12 Ramadhan 1431H.
oleh : Said Abdul Aziz al-Jandul
Ada seorang ibu berwasiat (berpesan) kepada putrinya di kala pesta penikahannya, seraya berkata:
“Wahai putriku, sesungguhnya engkau telah meninggalkan suasana yang dari situ engkau keluar, dan engkau tinggalkan tempat di mana engkau dibesarkan. (Engkau pergi) menuju tempat tinggal yang belum engkau tempati (bersama) pendamping yang belum pernah engkau kenal. Maka bawalah sepuluh sifat pesan dariku sebagai bekal untukmu, yaitu:
Dampingilah ia (suamimu) dengan penuh kepuasan hati.
Pergaulilah ia dengan penuh rasa patuh dan ta’at.
Jagalahlah apa yang menjadi pusat perhatiannya.
Jangan sampai ia melihat suatu penampilan yang buruk darimu.
Kemudian, kenalilah waktu makannya,
Jagalah ketenangan di saat ia tidur (beristirahat),
karena terik panas udara itu menyengat dan susah tidur itu membuat marah.
Kemudian, hindarilah rasa gembira di hadapannya jika ia sedang sedih atau duka.
Jangan menampakkan kesedihan di sisinya di saat ia sedang gembira; sebab, yang pertama merupakan sikap kelalaian, sedangkan yang kedua adalah sikap pencemaran.
Jadilah engkau orang yang paling hormat kepadanya, niscaya ia menjadi orang yang paling menghargaimu,
Dan ketahuilah bahwa engkau tidak akan meraih apa yang engkau inginkan kecuali apabila engkau lebih mementingkan kesuakaannya atas kesukaanmu dan kesenangannya atas kesenanganmu terhadap apa yang kamu suka dan kamu benci. Dan Allah pasti memberikan yang terbaik untukmu.”
oleh : Said Abdul Aziz al-Jandul
Ada seorang ibu berwasiat (berpesan) kepada putrinya di kala pesta penikahannya, seraya berkata:
“Wahai putriku, sesungguhnya engkau telah meninggalkan suasana yang dari situ engkau keluar, dan engkau tinggalkan tempat di mana engkau dibesarkan. (Engkau pergi) menuju tempat tinggal yang belum engkau tempati (bersama) pendamping yang belum pernah engkau kenal. Maka bawalah sepuluh sifat pesan dariku sebagai bekal untukmu, yaitu:
Dampingilah ia (suamimu) dengan penuh kepuasan hati.
Pergaulilah ia dengan penuh rasa patuh dan ta’at.
Jagalahlah apa yang menjadi pusat perhatiannya.
Jangan sampai ia melihat suatu penampilan yang buruk darimu.
Kemudian, kenalilah waktu makannya,
Jagalah ketenangan di saat ia tidur (beristirahat),
karena terik panas udara itu menyengat dan susah tidur itu membuat marah.
Kemudian, hindarilah rasa gembira di hadapannya jika ia sedang sedih atau duka.
Jangan menampakkan kesedihan di sisinya di saat ia sedang gembira; sebab, yang pertama merupakan sikap kelalaian, sedangkan yang kedua adalah sikap pencemaran.
Jadilah engkau orang yang paling hormat kepadanya, niscaya ia menjadi orang yang paling menghargaimu,
Dan ketahuilah bahwa engkau tidak akan meraih apa yang engkau inginkan kecuali apabila engkau lebih mementingkan kesuakaannya atas kesukaanmu dan kesenangannya atas kesenanganmu terhadap apa yang kamu suka dan kamu benci. Dan Allah pasti memberikan yang terbaik untukmu.”
Tiada ulasan:
Catat Ulasan