Email : Shah Bundy
Imam Ke-8 cucunya RASULULLAH S.A.W, Imam Ali ar-Rida As, sangat masyhur karena kemurahannya. Terdapat banyak riwayat tentang hidupnya yang menyebutkan watak pemurahnya. Ketika kita mengkaji riwayat-riwayat ini, kita dapat mengambil pelbagai pelajaran dari Imam Ali ar-Ridha As. Meskipun ia tidak berada di hadapan kita, ia masih tetap mengajarkan dan membimbing kita melalui ucapan-ucapan, amal dan perbuatannya. Suatu hari, seorang datang kepada Imam Ridha As dan meminta sesuatu kepadanya sesuai dengan keluasan kebaikannya. Imam Ali ar-Ridha berkata, “Aku tidak dapat menyanggupi permintaanmu itu.” Lalu orang itu berkata, “Kalau begitu, berikanlah sesuai dengan keadaan diriku.” Maka Imam Ali ar-Ridha As meminta budaknya untuk memberikan uang sebanyak dua ratus Dinar kepada orang itu.
Alasan mengapa Imam Ali ar-Ridha tidak memberi sesuai dengan luasnya kebaikannya, seperti yang diminta oleh orang itu pertama kali, adalah lantaran ia tidak memiliki uang banyak untuk ia berikan. Imam Ali ar-Ridha As selalu peduli terhadap keadaan orang-orang miskin. Kapan saja ia duduk untuk menyantap makanan, pertama-tama ia akan membawa sebuah piring besar dan memenuhinya dengan makan yang terbaik di atas meja makan.
Kemudian, ia akan memerintahkan kepada budaknya untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang miskin. Setelah itu, Imam berkata, “Allah Swt mengetahui bahwa tidak seorang pun memiliki kemampuan untuk membebaskan seorang budak, namun demikian Dia memberikan jalan bagi mereka untuk menggapai surga (dengan memberikan makan terhadap orang lain).
Imam Ali ar-Ridha tidak menyukai sikap boros. Yasir, salah seorang pelayannya, berkata bahwa para tamu Imam Ali ar-Ridha As sedang memakan buah-buahan suatu hari dan mereka membuang bagian yang masih layak untuk dimakan.
Imam As melihat mereka dan berkata kepada mereka, “Segala puji bagi Allah Swt! Jika engkau telah memenuhi perutmu, masih banyak orang yang masih kelaparan, oleh karena itu, kalian hendaklah memberikan makan kepada mereka. []
Sumber Rujukan:
Allamah Tabataba-i
Imam Ke-8 cucunya RASULULLAH S.A.W, Imam Ali ar-Rida As, sangat masyhur karena kemurahannya. Terdapat banyak riwayat tentang hidupnya yang menyebutkan watak pemurahnya. Ketika kita mengkaji riwayat-riwayat ini, kita dapat mengambil pelbagai pelajaran dari Imam Ali ar-Ridha As. Meskipun ia tidak berada di hadapan kita, ia masih tetap mengajarkan dan membimbing kita melalui ucapan-ucapan, amal dan perbuatannya. Suatu hari, seorang datang kepada Imam Ridha As dan meminta sesuatu kepadanya sesuai dengan keluasan kebaikannya. Imam Ali ar-Ridha berkata, “Aku tidak dapat menyanggupi permintaanmu itu.” Lalu orang itu berkata, “Kalau begitu, berikanlah sesuai dengan keadaan diriku.” Maka Imam Ali ar-Ridha As meminta budaknya untuk memberikan uang sebanyak dua ratus Dinar kepada orang itu.
Alasan mengapa Imam Ali ar-Ridha tidak memberi sesuai dengan luasnya kebaikannya, seperti yang diminta oleh orang itu pertama kali, adalah lantaran ia tidak memiliki uang banyak untuk ia berikan. Imam Ali ar-Ridha As selalu peduli terhadap keadaan orang-orang miskin. Kapan saja ia duduk untuk menyantap makanan, pertama-tama ia akan membawa sebuah piring besar dan memenuhinya dengan makan yang terbaik di atas meja makan.
Kemudian, ia akan memerintahkan kepada budaknya untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang miskin. Setelah itu, Imam berkata, “Allah Swt mengetahui bahwa tidak seorang pun memiliki kemampuan untuk membebaskan seorang budak, namun demikian Dia memberikan jalan bagi mereka untuk menggapai surga (dengan memberikan makan terhadap orang lain).
Imam Ali ar-Ridha tidak menyukai sikap boros. Yasir, salah seorang pelayannya, berkata bahwa para tamu Imam Ali ar-Ridha As sedang memakan buah-buahan suatu hari dan mereka membuang bagian yang masih layak untuk dimakan.
Imam As melihat mereka dan berkata kepada mereka, “Segala puji bagi Allah Swt! Jika engkau telah memenuhi perutmu, masih banyak orang yang masih kelaparan, oleh karena itu, kalian hendaklah memberikan makan kepada mereka. []
Sumber Rujukan:
Allamah Tabataba-i
1 ulasan:
SALAM,
SALAWAT DAN SALAM KEPADA JUNJUNGAN BESAR, PENGHULU SEGALA RASUL, NABI MUHAMMAD SAW, KEPADA KELUARGA BAGINDA AHLIL BAIT DAN SAHABAT-SAHABAT BAGINDA SEKALIAN,
ALLAHUMMASOLLI'ALA SAYYIDINA MUHAMMADIN, WA ALA A'LI SAYYIDINA MUHAMMADIN WASALLIM,
DOA MURAH REZEKI DAN PERBAIKKAN AKHLAK
ALLAHUMMASOLLI'ALA SAYYIDINA MUHAMMAD, SOLATANTUWASSIU'BIHA ALAINAL ARZAK, KOTUHASSINUBIHA LANAL AKHLAK, WA'ALA ALIHI WASOHBIHI WASALLIM..
Catat Ulasan