02 Februari 2008

Tazkirah Jumaat 2 : Sifat Pemaaf

Sifat pemaaf sangat dianjurkan oleh Allah SWT, apa lagi Allah adalah Maha Pemaaf kepada semua makhluknya. Namun begitu amat sedikit orang yang sanggup memaafkan orang lain walaupun kesalahan itu sangat kecil sekali. Memberi maaf kepada orang lain dianggap menjatuhkan martabat diri. Sedangkan Islam melihat orang yang memaafkan orang lain martabatnya lebih tinggi.

Selain itu sikap memohon maaf juga adalah sangat jarang belaku dalam diari kehidupan seorang muslim. Apalagi sifat ego yang tinggi melayakkan seseorang enggan memohon maaf dengan kesalahan dirinya. Ingat Allah Maha Pemaaf, kenapakan kita amat payah memaafkan kesalahan orang lain. Adakah kita menjadi miskin kerananya? atau kita jagi susah kerana memohon maaf ?


وَلَا يَأْتَلِ أُوْلُوا الْفَضْلِ مِنكُمْ وَالسَّعَةِ أَن يُؤْتُوا أُوْلِي الْقُرْبَى وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ


Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka mema`afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ,(An-Nuur:22)

Sifat pemaaf sangat penting bagi seorang suami dan seorang ketua rumah tangga. Dengan sikap pemaaf maka aman damailah rumah tangga, selagi sesuatu kesalahan yang boleh dimaafkan seorang suami atau bapa hendaklah memaafkan orang dibawah jagaannya.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوّاً لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِن تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ


Hai orang-orang mu`min, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(At-Taghaabun:14)

Tazkirah Jumaat : Husnul Khatimah

وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلاَ تَمُوتُنَّ إَلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ




Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya`qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".(Al-Baqarah:132)

Peringatan untuk menghadapi kematian hendaklah diulang-ulang tanpa rasa jemu oleh semua orang Islam khususnya para pendakwah. Demikianlah pada setiap hari jumaat para khatib dimimbar sentiasa mengajak jemaah untuk meningkatkan ketakwaan dan jangan mati selain dalam keadaan Islam.

Salah satu peringatan untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian ialah apakah kesudahan kematian kita. Adakah dalam keadaan husnul khatimah (akhir hidup yang baik) atau suul khatimah ( akhir hidup yang buruk).

Semuanya telah dapat meneka dimanakah mereka dengan segala amal yang dilakukan sebelum ini. Maka hitungan amal yang dilakukan sendiri sangat berguna bagi melakukan perubahan bagi memastikan kita tergolongan dalam husnul khatimah.

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".(Al-Jumu`ah:08)