25 Mac 2013

Solat Terakhir

13 Jamadil Awal 1434 H. [MOD] -


“Sesungguhnya beruntunglah orang yang beriman, yaitu orang yang khusyuk dalam shalatnya” (QS. al Mukminun: 1-2).

LAZIMNYA, kalau seseorang hamba merasakan hidupnya di dunia ini sudah berada di hari-hari terakhir, akan berusaha untuk taat beribadah. Namun, saat terakhir hidup seseorang merupakan rahasia Allah. Sedangkan manusia diajak untuk senantiasa memaksimalkan penggunaan waktu untuk menghadapi saat terakhir di dunia ini.

Rasulullah saw, antara lain, mengajak untuk melaksanakan shalat bagaikan untuk yang terakhir kalinya. Shalat yang terasa terakhir kali, akan membuat diri kita tergugah untuk melaksanakannya secara maksimal. Juga muncul rasa takut kalau-kalau shalat yang dilakukan tidak diterima Allah. Dengan sendirinya, akan berusaha untuk menjaga setiap bacaan dan menghayati maknanya, serta menyempurnakan segala rukunnya. Semua ini akan membantu kekusyukan dalam shalat. Hal ini sangat penting dilakukan, mengingat kusyuk adalah syarat diterimanya shalat.

Bukan hanya itu, shalat adalah ibadah yang paling utama diperiksa di akhirat kelak. Kalau ia baik, maka baiklah ibadah-ibadah yang lain. Demikian juga sebaliknya, kalau ia buruk, maka buruklah amal yang lain. Bahkan, orang yang tidak menyempurnakan shalatnya pernah dilabelkan dengan pencuri dalam shalat. Para sahabat bertanya apakah yang dimaksud dengan mencuri dalam shalat. Dijawabnya, yaitu orang yang tidak menyempurnakan rukuk dan sujud dalam shalatnya.

Serambi Indonesia/-


Tiada ulasan: