Oleh Jarjani Usman
“Jika kamu tidak malu, maka berbuatlah sesukamu hatimu” (HR. Abu Dawud).
Betapa buruk kesan bagi seseorang akibat hatinya mati, kata ulama. Hati yang mati ikut mematikan berbagai rasa. Termasuk juga mematikan rasa malu. Padahal rasa malu adalah penghalang dari keinginan untuk berbuat kejahatan. Makanya, orang yang hatinya telah matiboleh dilihat dari tiada lagi rasa malu saat berbuat kejahatan.
Bila hatinya sudah mati, orang-orang yang telah bersumpah dengan menyebut nama Allah akan berbuat kebaikan pun, akan menjadi jahat. Tidak ada lagi rasa simpati atau peduli untuk nasib orang ramai. Tiada lagi rasa malu ketika menyelewengkan hak-hak orang lain untuk kepentingan dirinya sendiri. Itulah keadaan seseorang yang sedang binasa.
Sehubungan dengan hal ini, Rasulullah SAW juga pernah mengingatkan: “Jika Allah ingin membinasakan seorang hamba, maka Dia akan mencabut darinya rasa malu. Bila malu sudah dicabut darinya, maka kamu akan mendapatinya sangat dibenci. Jika kamu tidak mendapatinya melainkan dalam keadaan sangat dibenci, maka akan dicabut amanah darinya.
Bila amanah sudah dicabut darinya, maka kamu tidak mendapatinya kecuali dalam keadaan menipu dan tertipu. Apabila kamu tidak menjumpainya melainkan dalam keadaan menipu dan tertipu, maka akan dicabut darinya sifat kasih sayang. Dan apabila dicabut kasih sayang darinya, kamu tidak akan menjumpainya kecuali dalam keadaan terlaknat lagi terusir. Dan apabila kamu tidak menjumpainya melainkan dalam keadaan terlaknat lagi terusir, maka akan dicabut darinya ikatan Islam” (HR. Ibnu Majah).
http://aceh.tribunnews.com
http://aceh.tribunnews.com
Tiada ulasan:
Catat Ulasan