28 Syawal 1431 H
Oleh: Jarjani Usman
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan” (QS. Al An`aam: 141).
Ketika banjir menerjang tanaman atau harta benda lainnya, perasaan tidak enak, rugi dan sejenisnya kerap membalut pikiran manusia.
Padahal sebenarnya, banjir berasal dari air, suatu zat yang sangat penting bagi manusia.
Namun karena datangnya secara berlebihan dan menerobos pembatasnya bahkan secara serampangan, benda penting itu menjadi tak penting dan bahkan menimbulkan malapetaka.
Kalau mau, dari banjir kita bisa belajar. Antara lain, sesuatu yang berlebihan berpeluang menjadi malapetaka.
Makan atau minum sesuatu yang berlebihan, berbahaya bagi kesehatan manusia. Padahal makan dan minum itu sangat penting bagi manusia yang hidup di dunia ini.
Demikian juga dengan berbicara, jika berlebihan, maka bisa mendatangkan ketidakbaikan. Sama halnya, duduk berlebihan, akan berbahaya.
Bila tidak ingin berlebihan, sebaiknya kita menyempatkan diri untuk menelusuri jejak hidup Rasulullah. Dalam makan dan minum, misalnya, beliau tidak pernah berlebihan.
Bahkan, beliau senantiasa berhenti sebelum kenyang. Dalam berbicara juga tidak berlebihan. Yang dikatakannya adalah hal-hal yang penting dan bermanfaat bagi manusia.
Jika sekarang keadaan negeri kita terus kacau, maka bisa jadi itu karena perilaku kita yang berlebihan. Mulai dari berlebihan dalam mengeritik, hingga berlebihan dalam memperturutkan nafsu.
Karena itu, penting menjaga diri dari hal-hal yang berlebihan, agar selamat menempuh perjalanan hidup di dunia ini.
Oleh: Jarjani Usman
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan” (QS. Al An`aam: 141).
Ketika banjir menerjang tanaman atau harta benda lainnya, perasaan tidak enak, rugi dan sejenisnya kerap membalut pikiran manusia.
Padahal sebenarnya, banjir berasal dari air, suatu zat yang sangat penting bagi manusia.
Namun karena datangnya secara berlebihan dan menerobos pembatasnya bahkan secara serampangan, benda penting itu menjadi tak penting dan bahkan menimbulkan malapetaka.
Kalau mau, dari banjir kita bisa belajar. Antara lain, sesuatu yang berlebihan berpeluang menjadi malapetaka.
Makan atau minum sesuatu yang berlebihan, berbahaya bagi kesehatan manusia. Padahal makan dan minum itu sangat penting bagi manusia yang hidup di dunia ini.
Demikian juga dengan berbicara, jika berlebihan, maka bisa mendatangkan ketidakbaikan. Sama halnya, duduk berlebihan, akan berbahaya.
Bila tidak ingin berlebihan, sebaiknya kita menyempatkan diri untuk menelusuri jejak hidup Rasulullah. Dalam makan dan minum, misalnya, beliau tidak pernah berlebihan.
Bahkan, beliau senantiasa berhenti sebelum kenyang. Dalam berbicara juga tidak berlebihan. Yang dikatakannya adalah hal-hal yang penting dan bermanfaat bagi manusia.
Jika sekarang keadaan negeri kita terus kacau, maka bisa jadi itu karena perilaku kita yang berlebihan. Mulai dari berlebihan dalam mengeritik, hingga berlebihan dalam memperturutkan nafsu.
Karena itu, penting menjaga diri dari hal-hal yang berlebihan, agar selamat menempuh perjalanan hidup di dunia ini.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan