menyadari nikmat Allah untuk anda ketika anda pergi ke masjid dan bagaimana orang di sekitar anda yang tidak mendapatkan nikmat tersebut, terutama ketika shalat subuh di mana anda dapati kaum muslimin di sekeliling anda tidur nyenyak seperti orang mati.
2. Apakah anda menyadari dan memikirkan nikmat Allah atas anda ketika anda berjalan, di mana rupa-rupa kejadian sempat anda saksikan di jalanan. Ada orang yang tertabrak mobil, ada yang dikuasai setan dengan nyanyian dan musiknya yang keras di mobilnya, dan lain sebagainya.
3. Apakah anda menyadari dan memikirkan nikmat Allah atas anda di kala anda mendengar atau membaca melalui berita dunia di mana ada orang yang kelaparan, ada masyarakat yang terkena banjir, terserang penyakit, gempa bumi, peperangan dan musibah lainnya.
Penulis (Khalid al-Husainan) katakan: hamba yang mendapat taufiq adalah hamba yang hati dan perasaannya selalu merasakan nikmat Allah yang diterimanya setiap saat, sehingga ia senantiasa memuji Allah Ta’ala dan bersyukur kepadaNya atas nikmat itu, baik nikmat agama, nikmat kesihatan, rezeki, keselamatan dari aneka bahaya, dan nikmat-nikmat lainnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits yang bermaksud:
“Barangsiapa yang melihat seseorang mendapat musibah, lalu ia membaca: ‘Segenap puji bagi Allah Yang telah menyelamatkan aku dari musibahMu dan Yang telah memberikan kelebihan kepada aku atas makhluk lain’, maka ia tidak akan tertimpa musibah itu” (diriwayatkan oleh Tirmidzi sebagai hadits hasan)
Allah Subhaanahu wa Ta’ala mengingatkan kita:
“Ingatlah nikmat-nikmat Allah, mudah-mudahan kamu beruntung” (Al-‘A’raf: 69)
1 ulasan:
alhamdulillah..
smoga kta sntiasa mjadi hamba yg bsyukur dgn nikmat-Nya..
Catat Ulasan