01 Mac 2009

Keadilan Tidak Mengira Bangsa.

Allah SWT mewajibkan kepada hamba untuk untuk berlaku adil kepada semua . Adil kepada diri sendiri, adil kepada anak isteri, adil kepada keluarga taulan, adil kepada semua manusia. Adil jua kepada alam sekitar dan seluruh makhluk yang lain.

Adil dalam pandangan Allah ialah menyampaikan amanah dan tanggung jawab sesuai dengan apa yang telah di pertanggunjawabkan kepadanya nya.

Firman Allah SWT.
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطاً لِّتَكُونُواْ شُهَدَاء عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيداً وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنتَ عَلَيْهَا إِلاَّ لِنَعْلَمَ مَن يَتَّبِعُ الرَّسُولَ مِمَّن يَنقَلِبُ عَلَى عَقِبَيْهِ وَإِن كَانَتْ لَكَبِيرَةً إِلاَّ عَلَى الَّذِينَ هَدَى اللّهُ وَمَا كَانَ اللّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ إِنَّ اللّهَ بِالنَّاسِ لَرَؤُوفٌ رَّحِيمٌ

"Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. " (Al Baqarah :143)

Menegakkan keadilan berarti telah menegakkan satu amanah yang telah dipertanggung jawabkan oleh Sang Pencipta kepada makhlukNya. Tidak ramai yang mampu melaksanakan tanggung jawab ini. Kebanyakan manusia jadi lupa daratan lantas jauh sekali untuk menegakkan keadilan.Bila sudah mendapatkan kuasa manusia sebegini menganggap sebagai suatu peluang sehingga berlaku zalim dan lupa kepada azab Allah yang sedang menunggu. Ingatlah, janji Allah itu adalah pasti.

Bila manusia itu diberi satu amanah kepimpinan mereka mestilah berlaku adil kepada semua rakyatnya. Tidak mengira bangsa, agama dan warna kulit. Apa lagi mengutamakan keluarga dan orang yang terdekat, ini dilarang sama sekali.
Amanah ini sangat berat sebagaimana yang telah berlaku di zaman Umar Al Khattab. Beliau berlaku adil kepada semua rakyat nya sehingga tidak tidur malam untuk menjenguk rumah ke rumah mana kah ada rakyatnya yang tidak cukup makan dan mempunyai masaalah.

Lalu terkenal kisah beliau dengan seorang ibu yang terpaksa memasak ketulan batu untuk menidurkan anak-anak yang dalam keadaan yang kelaparan. Alangkah terkejutnya beliau mendapati rakyatnya dalam keadaan kesusahan yang demikian rupa sehingga dia balik mengambil gandum dalam simpanan baitulmal dan dipikulnya sendiri lalu diberikan kepada ibu yang daif itu. Kata ibu itu Khalifah seronok dan zalim tanpa menjengukpun kesusahan rakyat nya, sedangkan dia tidak tahu yang membantunya itu adalah Khalifah. Inilah contoh sepanjang zaman dari kepimpinan seorang sahabat yang langsung mendapat pendidikan dari Nabi Allah.

Memetik kehidupan Khalifah Umar Abdul Aziz yang disebut oleh ahli sejarah sebagai khalifah Islam yang kelima sekiranya ingin disebut setelah Khalifah Ar Rasyidin. Keadilan pemerintahnnya yang cuma berlangsung dalam 2 tahun sangat terserlah. Sejarah telah membuktikan beliau adalah seorang pemimpin yang adil kepada seluruh rakyatnya.

Jauh sekali ingin mengambil dan menggunakan harta negara dengan jalan yang tidak betul atau rasuah. Suatu hari beliau sedang melakukan kerja-kerja negara dengan menggunakan pelita milik negara atau rakyat. Lalu datanglah anaknya ingin mengadu sesuatu hal, lantas beliau bertanya adakah ingin bercakap urusan keluarga atau negara kerana ia ingin memadamkan pelita minyak kalau urusan keluarga. Subhanallah inilah pemimpin yang adil yang telah menjalankan amanahnya dengan rasa takut dan penuh tanggungjawab kepada Allah SWT. Dia tahu kuasa dan pemerintahan itu milik Allah, bila-bila masa akan jatuh dan tersungkur jua. Sehebat manapun pemimpin di dunia pasti akan jatuh dan yang zalim terutamanya jatuh tersungkur dengan keadaan yang paling hina sekali. Hian di dunia dan terhina di akhirat.

Belaku adil dari seorang pemimpin akan mendapat ganjaran yang sangat istimewa sebagaimana sabda Rasulullah s.a.w.:-

"Dari Abu Hurairah ra dari Nabi saw., beliau bersabda : "Tujuh orang akan dilindungi Allah dalam lindungan-Nya pada hari yang tidak ada lindungan selain lindungan-Nya, yaitu : Imam yang adil, pemuda yang berkembang dalam beribadah kepada Allah Ta'ala, seseorang yang hatinya tergantung di masjid-masjid, dua orang laki-laki yang saling bercinta karena Allah, di mana keduanya berkumpul dan berpisah karena-Nya, orang laki-laki yng diajak oleh wanita yang berkedudukan cantik lalu laki-laki itu menjawab : "Sesungguhnya saya takut kepada Allah", orang laki-laki yang mensedekahkan sedekah lalu disembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dibelanjakan oleh tangan kanannya, dan orang laki-laki yang ingat kepada Allah di tempat yang sunyi lalu kedua matanya berlinang."(HR: Bukhari)

Semua pemimpin dalam segala bentuk dan keadaan akan dipertanggung jawabkan kepada apa yang telah dia pimpin, tidak ada satupun walau sebesar zarrah yang akan ditanya dihadapan Allah SWT.; Sabda Rasulullah s.a.w:-
"Dari Ibnu Umar r.a berkata: Saya mendengar Rasulullahsaw. Bersabda: "Masing-masing dari kamu adalah pemimpin dan masing-masing dari kamu bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Imam itu adalah pemimpin dan bertanggung jawab akan kepemimpinannya. Seorang laki-laki pemimpin terhadap keluarganya dan bertanggung jawab akan kepemimpinannya. Perempuan itu pemimpin dalam rumah suaminya dan bertanggung jawab akan kepemimpinannya. Pelayan itu pemimpin dalam harta tuannya dan bertanggung jawab akan kepemimpinannya." Ia berkata: Dan saya menduga bahwa beliau telah bersabda: "Seorang laki-laki (anak) adalah pemimpin dalam harta ayahnya dan bertanggung jawab akan kepemimpinannya. Dan masing-masing dari kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab akan kepemimpinannya."(HR: Bukhari)

Semuga fajar akan menyingsing jua dalam keadaan rakyat yang sedang dizalimi di akhir zaman ini. Ya Allah kembalikan makhluk Mu yang dizalimi ini kepada suatu pemerintah yang adil berpandukan kepada Al Quran dan Sunnah Rasulullah s.a.w.

Aaamin......

Tiada ulasan: