07 Mei 2008

Tuntutlah Ilmu.

“Dan seandainya pohon-pohon dijadikan pena dan air laut (dijadikan) tinta, ditambah tujuh laut (lagi) sesudahnya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat (ilmu dan hikmah) Allah” (QS. Luqman: 27).



Meskipun Allah telah berjanji untuk meninggikan derajat orang orang yang diberi ilmu pengetahuan (QS. Al Mujaadilah: 11), namun kita diharapkan tidak menyalahgunakan penghargaan itu. Maksudnya, janganlah sekali kali kita merasa bahwa ilmu yang kita miliki sudah sangat tinggi dan juga jangan menuntut ilmu dengan maksud untuk bermegah-megah, menyombongkan diri, atau supaya dikagumi orang.

Di antara tanda-tanda orang merasa ilmunya sudah tinggi ialah berhenti dari mencari ilmu. Padahal Rasulullah SAW mengajak kita untuk menuntut ilmu seumur hidup, dari dalam buaian sampai ke liang lahat. Lebih-lebih ilmu Allah, sebagaimana dijelaskan dalam ayat di atas, luar biasa banyaknya dan tidak akan habis bila dipelajari. Dan yang dipelajari manusia hanyalah sedikitl sahaja, seumpama celupan jari tangan ke dalam lautan.

Tentunya menuntut ilmu tidak mesti di tempat yang formal sahaja, tetapi pada segala bentuk, keadaan dan masa. Ilmu dan pengalaman kadang-kadang didapati dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan sebelumnya. Kebanyakan orang yang binasa hidupnya pada suatu ketika karena memulai hidupnya dengan cara yang salah dan berdosa, atau karena mencoba sesuatu yang berdosa di tengah perjalanan hidupnya. Itu adalah ilmu pengetahuan yang berasal dari pengalaman diri atau orang lain sehingga semuanya boleh menjadikan seseorang itu tahu erti sebenar kehidupan.

Tiada ulasan: