20 Ogos 2010

Refleksi Ramadhan : Ramadhan Bulan Jihad

9 Ramadhan 1431 H
Oleh: Syaikh

RENUNGAN KE- 12

Jihad adalah puncak ajaran Islam, terdapat padanya keistimewaan yang sangat besar, sebagaimana dikatakan dalam beberapa nash (teks) kitab atau sunnah, misalnya hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihui wasallam bersabda,

إِنَّ فِي الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ مَا بَيْنَ الدَّرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَاسْأَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّةِ أُرَاهُ فَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ.

“Sesungguhnya pada surga itu terdapat seratus tingkatan, Allah menyediakannya untuk para mujahid di jalan Allah, jarak antara keduanya seperti antara langit dan bumi, maka jika kamu meminta kepada Allah, mintalah kepada-Nya Firdaus, karena sesungguhnya Firdaus itu tengah-tengahnya surga dan surga yang paling tinggi saya lihat di atasnya ada Arasy Ar-Rahman dan di situlah memancar sungai-sungai surga.” (HR. Al-Bukhari).

Dan sebenarnya bulan Ramadhan pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihui wasallam dan Salafus Shalih merupakan bulan jihad, bulan pengorbanan, dan bulan yang penuh dengan cita-cita, karena peristiwa besar yang terjadi pada masa beliau shallallahu ‘alaihui wasallam seperti peperangan misalnya terjadi pada bulan Ramadhan.

Pertama, Perang Badar Kubra

Perang ini adalah furqan di mana Allah membedakan dengannya masa tertindas dan dihinakan dengan masa kemenangan dan kejayaan bagi Rasul shallallahu ‘alaihui wasallam dan kaum mukminin, juga peristiwa tersebut sebagai pembeda, pemisah, dan tahapan yang penting dalam perjuangan dakwah.

Pada waktu terjadinya perang badar ini Nabi shallallahu ‘alaihui wasallam sempat mengangkat kedua tangannya berdoa kepada Allah Azza wa Jalla sehingga kain selendangnya jatuh dari pundaknya, sambil berdoa,

اَللَّهُمَّ نَصْرُكَ الَّذِيْ وَعَدْتَنِيْ، اَللَّهُمَّ نَصْرُكَ الَّذِيْ وَعَدْتَنِي، اَللَّهُمَّ إِنْ تُهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةَ لاَ تُعْبَدْ بَعْدَ الْيَوْمِ فِي اْلأَرْضِ.

“Ya Allah, aku memohon pertolongan-Mu yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, aku memohon pertolongan-Mu yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, andaikan umat ini hancur luluh, niscaya Engkau tidak disembah lagi di muka bumi ini setelah hari ini.”

Sehingga –pada waktu itu– Abu Bakar merasa kasihan terhadap beliau lalu mendekatinya dan meletakkan kembali kain selendangnya ke pundak beliau sambil berkata, “Ya Rasulullah, (yakinlah) setelah untaian doa yang engkau sampaikan kepada Rabbmu, niscaya Allah akan menyelamatkanmu sebagaimana yang dijanjikan.”

Kemudian Allah Ta’ala menurunkan pertolongannya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka menanglah kaum muslimin dengan kemenangan yang gemilang. Allah Ta’ala berfirman, “Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.” (Ali Imran: 123).

Kedua, Fathu Makkah (pembebasan kota Mekkah).

Peristiwa ini termasuk peristiwa penting dan besar pada jaman Rasulullah shallallahu ‘alaihui wasallam karena Mekkah adalah pusat Jazirah Arab, dan sebagai tempat pelaksanaan haji dan umrah, dan sebagai tempat bernaungnya hati seluruh manusia dari segenap penjuru.

Pada waktu itu, kota Mekkah sempat dikuasai sepenuhnya oleh para penyembah berhala yang berlangsung sampai tahun kedelapan setelah hijrahnya Nabi shallallahu ‘alaihui wasallam ke kota Madinah, sehingga pada hari Hudaibiyyah mereka (orang-orang musyrik) melarang Nabi shallallahu ‘alaihui wasallam memasuki kota Mekkah untuk menunaikan umrah,

tetapi ketika terjadi pembebasan kota Mekkah pada tahun kedelapan hijrah, berbondong-bondonglah para utusan dari semua jazirah Arab untuk bergabung dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihui wasallam dan berbai’at kepadanya menyatakan masuk Islam, dan hal itu terjadi pada tahun kesembilan.

Dengan demikian benarlah pernyataan, “Sesungguhnya fathu Mekkah adalah sebuah moment yang dengannya tuntas-lah keasingan Islam, dan berjayalah Islam di semua pelosok Jazirah Arab, dan hancurlah syirik dan paganisme yang terdapat di Jazirah Arab.

Sebenarnya tarikh Islam itu dipadati oleh berbagai peristiwa besar yang terjadi pada bulan Ramadhan; salah satunya adalah perang Ain Jalut di mana, Allah telah memenangkan kaum muslim pada waktu itu ketika melawan orang-orang salib (Nashrani) dengan kepemimpinan Al-Mamalik, maka patahlah kekuatan mereka, musnahlah persenjataan mereka, dan tidak ada lagi perlawanan mereka setelah itu.

Berbicara tentang jihad di bulan Ramadhan hendaknya kita berhenti dulu sejenak dengan dua hal berikut ini:

Tidak sedikit kaum muslimin dewasa ini keliru dalam memahami bulan Ramadhan, menurutnya Ramadhan bukan bulan jihad, dan bukan bulan pengorbanan, pada akhirnya mereka malas, banyak tidur dan tidak memiliki pekerjaan yang jelas. Tentu hal ini salah besar dan kekeliruan yang sangat membahayakan,

maka hendaknya kita berkewajiban untuk meluruskan pemahaman mereka yang salah tersebut, serta berupaya untuk menumbuhkan semangat ruh jihad pada jiwa mereka di bulan Ramadhan khususnya dan di setiap saat pada umumnya.

Jihad memiliki lapangan kerja yang luas, termasuk di dalamnya memikul senjata, berkorban dengan harta, jihad dengan lisan, amar ma’ruf nahi munkar, ta’lim, berdakwah, dan yang lainnya.

Sebagaimana kita ketahui saudara-saudara kita seiman ada yang memikul senjata (berperang) membela dirinya dan mempertahankan agamanya seperti yang terjadi di Afganistan, Palestina, Eriteria, Filipina, Kasmir, dan negera Islam lainnya.

Negara yang disebutkan tadi, sangat dimungkinkan terdapat sekelompok Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang tidak diragukan lagi akidahnya, kewara’annya, ketakwaannya, dan keshalihannya,

mereka dengan semangat memerangi, membunuh musuh-musuh Islam, orang-orang kafir, Yahudi, Nashrani, Komunis, dan yang lainnya. Mereka –Al-Mujahidin– sangat menunggu bantuan kaum muslimin yang ada di barat dan timur dengan menyumbangkan sebagian hartanya, doa, dan partisipasi lainnya. Wallahul Musta’an.

1 ulasan:

admin_newsu2malay berkata...

DRS. KHALIL IDHAM..sya nak minta kita buat link exchange boleh??