11 Julai 2008

Rahmat Allah

“Sesungguhnya seseorang akan tertutup rezekinya karena melakukan suatu dosa” (HR. Ibnu Majah dan al-Hakim).

Melakukan suatu dosa besar atau kecil pasti memberi kesan buruk terutama bagi pelakunya. Kalau tidak segera meminta ampun, selain mendapatkan azab Allah, pelakunya juga boleh dijauhkan dari rahmatNya. Dijauhkan rahmat tidak mudah dirasakan, kecuali oleh orang yang mahu memperhatikan keadaan dirinya sendirinya.

Dijauhkan dari rahmat, menurut Imam Al-Ghazali, boleh dirasakan melalui perubahan pada diri kita sendiri. Selain tertutup rezekinya yang halal, orang yang dijauhkan dari rahmat juga merasa mudah atau tertolong ketika melakukan suatu keburukan atau kemaksiatan. Bahkan, kalau orang lain melakukan kemungkaran, hati akan tergerak untuk mendokongnya.

Sebaliknya, orang yang dijauhkan rahmat merasa sulit melakukan kebaikan. Semua anggota tubuhnya sulit tergerak atau terdorong untuk melakukan hal-hal yang mendatangkan pahala atau segala perintah Allah atau membantu orang lain.

Kerana perubahan-perubahan ini kesan yang cukup buruk bagi kehidupan dunia dan akhirat kita, kita sebaiknya perlu berhati-hati. Yang lebih penting lagi, adanya usaha-usaha sungguh-sungguh untuk menjauhkan diri dari melakukan dosa.
Mendedahkan diri kita kepada dosa dan maksiat akan menjerumuskan kita menjadi orang yang tergolong dalam hadits di atas.

Tiada ulasan: