01 Disember 2009

Membedah Akal, Hati, Iman dan Cinta

Email : Shah Bundy

Soalan :

Tolong Anda jelaskan tentang perbedaan antara akal kalkulatif, hati, iman dan cinta.

Jawapan :

Bangunan wujud manusia terkerangka dari dua kekuatan besar dan agung, yaitu kekuatan akal dan cinta. Masing-masing dari kedua kekuatan ini memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. “Akal” laksana pelita yang sarat dengan cahaya yang memendarkan cahaya pada kehidupan penuh liku dan mendaki manusia.
"Akal" bukan dari jenis kecendrungan dan minat, melainkan berfungsi mengarahkan pelbagai kecendrungan dan minat yang terdapat pada diri manusia dan dari performa akal semacam ini bersifat kalkulatif. Meski dalam terminologi Barat performa akal seperti ini memiliki makna yang lain.

Akal dalam pandangan Barat tidak digunakan kecuali kalkulasi angka, penambahan dan pengurangan, untung dan rugi. Fungsi akal dalam pandangan Barat pada tataran melayani syahwat dan pelbagai kehendak rendah manusia serta semata-mata dalam koridor duniawi.

"Isyq" (cinta ekstrem) adalah kecendrungan, inklinasi dan daya tarik yang terdapat pada diri manusia dalam kaitannya dengan sesuatu yang lain. "Iman" adalah pengakuan hati dan mengamini dalam batin dimana terealisirnya iman ini bergantung pada terealisirnya dua unsur asasi; yaitu isyq (cinta) dan terpuaskannya akal manusia.

"Qalbu" (hati) pada pemahaman umum masyarakat dan pada tulisan-tulisan para arif bermakna kebalikan dari "akal." Artinya bahwa akal yang dimaksud di sini adalah akal partikulir (aql juz'I) bukan akal universal (aql kulli,). Akan tetapi dengan merujuk pada ayat-ayat al-Qur'an, kita jumpai bahwa qalbu dalam terminologi al-Qur'an merupakan sentral pencerapan ilmu hushuli dan ilmu hudhuri dan juga merupakan sentral pelbagai afeksi. Karena itu yang dimaksud dengan kalbu dalam redaksi al-Qur'an adalah ruh dan nafsu manusia yang menjadi sumber kehidupan insani bukan kehidupan nabati dan hewani.

Dan yang dimaksud dengan "hati" yang maknanya merupakan kebalikan dari "akal" adalah dimensi ruh manusia yang melahirkan pencerapan syuhudi, hudhuri, afeksi dan cinta.




Tiada ulasan: