Oleh : Shah Bundy
Cinta memilik dampak yang besar ke dalam kehidupan manusia. Cinta dapat merubah kehidupan manusia. Dari pesimis menjadi optimis, dari sedih menjadi bahagia, dan lainnya. Ala kulli hal, cinta dapat menimbulkan getaran golombang yang dapat merubah kehidupan manusia.
Ibnu Arabi membagi cinta menjadi: cinta hewani, cinta insani, dan cinta Ilahi. Cinta hewani menjadikan manusia berprilaku seperti hewan. Dengan cinta insani manusia dapat mengakualkan sifat-sifat insaniyahnya. Sementara Cinta Ilahi memiliki tingkat yang tertinggi. Getaran golombang cinta inilah yang dapat menghapus dosa-dosa kita, dan mengantarkan kita pada kebahagiaan yang sejati.
Allah swt berfirman:
“Katakanlah: Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali-Imran: 31)
Cinta Ilahi disyaratkan harus mengikuti tapak-tilas suci Rasulullah saw. Dan itu tak akan terjadi tanpa cinta kepada Rasulullah saw. Karena golombang cinta itulah yang mengerakkan kita untuk mengikuti jejaknya. Cinta kepada Rasulullah saw merupakan getaran dalam hati, dan mengikuti jejaknya merupakan refleksi cinta.
Jadi, getaran golombang cinta Rasul saw itulah yang menghapuskan dosa-dosa kita. Dengan kata lain, getaran golombang cinta itulah yang merobek tirai-tiran hitam dalam hati kita. Dengan tersingkapnya tirai-tirai hitam itu, maka cahaya rahmat Allah swt dapat menembus dan memasuki hati kita sehingga kita merasakan indahnya kebahagiaan yang sejati.
Dengan narasi yang sangat indah Imam Ali Zainal Abidin (sa) mengajarkan doa cinta kepada kita:
Dengan Asma-Mu Yang Mahakasih dan Mahasayang
Aku memohon cinta-Mu, cinta orang yang mencintai-Mu, dan cinta amal yang membawaku ke samping-Mu. Jadikan Engkau lebih aku cintai daripada selain-Mu. Jadikan cintaku pada-Mu membimbingku pada ridha-Mu. Jadikan kerinduanku pada-Mu mencegahku dari maksiat atas-Mu. Anugerahkan padaku memandang-Mu.Tataplah diriku dengan tatapan kasih sayang. Jangan palingkan wajah-Mu dariku. Jadikan aku di antara penerima anugerah dan karunia-Mu wahai Pemberi Ijabah ya Arhamar rahimin.
Wassalam
Cinta memilik dampak yang besar ke dalam kehidupan manusia. Cinta dapat merubah kehidupan manusia. Dari pesimis menjadi optimis, dari sedih menjadi bahagia, dan lainnya. Ala kulli hal, cinta dapat menimbulkan getaran golombang yang dapat merubah kehidupan manusia.
Ibnu Arabi membagi cinta menjadi: cinta hewani, cinta insani, dan cinta Ilahi. Cinta hewani menjadikan manusia berprilaku seperti hewan. Dengan cinta insani manusia dapat mengakualkan sifat-sifat insaniyahnya. Sementara Cinta Ilahi memiliki tingkat yang tertinggi. Getaran golombang cinta inilah yang dapat menghapus dosa-dosa kita, dan mengantarkan kita pada kebahagiaan yang sejati.
Allah swt berfirman:
“Katakanlah: Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali-Imran: 31)
Cinta Ilahi disyaratkan harus mengikuti tapak-tilas suci Rasulullah saw. Dan itu tak akan terjadi tanpa cinta kepada Rasulullah saw. Karena golombang cinta itulah yang mengerakkan kita untuk mengikuti jejaknya. Cinta kepada Rasulullah saw merupakan getaran dalam hati, dan mengikuti jejaknya merupakan refleksi cinta.
Jadi, getaran golombang cinta Rasul saw itulah yang menghapuskan dosa-dosa kita. Dengan kata lain, getaran golombang cinta itulah yang merobek tirai-tiran hitam dalam hati kita. Dengan tersingkapnya tirai-tirai hitam itu, maka cahaya rahmat Allah swt dapat menembus dan memasuki hati kita sehingga kita merasakan indahnya kebahagiaan yang sejati.
Dengan narasi yang sangat indah Imam Ali Zainal Abidin (sa) mengajarkan doa cinta kepada kita:
Dengan Asma-Mu Yang Mahakasih dan Mahasayang
Aku memohon cinta-Mu, cinta orang yang mencintai-Mu, dan cinta amal yang membawaku ke samping-Mu. Jadikan Engkau lebih aku cintai daripada selain-Mu. Jadikan cintaku pada-Mu membimbingku pada ridha-Mu. Jadikan kerinduanku pada-Mu mencegahku dari maksiat atas-Mu. Anugerahkan padaku memandang-Mu.Tataplah diriku dengan tatapan kasih sayang. Jangan palingkan wajah-Mu dariku. Jadikan aku di antara penerima anugerah dan karunia-Mu wahai Pemberi Ijabah ya Arhamar rahimin.
Wassalam
1 ulasan:
salam ustaz....ana nak mintak kebenaran....copy artikel ni masuk blog ana yer....terima kasih..
Catat Ulasan