25 April 2008

Jauhi bermegah-megah.

Bermegah-megah telah melalaikan kamu hingga kamu masuk kubur (At-Takaatsur: 1-2).

Hasrat untuk bermegah-megah dalam hidup ini dimiliki oleh kebanyakan manusia, sehingga rata-rata ingin mencubanya. Meskipun demikian, ada sebahagian kecil manusia yang berusaha mencegah diri dari memenuhi hasrat tersebut, dengan memperkuat diri dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Sebab, mereka faham bahwa memenuhi hasrat hati untuk bermegah-megah boleh melalaikan dan membinasakan.

Banyaknya manusia menjadi lupa mengingat Allah adalah salah satu sebab utama bermegah-megah. Kalau sudah dihinggapi penyakit ini, manusia walaupun memiliki ilmu pengetahuan agama yang tinggi akan mudah saja menggadaikan pengetahuannya itu.

Terlupanya manusia untuk mengingat Allah ketika sudah dihinggapi penyakit bermegah-megah. Ianya boleh terjadi dengan berbagai cara. Di antara cara tersebut adalah, manusia menjadi tamak dalam mengumpulkan harta, tanpa lagi mempedulikan peraturan-peraturan Allah.

Menurut Imam al-Ghazali, seseorang yang terjebak bermegah-megah bisa menjadi syirik terhadap Allah. Alasannya, orang itu telah menjadi penyembah harta. Dan, syirik adalah dosa besar.
Oleh kerana itu, berhati-hatilah dalam mencari harta. Apalagi, sebanyak manapun harta yang dicari lama kelamaan akan habis dan ditinggalkan sesudah kita dipanggil Illahi, Sedangkan kita akan tetap dipertanyakan oleh Allah SWT, dari mana ? dan untuk siapa kita belanjakan harta tersebut?.

2 ulasan:

NGINAP SRENGENGE @ SRENGENGE berkata...

YB,
shukran for the tazkirah.Please write more .

Dr. Abdul Wahab Arbain berkata...

As-Salamu 'Alaikum YB Drs,
Semoga YB-YB PAS bersifat qana'ah dan zuhud.
Salam.