20 Rabi'ul Awal 1433H. [MOD] -
Hadapilah dengan senyuman! Ketika datang rasa sakit yang mendera kita hanya bisa menangis, memohon dan berdoa pada Allah, kekuatan dan mustajabnya doa ditengah sakit hanya akan dipercaya oleh mereka yang pernah mengalami sakit dan putus asa, Itulah yang dirasakan seorang ibu separoh baya yang bertutur di Rumah Amalia. Dokter memvonis bahwa cairan diparu-paru harus dibuang! Paru-paru sebelah kiri terlihat tiga jari tetapi kemudian menjadi enam jari, disaat dirinya terserang flu, flunya sembuh namun batuknya masih.
Bila sedang berbaring menjadi terbatuk-batuk. Tidur harus miring bila terlentang seperti ada yang menekan, hal itu membuatnya terbatuk-batuk. Perkiraan dokter umurnya tinggal tujuh bulan lagi. Suaminya menangis melihat batuknya yang berkepanjangan dan paru-parunya semakin terendam. Suami dan anak-anaknya seolah berpikir inilah akhir dari hidupnya.
Proses penyedotan cairan di Rumah Sakit dilaluinya. Beliau merasakan sakit yang luar biasa, selang yang dimasukkan ternyata lebih besar dari yang dibayangkan dan lebih kaku. Kalau salurannya dibuka untuk membuang cairan membuat dirinya terlonjak bangun dan terbatuk-batuk, bagian dada atas sampai perut bagian kanan sakit sekali. Tidak tergambar rasa sakitnya. Penuh rasa syukur,
doa dan harapan selalu dipanjatkan untuk kesembuhan dan kasih sayang dari suami, anak-anak dan saudara juga teman-temannya. Apalagi ketika penyakitnya bertambah, maagnya kambuh karena tidak tahan dengan obat penahan nyeri yang diberikan dokter. Bahkan beliau menolak diinfus karena susah mencari vena yang telah rusak kemoterapi yang pernah dilakukan. Menolak ditusuk-tusuk, tidak mau tangannya dipasang selang infus. cairan yang dikeluarkan dari paru-parunya lebih dari tiga liter.
Alhamdulillah, selesai mengeluarkan cairan dari paru-paru, kondisi tubuhnya lebih cepat pulih dan dokter memperkenan pulang. Disaat Suami mengurus administrasi bertanya kepada perawat mengenai hasil laboratorium cairan itu. Perawat mengatakan, "Hasilnya bersih Pak.." Suaminya tidak percaya itu, "Yang benar sus, karena dulu ada sel ganas." Perawat itu menjawab dan menunjukkan,
"Bapak, silahkan baca sendiri aja.." Begitu suaminya membaca, air matanya menetes, memanjatkan puji syukur kepada Allah, ia berlari menuju kamar istrinya mengabarkan berita bahagia, mereka berdua menangis, bersyukur atas kasih sayang Allah yang telah disembuhkan dari penyakitnya, sel ganas telah hilang. Subhnallah..!
"Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. ar-Raad : 28).
posted by :agussyafii
Hadapilah dengan senyuman! Ketika datang rasa sakit yang mendera kita hanya bisa menangis, memohon dan berdoa pada Allah, kekuatan dan mustajabnya doa ditengah sakit hanya akan dipercaya oleh mereka yang pernah mengalami sakit dan putus asa, Itulah yang dirasakan seorang ibu separoh baya yang bertutur di Rumah Amalia. Dokter memvonis bahwa cairan diparu-paru harus dibuang! Paru-paru sebelah kiri terlihat tiga jari tetapi kemudian menjadi enam jari, disaat dirinya terserang flu, flunya sembuh namun batuknya masih.
Bila sedang berbaring menjadi terbatuk-batuk. Tidur harus miring bila terlentang seperti ada yang menekan, hal itu membuatnya terbatuk-batuk. Perkiraan dokter umurnya tinggal tujuh bulan lagi. Suaminya menangis melihat batuknya yang berkepanjangan dan paru-parunya semakin terendam. Suami dan anak-anaknya seolah berpikir inilah akhir dari hidupnya.
Proses penyedotan cairan di Rumah Sakit dilaluinya. Beliau merasakan sakit yang luar biasa, selang yang dimasukkan ternyata lebih besar dari yang dibayangkan dan lebih kaku. Kalau salurannya dibuka untuk membuang cairan membuat dirinya terlonjak bangun dan terbatuk-batuk, bagian dada atas sampai perut bagian kanan sakit sekali. Tidak tergambar rasa sakitnya. Penuh rasa syukur,
doa dan harapan selalu dipanjatkan untuk kesembuhan dan kasih sayang dari suami, anak-anak dan saudara juga teman-temannya. Apalagi ketika penyakitnya bertambah, maagnya kambuh karena tidak tahan dengan obat penahan nyeri yang diberikan dokter. Bahkan beliau menolak diinfus karena susah mencari vena yang telah rusak kemoterapi yang pernah dilakukan. Menolak ditusuk-tusuk, tidak mau tangannya dipasang selang infus. cairan yang dikeluarkan dari paru-parunya lebih dari tiga liter.
Alhamdulillah, selesai mengeluarkan cairan dari paru-paru, kondisi tubuhnya lebih cepat pulih dan dokter memperkenan pulang. Disaat Suami mengurus administrasi bertanya kepada perawat mengenai hasil laboratorium cairan itu. Perawat mengatakan, "Hasilnya bersih Pak.." Suaminya tidak percaya itu, "Yang benar sus, karena dulu ada sel ganas." Perawat itu menjawab dan menunjukkan,
"Bapak, silahkan baca sendiri aja.." Begitu suaminya membaca, air matanya menetes, memanjatkan puji syukur kepada Allah, ia berlari menuju kamar istrinya mengabarkan berita bahagia, mereka berdua menangis, bersyukur atas kasih sayang Allah yang telah disembuhkan dari penyakitnya, sel ganas telah hilang. Subhnallah..!
"Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. ar-Raad : 28).
posted by :agussyafii
Tiada ulasan:
Catat Ulasan