19 Zulhijjah 1434 H. [MOD] -
عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : {عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا}
PENJELASAN HADITS :
Dalam hadits ini Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan umatnya berlaku jujur dalam perkataan, perbuatan, ibadah dan dalam semua perkara. Jujur itu berarti selaras antara lahir dan batin, ucapan dan perbuatan, serta antara berita dan fakta. Juga memerintahkan mereka untuk senantiasa berlaku jujur, karena jujur akan membuat mereka kepada al-Birr (yakni melakukan segala kebaikan), dan kebaikan itu akan membawamu menuju Surga yang merupakan puncak keinginan manusia.
Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam hadits ini melarang umatnya dari perbuatan dusta dalam segala bentuknya, karena dusta itu membawa seseorang kepada kejahatan, oleh karena itu jika seseorang berdusta dalam perkataannya, maka akhirnya berbuat jahat. Wal 'iyadzu billah. Dan itu telah keluar dari ketaatan, termasuk kedurhakaan dan maksiat, sedangkan kejahatan itu menyeret seseorang ke Neraka.Wal 'iyadzu billah
PELAJARAN HADITS
1. Perintah dan anjuran untuk berkata dan berbuat jujur.
2. Perintah untuk senantiasa membiasakan berkata dan berbuat jujur dan berpegang pada kebenaran.
3. Berkata dan bersikap jujur akan membawa kepada kebaikan, dan kebaikan akan membawa ke Surga
4. Orang yang membiasakan diri jujur, maka sikap itu akan menjadi akhlak dan perangainya.
5. Orang yang terbiasa dengan akhlak dan perangai yang baik dan jujur, maka ia akan diberi julukan yang dikenal yaitu shiddiq (jujur).
6. Akhlak yang mulia diperoleh dengan karunia Allah Subhanahu wa Ta'ala kemudian usaha yang sungguh-sungguh untuk belajar dan mengamalkannya.
7. Larangan berkata dan berbuat dusta atau bohong.
8. Kedustaan merupakan sarana yang membawa kepada kejahatan, dan kejahatan akan membawa ke Neraka.
9. Akhlak yang buruk yang paling dibenci oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallamadalah dusta atau bohong.
10. Dusta adalah sifat munafiq dan kemunafikan dibangun di atas kedustaan.
11. Dusta atau bohong hukumnya haram
12. Dosa berdusta atau bohong bertingkat-tingkat. Orang yang berdusta dalam mu'amalah (misalnya dalam jual beli) lebih besar dosanya dari orang yang sekedar menyampaikan berita.
13. Berdusta atas nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dosanya lebih besar dibanding berdusta atas nama orang lain dan diancam masuk Neraka.
14. Jujur akan membawa kepada ketenangan dan ketentraman, sedangkan dusta membawa kepada keragu-raguan dan kegelisahan.
15. Orang yang terbiasa berbohong dan terus menerus melakukan kebohongan maka ia akan dijuluki tukang dusta/bohong
Dikutip dari : Majalah As-Sunnah/Edisi 09/Tahun XVI/SHAFAR 1434 H (dengan penambahan dan pengurangan) http://www.alsofwah.or.id
Tiada ulasan:
Catat Ulasan