Oleh : hazlan hj. mohammad
Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya akan diberi jalan keluar dari setiap urusannya dan diberi pertolongan dari tempat yang tak terduga, danbarangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya akan diucukupi segala kebutuhannya (QS Ath-Thalaq: 2-3)
Fitnah, musibah, kekurangan harta, penyakit, penghinaan, adalah sebagian masalah yang akan selalu menghampiri kita. Ke mana pun kita pergi dan di mana pun kita berada, ia akan selalu turut serta. Masalahnya, bagaimana sikap kita terhadap masalah tersebut? Inilah yang akan menentukan sukses tidaknya hidup kita; bahagia atau nestapanya perasaan kita. Kenyataan pun memperlihatkan, ada yang hancur oleh masalah; namun tak sedikit yang melejit menjadi manusia terhormat, berkah dari masalah yang menimpa. Karena itu, kita harus memiliki pemahaman bahwa masalah yang menimpa bukan sebagai beban apalagi bencana, namun anggaplah sebagai karunia untuk meningkatkan ilmu, amal, wawasan, ganjaran, dan kemuliaan di sisi Allah.
Bukankah selama bertahun-tahun sekolah, kita harus menghadapi berbagai macam ujian hingga akhirnya kita lulus dan dihormati sebagai orang berpendidikan? Kuncinya, bila ingin mendapatkan nilai terbaik, kita harus mempersiapkan diri dengan belajar dan berlatih terus menerus. Setelah itu hadapi ujian dengan niat dan cara terbaik agar lulus dengan nilai terbaik. Nah, ketika dihadapkan pada sebuah masalah, sikap seperti apa yang harus kita ambil? Kuncinya adalah 5 "Jangan" yang akan membantu mengatasinya:
1. Jangan panik
Saat tertimpa suatu masalah, langkah pertama yang harus kita ambil adalah jangan panik. Kepanikan hanya akan menambah masalah daripada menyelesaikan masalah. Maka latih diri dan keluarga untuk tenang dan tidak panik menghadapi situasi segawat apapun.
2. Jangan emosional
Jangan terpancing untuk marah dan bertindak emosional ketika kita dihadapkan pada suatu masalah. Marah hanya akan memuaskan nafsu, sedangkan nafsu yang tidak terkendali bukan jalan meraih kebenaran dan kemuliaan hidup. Bukan tidak boleh kita bertindak, yang tidak tidak boleh adalah bertindak secara emosional.
3. Jangan tergesa-gesa
Tergesa-gesa itu berasal dari setan. Tindakan tergesa-gesa hanya akan menuai penyesalan. Maka kendalikan diri, jangan ingin cepat-cepat menyelesaikan suatu aktivitas tanpa perhitungan matang. Saat kita dihadapkan pada masalah yang rumit, segera petakan masalah tersebut, kumpulkan informasi secara BAL (benar, akurat, dan lengkap). Setelah informasi terkumpul baru kita membuat keputusan dan segera bertindak.
4. Jangan larut mendramatisasi
Sebagian penderitaan yang dialami adalah hasil dramatisasi pikiran kita sendiri. Akibatnya persoalan jadi tampak gawat, darurat, dan mencekam. Padahal boleh jadi setelah dijalani, masalah tersebut tidak segawat dan semencekam yang diperkirakan.
5. Jangan putus asa
Masalah akan membuat kita terpuruk dan menjadi hina, bila kita putus asa menghadapinya. Putus asa terlarang bagi seorang Muslim. Putus asa lahir dari lemahnya ilmu dan keyakinan pada Allah SWT. Ingatlah, bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Dalam QS Al-Insyirah ayat 5-6 diungkapkan bahwa satu kesulitan selalu diapit oleh dua kemudahan. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan .
Saudaraku, sekali lagi, kita tidak mungkin lepas dari masalah. Maka, amalkan prinsip "LIMA JANGAN" saat masalah menimpa. Lalu terima dan hadapi masalah ersebut dengan lapang dada, setelah itu jalani sebagai sebuah proses pembelajaran, kemudian hayati ikmah di balik masalah itu, hingga akhirnya kita bisa menikmatinya sebagai karunia dari Allah SWT. Wallahu a flam.
Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya akan diberi jalan keluar dari setiap urusannya dan diberi pertolongan dari tempat yang tak terduga, danbarangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya akan diucukupi segala kebutuhannya (QS Ath-Thalaq: 2-3)
Fitnah, musibah, kekurangan harta, penyakit, penghinaan, adalah sebagian masalah yang akan selalu menghampiri kita. Ke mana pun kita pergi dan di mana pun kita berada, ia akan selalu turut serta. Masalahnya, bagaimana sikap kita terhadap masalah tersebut? Inilah yang akan menentukan sukses tidaknya hidup kita; bahagia atau nestapanya perasaan kita. Kenyataan pun memperlihatkan, ada yang hancur oleh masalah; namun tak sedikit yang melejit menjadi manusia terhormat, berkah dari masalah yang menimpa. Karena itu, kita harus memiliki pemahaman bahwa masalah yang menimpa bukan sebagai beban apalagi bencana, namun anggaplah sebagai karunia untuk meningkatkan ilmu, amal, wawasan, ganjaran, dan kemuliaan di sisi Allah.
Bukankah selama bertahun-tahun sekolah, kita harus menghadapi berbagai macam ujian hingga akhirnya kita lulus dan dihormati sebagai orang berpendidikan? Kuncinya, bila ingin mendapatkan nilai terbaik, kita harus mempersiapkan diri dengan belajar dan berlatih terus menerus. Setelah itu hadapi ujian dengan niat dan cara terbaik agar lulus dengan nilai terbaik. Nah, ketika dihadapkan pada sebuah masalah, sikap seperti apa yang harus kita ambil? Kuncinya adalah 5 "Jangan" yang akan membantu mengatasinya:
1. Jangan panik
Saat tertimpa suatu masalah, langkah pertama yang harus kita ambil adalah jangan panik. Kepanikan hanya akan menambah masalah daripada menyelesaikan masalah. Maka latih diri dan keluarga untuk tenang dan tidak panik menghadapi situasi segawat apapun.
2. Jangan emosional
Jangan terpancing untuk marah dan bertindak emosional ketika kita dihadapkan pada suatu masalah. Marah hanya akan memuaskan nafsu, sedangkan nafsu yang tidak terkendali bukan jalan meraih kebenaran dan kemuliaan hidup. Bukan tidak boleh kita bertindak, yang tidak tidak boleh adalah bertindak secara emosional.
3. Jangan tergesa-gesa
Tergesa-gesa itu berasal dari setan. Tindakan tergesa-gesa hanya akan menuai penyesalan. Maka kendalikan diri, jangan ingin cepat-cepat menyelesaikan suatu aktivitas tanpa perhitungan matang. Saat kita dihadapkan pada masalah yang rumit, segera petakan masalah tersebut, kumpulkan informasi secara BAL (benar, akurat, dan lengkap). Setelah informasi terkumpul baru kita membuat keputusan dan segera bertindak.
4. Jangan larut mendramatisasi
Sebagian penderitaan yang dialami adalah hasil dramatisasi pikiran kita sendiri. Akibatnya persoalan jadi tampak gawat, darurat, dan mencekam. Padahal boleh jadi setelah dijalani, masalah tersebut tidak segawat dan semencekam yang diperkirakan.
5. Jangan putus asa
Masalah akan membuat kita terpuruk dan menjadi hina, bila kita putus asa menghadapinya. Putus asa terlarang bagi seorang Muslim. Putus asa lahir dari lemahnya ilmu dan keyakinan pada Allah SWT. Ingatlah, bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Dalam QS Al-Insyirah ayat 5-6 diungkapkan bahwa satu kesulitan selalu diapit oleh dua kemudahan. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan .
Saudaraku, sekali lagi, kita tidak mungkin lepas dari masalah. Maka, amalkan prinsip "LIMA JANGAN" saat masalah menimpa. Lalu terima dan hadapi masalah ersebut dengan lapang dada, setelah itu jalani sebagai sebuah proses pembelajaran, kemudian hayati ikmah di balik masalah itu, hingga akhirnya kita bisa menikmatinya sebagai karunia dari Allah SWT. Wallahu a flam.
1 ulasan:
warga Islam hanya menjaga tiga bahagian sahaja iaitu:
1. mata
2. lidah
3. hati
1. mata memandang perempuan walaupun sudah beristeri, sebab itu Rasulullah menganjak muka saidina Ali kedepan dan pesan kat saidina Ali nak lihat perempuan sekali imbas jer jangan lihat kali kedua nanti jadi nafsu maka jagalah mata anda lihat benda baik...baiklah...lihat benda yang tak elok tak eloklah...teknologi canggih simpan video clip lucah dalam hanfon pun hangpa tak kata apa-apa pun nor.
2. Lidah - hangpa ni suka menilai orang lepas tu kata kat orang menghaibkan orang melalui mulut lidah maknanya hangpa dah makan sedarah sedaging sesama Islam dan suka fitnah sebab itu ada sorang perempuan datang kepada Rasulullah dan berkata kebelakangan ni aku sentiasa muntah tetapi tak keluar Rasulullah berdoa lepas tu perempuan tu muntah keluar seketul daging Rasulullah kata kat perempuan tu sebab itu anda telah makan sedarah sedaging sesama Islam iaitu fitnahkan orang dan suka mengumpat mengaibkan orang, sehingga orang itu terpaksa pindah tanggung malu disebabkan oleh awak dan jiran-jirannya sebab itu kena jaga lidah.
3. hati - tak puas hati nak balas dendam kerana tidak mahu berzikir untuk menyucikan diri sebab itu hangpa suka mendendam dan suka jadi orang murtad kafir sebab itu kenalah jaga hati supaya sentiasa dalam golongan orang yang berhati-hati.
Catat Ulasan