28 Rabi'ul Awal 1433H. [MOD] -
Seorang bapak bersama istri dan putrinya datang ke Rumah Amalia, setahun lalu beliau dan keluarganya menyaksikan anaknya yang berusia tiga tahun meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya. Hingga kini masih menyisakan ruang kepedihan didalam relung hati beliau dan keluarga.
Terbayang wajah yang lucu dan menggemaskan, berlarian, tertawa, menangis. Kepedihan itu dirasakan semakin dalam disaat memikirkan bagaimana memberitahukan kepada sang kakak bahwa adik yang sangat disayang telah tiada. Akhir diajaklah sholat berjamaah dan berdoa bersama memohon kepada Allah agar adiknya yang telah berpulang diterima disisi Allah.
Sang kakak bertanya pada beliau, "Ayah, apakah adik ke surga?" Pertanyaan dengan tatapan polos tidak mampu untuk dijawab, air mata beliau dan istri bercucuran dengan anggukan kepala dan serta merta dipeluknya. Sungguh betapa berat melepas kepergian anak yang begitu sangat dicintainya.
Sahabatku, kehilangan orang yang kita cintai begitu teramat berat ,maka pilihannya hanya satu keikhlasan atau menerima ketetapan Allah akan membuat hati kita menjadi kuat dan sabar. Kehilangan atau ketiadaan orang yang kita cintai bisa terjadi tiba-tiba, tanpa pernah kita sangka dan kita duga. Jadikan, hidup ini selalu berserah dan ikhlas apapun yang Allah telah tetapkan untuk hidup kita.
Bahkan kita juga harus memiliki keyakinan apapun dimuka bumi ini tidak ada yang abadi. Semua yang bernyawa pasti akan mati. "Kullu nafsin dzaiqatul maut." Semua yang bernyawa pasti akan mati. (QS. al-Ankabut:57).
posted by :agussyafii
Seorang bapak bersama istri dan putrinya datang ke Rumah Amalia, setahun lalu beliau dan keluarganya menyaksikan anaknya yang berusia tiga tahun meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya. Hingga kini masih menyisakan ruang kepedihan didalam relung hati beliau dan keluarga.
Terbayang wajah yang lucu dan menggemaskan, berlarian, tertawa, menangis. Kepedihan itu dirasakan semakin dalam disaat memikirkan bagaimana memberitahukan kepada sang kakak bahwa adik yang sangat disayang telah tiada. Akhir diajaklah sholat berjamaah dan berdoa bersama memohon kepada Allah agar adiknya yang telah berpulang diterima disisi Allah.
Sang kakak bertanya pada beliau, "Ayah, apakah adik ke surga?" Pertanyaan dengan tatapan polos tidak mampu untuk dijawab, air mata beliau dan istri bercucuran dengan anggukan kepala dan serta merta dipeluknya. Sungguh betapa berat melepas kepergian anak yang begitu sangat dicintainya.
Sahabatku, kehilangan orang yang kita cintai begitu teramat berat ,maka pilihannya hanya satu keikhlasan atau menerima ketetapan Allah akan membuat hati kita menjadi kuat dan sabar. Kehilangan atau ketiadaan orang yang kita cintai bisa terjadi tiba-tiba, tanpa pernah kita sangka dan kita duga. Jadikan, hidup ini selalu berserah dan ikhlas apapun yang Allah telah tetapkan untuk hidup kita.
Bahkan kita juga harus memiliki keyakinan apapun dimuka bumi ini tidak ada yang abadi. Semua yang bernyawa pasti akan mati. "Kullu nafsin dzaiqatul maut." Semua yang bernyawa pasti akan mati. (QS. al-Ankabut:57).
posted by :agussyafii
Tiada ulasan:
Catat Ulasan