12 Syaaban 1434 H. [MOD] -
Oleh Jarjani Usman
”Aku benar-benar melihat di antara umatku pada hari kiamat nanti, ada yang datang dengan membawa kebaikan sebesar gunung di Tihamah yang putih, lalu Allah menjadikannya seperti kapas berterbangan (HR. Ibnu Majah).
Sebahagian insan sangat rajin beribadah dan beramal salih, tetapi sebaliknya juga gemar melakukan dosa bila berkesempatan melakukannya. Cara hidup seperti itulah yang bisa membuat sia-sia amalan, sehingga tak tersisa.
Tentang hal ini pernah ditanyakan oleh seorang sahabat yang bernama Tsauban r.a. setelah mendengar pernyataan Rasulullah SAW tentang orang yang amalannya bagaikan kapas yang berterbangan. Ia sangat tidak ingin mengalami hal serupa.
Lantas Rasulullah menjawab, “Mereka adalah saudara-saudara kalian dan sebangsa dengan kalian, mereka juga bangun malam seperti kalian, akan tetapi apabila mendapat kesempatan untuk berbuat dosa, mereka melakukannya” (HR. Ibnu Majah).
Karena itu, sedapat mungkin setiap diri kita berusaha untuk tidak menapaki lorong-lorong yang berlumpur dosa di dunia ini. Sebab berada di sana bisa mendorong hati untuk melakukan dosa, yang selanjutnya menyebabkan terhapusnya amalan.
1 ulasan:
Bagaimana pula bagi mereka yg sembahyang, puasa, pi naik haji,berbuat amal kebajikan TETAPI menolak HUKUM-HUKUM Allah, apakah mereka mengira amal-amal mereka diterima oleh Allah???? Mereka semua adalah Kufur sebenarnya......
Catat Ulasan