27 Safar 1432H.
Sekurang-kurang 100 orang terkorban dan kira-kira 1.000 orang cedera dalam tempoh lima hari protes anti-kerajaan di Mesir.
Sekitar tiga peserta demonstrasi dilaporkan mati pada hari Sabtu ketika polis menembak para perusuh berdekat Kementerian Dalam Negeri di Cairo. 22 orang juga mati dalam pertempuran di Beni Suef, Cairo Selatan.
Para peserta demo melanjutkan demonstrasinya di Tahrir Square di Cairo dan di wilayah ibukota lainnya, serta di Alexandria dan Suez. Puluhan ribu orang menentang perintah berkurung waktu malam untuk menuntut berakhirnya pemerintahan Mubarak selama 30 tahun.
Perompakan nampaknya menjadi masalah yang berkembang dengan cepat. Laporan-laporan dari Cairo dan Alexandria mengatakan kelompok-kelompok penjahat mencuri pejabat dan rumah. Di beberapa wilayah di Cairo, penduduk tempat telah menubuhkan pasukan pengasal sendiri dengan bersenjata tongkat dan senjata lainnya untuk melindungi rumah-rumah kediaman.
Ribuan penumpang terkandas di Lapangan terbang Cairo akibat penerbangan yang dibatalkan atau ditunda. Beberapa negara Arab menyelamatkan warga negara mereka. Pengawal Tentera telah membuat sekatan jalanraya yang masuk ke berbagai destinasi pelancongan Mesir, termasuk Muzium Mesir di Cairo dan kompleks Piramid di Giza.
Sementara itu, Presiden Hosni Mubarak telah melantik ketua intelijen Omar Suleiman sebagai Naib presiden. Ini adalah pertama kalinya presiden melantik seseorang untuk jawatan itu. Mubarak juga melantik Menteri Pengankutan Ahmed Shafiq sebagai Perdana Menteri pada hari Sabtu, dan meminta Shafiq untuk membentuk kabinet baru.
Aktivis Pembangkang Mesir, Mohamed ElBaradei manganggap usaha Mubarak, dengan ia mengatakan pelantikan pemimpin baru tidak memadai. Dalam wawancara dengan Al-Jazeera, pemenang Hadiah Novel itu mengatakan para penunjuk perasaan menginginkan perubahan rejim dan mengakhiri apa yang disebut ElBaradei sebagai dektetor
Sekitar tiga peserta demonstrasi dilaporkan mati pada hari Sabtu ketika polis menembak para perusuh berdekat Kementerian Dalam Negeri di Cairo. 22 orang juga mati dalam pertempuran di Beni Suef, Cairo Selatan.
Para peserta demo melanjutkan demonstrasinya di Tahrir Square di Cairo dan di wilayah ibukota lainnya, serta di Alexandria dan Suez. Puluhan ribu orang menentang perintah berkurung waktu malam untuk menuntut berakhirnya pemerintahan Mubarak selama 30 tahun.
Perompakan nampaknya menjadi masalah yang berkembang dengan cepat. Laporan-laporan dari Cairo dan Alexandria mengatakan kelompok-kelompok penjahat mencuri pejabat dan rumah. Di beberapa wilayah di Cairo, penduduk tempat telah menubuhkan pasukan pengasal sendiri dengan bersenjata tongkat dan senjata lainnya untuk melindungi rumah-rumah kediaman.
Ribuan penumpang terkandas di Lapangan terbang Cairo akibat penerbangan yang dibatalkan atau ditunda. Beberapa negara Arab menyelamatkan warga negara mereka. Pengawal Tentera telah membuat sekatan jalanraya yang masuk ke berbagai destinasi pelancongan Mesir, termasuk Muzium Mesir di Cairo dan kompleks Piramid di Giza.
Sementara itu, Presiden Hosni Mubarak telah melantik ketua intelijen Omar Suleiman sebagai Naib presiden. Ini adalah pertama kalinya presiden melantik seseorang untuk jawatan itu. Mubarak juga melantik Menteri Pengankutan Ahmed Shafiq sebagai Perdana Menteri pada hari Sabtu, dan meminta Shafiq untuk membentuk kabinet baru.
Aktivis Pembangkang Mesir, Mohamed ElBaradei manganggap usaha Mubarak, dengan ia mengatakan pelantikan pemimpin baru tidak memadai. Dalam wawancara dengan Al-Jazeera, pemenang Hadiah Novel itu mengatakan para penunjuk perasaan menginginkan perubahan rejim dan mengakhiri apa yang disebut ElBaradei sebagai dektetor
Tiada ulasan:
Catat Ulasan