28 Syawal 1431 H
Oleh: Jarjani Usman
“Hai orang-orang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan Rasul dan janganlah kalian mengingkari amanah-amanah yang dipercayakan kepada kalian sedang kalian mengetahui”(QS. al-Anfal: 27).
Sungguh keterlaluan bila seorang hamba yang telah diciptakan Allah dan menikmati rahmatNya setiap saat, kemudian berbalik menjadi musuhNya. Namun, hal ini tidak tertutup kemungkinan dilakukan oleh orang-orang yang telah dikaruniai akal.
Sebagaimana dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda, “Allah telah berfirman: “Ada tiga jenis manusia di mana Aku adalah musuh mereka nanti di hari kiamat.
Pertama adalah orang yang telah membuat janji akan memberi atas nama-Ku (bersumpah dengan nama-Ku), kemudian ia tidak memenuhinya. Kedua, orang yang menjual seorang manusia bebas, lalu memakan uangnya.
Ketiga adalah orang yang menyewakan seorang upahan dan mempekerjakan dengan penuh, tetapi tidak membayar upahnya” (HR. Bukhari).
Kalau mau diakui, kiranya ketiga macam musuh Allah seperti yang ada dalam hadits tersebut banyak berdiam di muka bumi ini.
Betapa banyak orang yang berani bersumpah di awal jabatannya, namun dalam melaksanakan tugasnya sangat bertolak belakang dengan sumpahnya. Kedua, tidak sedikit yang mengatasnamakan orang lain, seperti rakyat, untuk memenuhi keinginan hawa nafsunya.
Padahal rakyat miskin, misalnya, hanyalah tunggangan belaka. Ketiga, gaji atau honor pekerja tidak dibayar sebagaimana layaknya.
Kalau berbuat demikian, suka atau tidak suka, siapapun orangnya akan menjadi musuh Allah.
Tentunya sangat disayangkan, apalagi sebahagian yang termasuk musuh Allah, sudah bertahun-tahun menghabiskan waktu dan tenaganya untuk menempuh pendidikan tinggi.
Oleh: Jarjani Usman
“Hai orang-orang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan Rasul dan janganlah kalian mengingkari amanah-amanah yang dipercayakan kepada kalian sedang kalian mengetahui”(QS. al-Anfal: 27).
Sungguh keterlaluan bila seorang hamba yang telah diciptakan Allah dan menikmati rahmatNya setiap saat, kemudian berbalik menjadi musuhNya. Namun, hal ini tidak tertutup kemungkinan dilakukan oleh orang-orang yang telah dikaruniai akal.
Sebagaimana dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda, “Allah telah berfirman: “Ada tiga jenis manusia di mana Aku adalah musuh mereka nanti di hari kiamat.
Pertama adalah orang yang telah membuat janji akan memberi atas nama-Ku (bersumpah dengan nama-Ku), kemudian ia tidak memenuhinya. Kedua, orang yang menjual seorang manusia bebas, lalu memakan uangnya.
Ketiga adalah orang yang menyewakan seorang upahan dan mempekerjakan dengan penuh, tetapi tidak membayar upahnya” (HR. Bukhari).
Kalau mau diakui, kiranya ketiga macam musuh Allah seperti yang ada dalam hadits tersebut banyak berdiam di muka bumi ini.
Betapa banyak orang yang berani bersumpah di awal jabatannya, namun dalam melaksanakan tugasnya sangat bertolak belakang dengan sumpahnya. Kedua, tidak sedikit yang mengatasnamakan orang lain, seperti rakyat, untuk memenuhi keinginan hawa nafsunya.
Padahal rakyat miskin, misalnya, hanyalah tunggangan belaka. Ketiga, gaji atau honor pekerja tidak dibayar sebagaimana layaknya.
Kalau berbuat demikian, suka atau tidak suka, siapapun orangnya akan menjadi musuh Allah.
Tentunya sangat disayangkan, apalagi sebahagian yang termasuk musuh Allah, sudah bertahun-tahun menghabiskan waktu dan tenaganya untuk menempuh pendidikan tinggi.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan