11 Ogos 2010

Masjid Besar Lhasa Tibet

1 Ramadan 1431H.



Terdapat sekelompok penduduk Islam yang bermastautin dan mempunyai ciri-ciri budaya tersendiri yang ketara juga hidup dalam bandar Lhasa, iaitu "kota suci" agama Buddha aliran Tibet. Mereka dipanggil sebagai "Khache" oleh penduduk tempatan yang lain. Ini mungkin disebabkan nenek moyang mereka, iaitu penduduk Islam terawal di kawasan Tibet yang berasal daripada Kashmir. Kashmir dibunyikan dengan "Khache Yul" dalam bahasa Tibet kuno. Adat resam kehidupan mereka hampir sama dengan etnik Tibet.

Masjid Besar Lhasa Tibet terletak di jalan Hebalin, iaitu sebuah kawasan lama bandar Lhasa. Terletak tidak jauh dari masjid ini ialah Kuil Jokhang yang masyhur. Jikalau kita memandang jauh dari lokasi yang tinggi, kita dapat melihat sebuah menara yang dipasang dengan hiasan bulan sabit amat jelas kelihatan antara kompleks bangunan yang mempunyai corak seni bina tradisional etnik Tibet.







Terdapat sebuah pintu gerbang yang diperbuat daripada kayu di depan pintu utama masjid tersebut. Di atas pintu gerbang ini tertulis nama masjid ini dalam bahasa Arab, Tibet dan Mandarin. Bangunan-bangunan dalam masjid tersebut bukan sahaja mempunyai ciri-ciri agama Islam, malah turut memaparkan keistimewaan seni bina tempatan. Walaupun kedudukannya berhampiran dengan kuil-kuil Buddha, namun rekabentuk bangunan masjid tersebut selari dengan rekabentuk keseluruhan bandar Lhasa yang mencerminkan keharmonian antara budaya dan agama yang berlainan bagi pelbagai etnik.

Masjid Besar Lhasa Tibet merupakan masjid yang paling besar di Tibet setakat ini. Ia dibina pada abad ke-10 Masihi dan telah diperbaiki beberapa kali selepas itu. Aktiviti agama dapat dilakukan dengan lebih sempurna selepas dasar pembaharuan dan pintu terbuka dilaksanakan di seluruh negara. Bagi memenuhi keperluan penduduk orang Islam, kerajaan di pelbagai peringkat dan badan-badan berkenaan memberi perhatian sepenuhnya terhadap projek pembinaan semula masjid ini. Sekarang, keluasan pembinaan masjid tersebut telah mencapai lebih 1,160 meter persegi. Sebuah dewan sembahyang yang luas disediakan untuk menampung lebih ramai jemaah bersolat secara berjemaah. Sebanyak 250 hingga 300 orang jemaah Islam datang ke masjid tersebut untuk bersolat pada hari-hari biasa. Manakala, angka tersebut akan mencapai lebih 3,000 orang pada hari Jumaat.

Ya Gu, adalah Imam besar Masjid Besar Lhasa Tibet. Beliau dilahirkan dan dibesarkan sebagai orang Islam di Tibet. Beliau fasih bertutur dalam bahasa Arab, Tibet dan Mandarin. Imam Ya Gu amat mesra ketika bertemu dengan para pengunjung ke masjid ini. Beliau memberitahu wartawan bahawa terdapat tujuh buah masjid di Tibet, antaranya lima buah masjid terletak di Lhasa. Menurut beliau, tujuh masjid ini sudah boleh memenuhi keperluan penduduk orang Islam di Tibet.

Sebuah kawasan kediaman penduduk orang Islam sudah pun wujud di sekeliling masjid tersebut. Banyak restoran makanan halal, orang yang memakai kopiah putih atau tudung kini boleh dilihat lalu lalang dalam kawasan ini.CRI/-

Wanita di Bawah Naungan Islam : Hak Berkarier Bagi Perempuan

1 Ramadan 1431H.
oleh : Said Abdul Aziz al-Jandul

Sebelum kita masuk kepada inti pembahasan ini, dan sebagai penyempurna kajian maka kita akan menyinggung dua perkara yang kontradiktif, yaitu:

Pertama; Pandangan Islam yang mewajibkan pemberian nafkah terhadap sang ayah, suami dan saudara laki-laki, sehinggga perempuan tidak terpaksa harus mencari pekerjaan untuk menghidupi dirinya, kehormatannya tetap terpelihara dan terhindar dari kenistaan meminta-minta, serta jauh dari pembauran (ikhtilath) dengan laki-laki jalang yang berjiwa busuk. Dan hal yang lebih penting lagi adalah bahwa perempuan dikonsentrasikan secara penuh untuk mengurus rumah dan mendidik anak-anaknya serta menciptakan kehidupan bahagia baik untuk dirinya sendiri maupun untuk suaminya. Semua itu membutuhkan pengorbanan tenaga yang sangat besar, yang sering tidak mampu dilakukan oleh seorang perempuan karier yang bekerja di luar rumah.

Kedua; Pandangan dan sikap kebanyakan undang-undang buatan manusia di berbagai negara yang tidak mengakui kewajiban ayah atau saudara laki-laki memberi nafkah kepada putri atau saudara perempuannya. Maka dari itu, apabila anak perempuan atau saudara perempuan telah mencapai usia 17 atau 18 tahun, usia remaja yang sedang bergejolak, mereka membawanya ke berbagai tempat untuk mencari pekerjaan apa saja tanpa mempertimbangkan barbagai hal negatif dan problema yang akan dihadapinya. Fenomena ini memberikan kenyataan kepada kita dengan gamblang, yaitu kenyataan bahwa mereka yang melakukan hal tersebut tidak memperhatikan sisi moral dan akhlak pada putri-putri mereka. Prinsip hidup mereka adalah apabila seorang anak perempuan telah mencapai usia remaja pasti telah mempunyai kemampuan untuk membedakan mana yang berguna bagi dirinya dan mana yang membahayakan. Kalau ia baik, maka itulah yang diharapkan, dan jika rusak, maka bahaya kerusakannya akan menimpa dirinya sendiri. Mari kita bayangkan sesudah itu, bagaimana keadaan putri remaja puber yang dibawa ke berbagai tempat untuk mencari tempat atau pekerjaan, kemudian kita bandingkan dengan upaya Islam dalam memelihara kehormatan perempuan dan menjauhkannya dari tempat-tempat yang meragukan, sementara itu yang terjadi di Eropa dan Amerika adalah tidak adanya perhatian terhadap kehidupan kaum wanita remaja.

Sekalipun Islam sangat serius dalam menjaga dan memelihara kehormatan perempuan dan tidak membebaninya untuk menafkahi kehidupannya, melainkan beban nafkah itu diwajibkan kepada ayah atau kerabat dekatnya sebelum ia menikah, dan sesudah menikah dibebankan kepada sang suami, namun Islam juga tidak mengharamkan kaum perempuan untuk bekerja apabila menghendakinya dengan syarat tidak melanggar rambu-rambu yang telah ditentukan oleh agama. Berdasarkan hal tersebut, perempuan boleh melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sejalan dengan kodrat dan tabi’atnya (sebagai perempuan), seperti (bekerja) sebagai dokter atau perawat di rumah sakit-rumah sakit perempuan, terjun dan bekerja sebagai tenaga pengajar di dunia pendidikan dan pengajaran di sekolah-sekolah khusus untuk anak-anak putri, bekerja di tempat tempat kerja (seperti) menjahit, membordir, memintal benang, menenun pakaian dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang tidak harus memaksanya untuk bercampur-baur dengan laki-laki di tempat mereka bekerja, atau tidak membuatnya menempuh jalan yang tidak mulia, atau membuatnya lupa terhadap misi utamanya sebagai seorang istri atau ibu rumah tangga.

Dapat kita katakan bahwa sesungguhnya masyarakat yang sehat dan baik itu adalah masyarakat yang memberikan ketentuan pekerjaan masing-masing kaum laki-laki dan kaum perempuan, di mana masyarakat itu memberikan jaminan kebutuhan hidup bagi perempuan agar dapat berkonsentrasi untuk membahagiakan suami, mendidik anak-anak dan mengelola urusan rumahnya; bukan masyarakat yang membebani kaum perempuan dengan pekerjaan, seperti membersihkan jalan-jalan raya, menyemir sepatu, memulung sampah, menjadi pelayan di warung-warung kafe, restoran atau tempat-tempat hiburan dan lain-lainnya yang menjatuhkan citra kehormatan kaum perempuan pada tingkat yang tidak mulia.

Wanita di Bawah Naungan Islam : Belajar Bagi Kaum Perempuan

1 Ramadan 1431H.
oleh : Said Abdul Aziz al-Jandul

Perempuan adalah manusia mukallaf (dibebani kewajiban) dari Allah Subhaanahu Wata'ala, ia dituntut untuk mengetahui apa-apa yang diwajibkan Allah atasnya, berupa perintah, larangan, petunjuk dan bimbingan, halal dan haram, apa yang dijanjikan Allah kepadanya, yaitu kenikmatan abadi (surga) jika ia tetap istiqamah menjalankan agama Allah sepanjang hidupnya, dan kesengsaraan yang akan ia hadapi, seperti hisab yang sulit pada hari kiamat jika ia membangkang dan melanggar batasan-batasan Allah Subhaanahu Wata'ala. Dan tidak ada jalan lain untuk mengetahui semua itu kecuali melalui ilmu (belajar). Perempuan sebagai seorang istri harus mengetahui hak dan kewajibannya sebagai istri; dan sebagai seorang ibu, ia juga harus mengetahui bagaimana seharusnya bergaul bersama anak-anaknya baik yang masih kecil ataupun yang sudah dewasa.

Semua perkara tersebut tidak akan diketahui kecuali dengan belajar. Belajar (menuntut ilmu) itu sangat penting dan perlu bagi perempuan, sebagaimana juga penting dan perlu bagi kaum lelaki. Perempuan itu mukallaf sebagaimana laki-laki juga mukallaf, perempuan juga adalah salah satu anggota masyarakat sebagaimana laki-laki, dan setiap anggota masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan harus mempunyai andil dan memberikan kontribusi yang bermanfa’at bagi masyarakatnya. Perempuanlah yang melaksanakan proses pendidikan dan bimbingan bagi anak-anaknya, maka apabila tidak mempunyai bekal ilmu yang cukup, ia tidak akan bisa melaksanakan tugas yang sangat penting lagi rumit ini. Perkembangan yang terus meningkat dalam kehidupan suku dan bangsa menuntut secara serius akan adanya guru perempuan muslimah, dokter perempuan muslimah, penceramah muslimah, penulis muslimah dan seterusnya. Semua itu tidak akan terwujud kecuali apabila perempuan masuk ke dalam dunia pengetahuan dan pendidikan dari berbagai pintunya. Maka dari itu Islam menganjurkan agar perempuan belajar dan menuntut ilmu, bahkan Islam menjadikan aktifitas menuntut ilmu itu sebagai kewajiban. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ.

“Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim (laki dan perempuan).”


DOSA-DOSA YANG DIANGGAP BIASA : BERSUMPAH DENGAN NAMA SELAIN ALLAH

1 Ramadan 1431H.
Oleh : Syaikh Muhammad bin Shalih al-Munajjid

4. BERSUMPAH DENGAN NAMA SELAIN ALLAH

Allah bersumpah dengan nama apa saja yang Ia kehendaki dari segenap makhluk-Nya. Sedangkan makhluk, mereka tidak dibolehkan bersumpah dengan nama selain Allah. Namun, bila kita saksikan kenyataan sehari-hari, betapa banyak orang yang bersumpah dengan nama selain Allah.

Sumpah adalah salah satu bentuk pengagungan. Karenanya ia tidak layak diberikan melainkan hanya kepada Allah Ta’ala. Dalam sebuah hadits marfu’ dari Ibnu Umar diriwayatkan:


أَلاَ إِنَّ اللهَ يَنْهَاكُمْ أَنْ تَحْلِفُوْا بِآبَائِكُمْ مَنْ كَانَ حَالِفًا فَلْيُحْلِفْ بِاللهِ أَوْ لِيَصْمُتْ.


“Ketahuilah, sesungguhnya Allah melarang kalian bersumpah dengan nama nenek moyangmu. Barangsiapa bersumpah hendaknya ia bersumpah dengan nama Allah atau diam.”( Hadits riwayat Al Bukhari, Lihat Fathul Bari, 11/530.)

Dan dalam hadits Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma yang lain,


مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللهِ فَقَدْ أَشْرَكَ.


“Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka dia telah berbuat syirik.”( Hadits riwayat Imam Ahmad 2/125, lihat pula Shahihul Jami’ no. 6204.)

Dalam hadits lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,


مَنْ حَلَفَ بِاْلأَمَانَةِ فَلَيْسَ مِنَّا.


“Barangsiapa bersumpah demi amanat, maka dia tidak termasuk golonganku.”( Hadits riwayat Abu Daud no. 3253 dan dalam As-Silsilah Ash-Shahihah no. 94.)

Karena itu, tidak boleh bersumpah demi Ka’bah, demi kemuliaan dan demi pertolongan. Juga tidak boleh bersumpah dengan berkah atau hidup seseorang. Tidak pula dengan kemuliaan nabi, para wali, nenek moyang atau anak tertua. Semua hal tersebut adalah haram.

Barangsiapa terjerumus melakukan sumpah tersebut, maka kaffaratnya adalah membaca Laa Ilaaha Illallah, sebagaimana tersebut dalam hadits shahih,


مَنْ حَلَفَ فَقَالَ فِيْ حَلِفِهِ بِاللاَّتِ وَالْعُزَّى فَلْيَقُلْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ.


“Barangsiapa bersumpah, kemudian dalam sumpahnya ia berkata demi Lata dan ‘Uzza, maka hendaknya ia mengucapkan “Laa Ilaaha Illallaah.”( Hadits riwayat Al-Bukhari, Fathul Bari 11/536.)

Termasuk dalam bab ini adalah beberapa lafazh syirik dan lafazh yang diharamkan, yang biasa diucapkan oleh sebagian kaum muslimin, di antaranya: Aku berlindung kepada Allah dan kepadamu; Saya bertawakkal kepada Allah dan kepadamu; Ini adalah dari Allah dan darimu; Tak ada lain bagiku selain Allah dan kamu; Di langit cukup bagiku Allah dan di bumi cukup bagiku kamu; Kalau bukan karena Allah dan fulan ((Yang benar, hendaknya diucapkan dengan kata kemudian. Misalnya, saya berhasil karena Allah kemudian karena kamu. Demikian pula hendaknya dengan lafazh-lafazh yang lain, Ibnu Baz).); Saya berlepas diri dari Islam; Wahai waktu yang sial ( Demikian pula dengan setiap kalimat yang mengandung pencelaan terhadap waktu. Seperti, ini zaman edan, ini saat yang penuh kesialan, zaman yang memperdaya. Sebab pencelaan kepada masa akan kembali kepada Allah, karena Dia lah yang menciptakan masa tersebut. ); Alam berkehendak lain.

Termasuk dalam bab ini pula adalah semua nama-nama yang dihambakan kepada selain Allah seperti Abdul Masih, Abdun Nabi, Abdur Rasul, Abdul Husain dan sejenisnya.

Di antara istilah dan semboyan modern yang bertentangan dengan tauhid adalah: Islam Sosialis; Demokrasi Islam; Kehendak rakyat adalah kehendak tuhan; Agama untuk Allah dan tanah air untuk semua, Atas nama Arabisme, Atas nama revolusi dan sejenisnya.

Termasuk hal yang diharamkan adalah memberikan gelar raja diraja, hakimnya para hakim atau gelar sejenisnya kepada seseorang. Memanggil dengan kata sayyid (tuan) atau yang semakna kepada orang munafik atau kafir, dengan bahasa Arab atau bahasa lainnya. Menggunakan kata “andaikata” yang menunjukkan penyesalan dan kebencian sehingga membuka pintu bagi setan. Termasuk yang juga dilarang adalah ucapan “Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau menghendaki.” ( Untuk pembahasan yang lebih luas, lihat Mu’jamul Manahi Al Lafzhiyyah, Syaikh Bakr Abu Zaid.)

DOSA-DOSA YANG DIANGGAP BIASA :THIYARAH

1 Ramadhan 1431H.
oleh : Syaikh Muhammad bin Shalih al-Munajjid

3. THIYARAH

Thiyarah adalah merasa bernasib sial atau meramal nasib buruk karena melihat burung, binatang lainnya atau apa saja. Allah berfirman, “Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata “Ini adalah karena (usaha) kami. “Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang besertanya.” (Al-A’raaf: 131)

Dahulu, di antara tradisi orang Arab adalah jika salah seorang mereka hendak melakukan suatu pekerjaan, bepergian misalnya, maka mereka meramal peruntungannya dengan burung. Salah seorang dari mereka memegang burung lalu melepaskannya. Jika burung itu terbang ke arah kanan, maka ia optimis, sehingga melangsungkan pekerjaannya. Sebaiknya, jika burung itu terbang ke arah kiri, maka ia merasa bernasib sial dan mengurungkan pekerjaan yang diinginkannya.

Oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hukum perbuatan tersebut diterangkan dalam sabdanya,


الطِّيَرَةُ شِرْكٌ.


“Thiyarah adalah syirik.”( Hadits riwayat Imam Ahmad : 1/389, dalam Shahihul Jami’no. 3955.)

Termasuk ke dalam kepercayaan yang diharamkan, yang juga menghilangkan kesempurnaan tauhid adalah merasa bernasib sial dengan bulan-bulan tertentu. Seperti, tidak mau melakukan pernikahan pada bulan Shafar. Juga kepercayaan bahwa hari Rabu yang jatuh pada akhir hari setiap bulan membawa kerugian terus menerus. Termasuk juga merasa sial dengan angka 13, nama-nama tertentu atau orang cacat. Misalnya, jika ia pergi membuka tokonya, lalu di jalan melihat orang buta sebelah matanya serta merta ia merasa bernasib sial sehingga mengurungkan niat membuka toko. Juga berbagai kepercayaan yang semisalnya.

Semua hal di atas hukumnya haram dan termasuk syirik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berlepas diri dari mereka, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Imran bin Hushain,


لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَطَيَّرَ وَلاَ تُطُيِّرَ لَهُ وَلاَ تَكَهَّنَ وَلاَ تُكُهِّنَ لَهُ [وَأَظُنُّهُ قَالَ] أَوْ سَحَرَ أَوْ سُحِرَ لَهُ.


“Tidak termasuk golongan kami orang-orang yang melakukan atau meminta tathayyur, meramal atau meminta diramalkan (dan saya kira beliau juga bersabda) dan yang menyihir atau meminta disihirkan.”( Hadits riwayat At-Thabrani dalam Al-Kabir 18/162, lihat Shahihul Jami’ no. 5435.)

Orang yang terjerumus melakukan hal-hal di atas, hendaknya membayar kaffarat sebagaimana yang dituntunkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Abdullah bin Amr berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,


مَنْ رَدَّتْهُ الطِّيَرَةُ مِنْ حَاجَةٍ فَقَدْ أَشْرَكَ قَالُوا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَا كَفَّارَةُ ذَلِكَ؟ قَالَ: أَنْ يَقُوْلَ أَحَدُكُمْ: اَللَّهُمَّ لاَ خَيْرَ إِلاَّ خَيْرُكَ وَلاَ طَيْرَ إِلاَّ طَيْرُكَ وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ.


“Barangsiapa yang (kepercayaan) thiyarahnya mengurungkan hajat (yang hendak dilakukannya) maka dia telah berlaku syirik.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apa kaffarat (tebusan) daripadanya?” Beliau bersabda, “Hendaknya salah seorang dari mereka mengatakan, “Ya Allah, tiada kebaikan kecuali kebaikan dari Engkau, tiada kesialan kecuali kesialan dari Engkau dan tidak ada sembahan yang hak selain Engkau.”( Hadits riwayat Imam Ahmad, 2/220; As-Silsilah Ash Shahihah, no. 1065 (Hadits ini lemah, sebaiknya disebutkan dengan menerangkan kelemah-annya, Bin Baz).)

Merasa pesimis dan bernasib sial merupakan salah satu tabiat jiwa manusia. Suatu saat, perasaan itu menekan begitu kuat dan pada saat lain melemah. Penawarnya yang paling ampuh adalah tawakkal kepada Allah Ta’ala.

Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata:


وَمَا مِنَّا إِلاَّ [أَيْ: إِلاَّ فِيْ نَفْسِهِ شَيْءٌ مِنْ ذَلِكَ] وَلَكِنَّ اللهُ يُذْهِبُهُ بِالتَّوَكُّلِ.


“Dan tiada seorang pun di antara kita kecuali telah terjadi di dalam jiwanya sesuatu dari hal ini, hanya saja Allah menghilangkannya dengan tawakkal (kepada-Nya).”( Hadits riwayat Abu Dawud, No. 3910, dalam As Silsilah Ash Shahihah hadits no. 430.)

Umat Islam di Malaysia akan mula berpuasa esok.

1 Ramadan 1431H.

Penyimpan Mohor Besar Raja-Raja Tan Sri Engku Ibrahim Engku Ngah mengumumkan tarikh permulaan puasa bagi negeri-negeri seluruh Malaysia ditetapkan pada hari Rabu, 11 Ogos 2010 bagi mengikut perintah Yang di-Pertuan Agong setelah diperkenan oleh Duli-Duli Yang Maha Mulia Raja-Raja.

Beliau membuat pengumuman itu melalui siaran langsung RTM1 malam ini.

Pada 3 Ogos lepas Pejabat Penyimpan Mohor Besar Raja-Raja Malaysia menetapkan hari ini untuk melihat anak bulan serta menetapkan beberapa tempat untuk tujuan tersebut termasuk di Menara Kuala Lumpur.

Majlis Raja-Raja juga telah mempersetujui bahawa cara menetapkan tarikh permulaan puasa adalah berdasarkan Rukyah serta Hisab.

Berikutan dengan pengumunan itu, seluruh masjid di negara ini mula mengadakan sembahyang terawih yang merupakan solat sunat yang dikerjakan sepanjang bulan Ramadan.

Salam Ramadan

1 Ramadan 1431H.
Ahmad Baei Jaafar

Malam ini kita akan mula bertarawih, malam ini juga kita akan mula berniat untuk melakukan puasa Ramadan dengan penuh rasa keimanan dan ketaqwaan. Malam ini jugalah kita akan mula bangun sahur dengan penuh rasa bersemangat untuk memulakan puasa. Mungkin pada malam pertama ini juga ada yang sudah memulakan amalan taddarus al-Quran. Selamat memulakan ibadah atau amalan yang baik pada malam ini kerana lazimnya sesuatu yang bermula pada malam pertama dengan baik akan berakhir dengan yang baik juga.

Ramadan 1431H mungkin merupakan ulang tahun ke 40 bagi sesetengah orang, boleh jadi juga ada yang pada kali ini menyambut ulang tahun ke 60 malah 70 tahun bagi yang kini berusia 85 tahun. Kiraan ini mengambil kira usia seseorang ketika mula berpuasa iaitu pada usia 15 tahun. Tapi kalau seseorang itu berpuasa lebih awal daripada usia itu, tentu lebih lama dia bersama Ramadan.

Walau bagaimanapun mereka yang baru memulakan puasa pada usia yang agak lewat kerana terleka, tidak tahu atau malas, mereka masih ada peluang untuk menyemai kedudukannya dengan ibadah orang sebaya dengannya. Mereka masih diberi peluang untuk mengqada mana-mana yang tertinggal.

Bayangkan dalam usia yang begitu lama kita mengerjakan puasa dan saban tahun kita telah melakukan ibadah sunat, tentu sudah banyak manfaat yang telah diperoleh. Puasa yang dilakukan dengan penuh rasa keimanan dan ketaqwaan itu telah dijamin kebaikannya oleh Rasulullah. Sabdanya:

إن الله فرض صيام رمضان وسن لكم قيامه فمن صامه وقامه إيمانًا واحتسابًا خرج من ذنوبه كيوم ولدته أمه (أحمد ، والنسائى عن عبد الرحمن بن عوف)


Maksudnya: “Sesungguhnya Allah memfardukan puasa Ramadan dan disunatkan bagi kamu qiyam pada malamnya. Maka sesiapa yang berpuasa dan qiyam dengan penuh rasa keimanan dan ketaqwaan akan dikeluarkan dosanya seperti hari dia dilahirkan ibunya.”(Riwayat Ahmad, Nasai daripada Abdulrahman bin Auf)

Subhanallah, sudahkah kita berada di tahap itu? Sekian lama kita berpuasa saban tahun, berapa banyak dosa yang telah digugurkan. Masya-Allah, kalau kita sudah tiada dosa, sudah tentu mudahlah kita beroleh ketakwaan. Kalau ini yang terjadi tercapailah matlamat puasa seperti yang dikehendaki oleh Allah. Firman Allah:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ



Maksudnya: “Wahai orang yang beriman, difardukan kepada kamu puasa sebagaimana yang pernah difardukan kepada orang sebelum kamu, semoga kamu beroleh taqwa.” (al-Baqarah 2: 183)

Peningkatan taqwa kepada seseorang dapat dilihat pada setiap hari mereka berpuasa dan kemuncaknya dapat diserlahkan pada malam hari raya. Pada hari-hari berpuasa tutur katanya terkawal daripada dosa, ibadahnya lebih baik dari sebelumnya. Bukan itu sahaja, malah kesihatannya lebih bermutu. Dan pada malam raya, dia terus beribadah, memuji Ilahi dengan tahmid, tasbih dan takbir. Mereka ini sedih untuk meninggalkan Ramadan.

Saya percaya anda sekalian sudah mampu memperoleh ketaqwaan seperti yang disebut di atas. Namun jika anda berasa belum memperolehnya, belumlah lagi terlambat untuk anda memilikinya. Mulakan pada malam ini dengan mengikut panduan yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Jadi, tidak ada yang mustahil dalam dunia ini. Allah mahu kita beroleh kebaikan dengan pelbagai cara. Puasa adalah jalan pintas untuk mereka beroleh taqwa. Maka rebutlah dengan sebaiknya semoga anda dan saya juga berjaya dalam mengharungi ibadah sepanjang Ramadan kali ini.

Singapura Rayakan Ulang Tahun Ke-45 Kemerdekaan

29 Syaaban 1431H.

Tarikh 9 Ogos 2010 merupakan ulang tahun ke-45 kemerdekaan Republik Singapura. Singapura mengadakan pelbagai aktiviti perayaan.

Jabatan Presiden dibuka kepada khalayak ramai kelmarin dan telah menarik kedatangan lebih 16 ribu pengunjung. Perdana Menteri negara tersebut, Lee Hsien Loong ketika berucapa malam menyatakan, pada pertengahan pertama tahun 2010, ekonomi Singapura meningkat 17.9% berbanding tempoh yang sama tahun 2009. Ini menandakan ekonomi negara tersebut telah pulih daripada kemerosotan dan meningkat dengan stabil.

Singapura juga telah mengadakan perbarisan secara besar-besaran malam tadi. Selain itu, warga negara tersebut merayakan sambutan hari itu dengan perarakan kereta berhias, tarian kumpulan dan pertunjukan bunga api.

Kematian bekas ADUN, polis sahkan bunuh, bunuh diri

29 Syaaban 1431H.

Polis mengesahkan kematian bekas ADUN Permatang, Datuk Abdul Aziz Mohd Noor, dan pembantu peribadinya, Siti Rohana Ismat sebagai kes bunuh dan bunuh diri.

Ketua Polis Selangor, Datuk Khalid Abu Bakar, berkata hasil siasatan pihak polis mengesahkan perkara berkenaan tetapi beliau enggan memberikan butiran lanjut termasuk motif pembunuhan itu.

Pada kejadian pada jam 11 pagi Selasa lalu di kilometer 455.7 Lebuh Raya Utara-Selatan berhampiran susur keluar Sungai Buloh, Abdul Aziz, 64, ditemui terkulai di tempat duduk pemandu kereta yang terbabas, manakala Siti Rohana, 43, dalam keadaan terduduk di sebelahnya.

Polis juga menjumpai kesan tembakan di kepala kedua-dua mangsa.

Polis juga menjumpai sepucuk revolver .38 yang masih berisi dua peluru milik Abdul Aziz, di celah tempat duduk depan Toyota Caldina milik Siti Rohana yang dipandu bekas ADUN itu.

Aziz berkhidmat sebagai ADUN Permatang selama sepenggal sehingga 2008 apabila beliau menewaskan calon PKR Samry Masri dengan majoriti 4,285 undi.

Bagaimanapun, dalam pilihan raya umum lalu, beliau memberikan laluan kepada Sulaiman Abd Razak bertanding mewakili Umno.

Malaysiakini/-

SIDANG DUN PERAK: BUKTI TIADA KETELUSAN

29 Syaaban 1431 H
Oleh: safarizal saleh

Dewan Pemuda PAS Negeri Perak (DPPN Pk) melihat usaha bagi tidak membenarkan rakyat mengikuti sidang Dewan Undangan Negeri (DUN) Perak pada 3 Ogos yang lalu termasuk beberapa fungsi DUN tidak berjalan dengan baik seperti menyekat media untuk melapor sidang yang sebenar, sekatan Ahli Dewan Undangan Negeri (ADUN) mengekses maklumat dan yang paling malang ialah ruang perbahasan yang tidak sepatutnya berlaku.

DPPN Pk yang dinafikan untuk menjadi pemerhati sidang tersebut dengan jawapan sekeping surat dukacita sebelum berlangsung sidang beberapa jam manakala (Barisan Nasional) dibenarkan mengikuti sidang tersebut.

Perkara ini jelas menunjukkan bahawa BN takut berdepan dengan rakyat tidak kira siapa sahaja. Persoalan yang masih menjadi bicara kebanyakkan rakyat, mengapakah sidang DUN tersebut hanya memakan masa separuh hari sahaja dan difahamkan tidak berhenti berehat langsung kerana hendak dipercepatkan.

Laporan media arus perdana yang hanya berpihak kepada ADUN BN sahaja serta ulasan-ulasan mereka jelas berpihak tanpa mendapat penjelasan sebenar perkara-perkara yang dibangkitkan oleh ADUN Pakatan Rakyat (PR).

Semua laporan yang dinyatakan tidak langsung bersifat keadilan tetapi berpihak tanpa rasa malu. Maklumat terkini yang dilaporkan oleh ADUN PR jelas berbeza dengan laporan media yang dibenarkan masuk.

Bagi DPPN Pk, perkara ini sebenarnya menjejaskan imej dan nama baik Negeri Perak sahaja kerana dengan apa yang berlaku sepertimana yang dilaporkan menggambarkan kemelut yang tiada kesudahan.

Sidang singkat juga menggambarkan ketidak telusan sesebuah pentadbir kerajaan negeri yang menyembunyikan sesuatu daripada rakyat seluruhnya.

JAWAPAN KEPADA AWANG SELAMAT - DAP LEBIH BAIK DARIPADA UMNO

29 Syaaban 1431 H
Oleh: WFAUZDIN NS

NAMPAKNYA sudah terlalu banyak penulis yang buat ulasan terhadap komentar Awang Selamat di Utusan Malaysia seperti yang dipetik oleh Malaysiakini.

Setelah membaca banyak penulisan sahabat-sahabat tentang Awang Selamat, maka bolehlah saya anggap bahawa Awang Selamat tidaklah secerdik mana walaupun begitu lama bertugas di akhbar pencacai ternama itu. ?

Memadai tulisan para sahabat, walaupun ramai di kalangannya tidak pernah memegang jawatan di mana-mana akhbar sudah cukup untuk menjadikan Awang Selamat kelihatan amat dungu.

Masalah yang menghantui Awang Selamat iaitu mengapa PAS lebih selesa memilih DAP jika dibandingkan dengan Umno, pesoalan itu sebenarnya ahli-ahli Umno biasa pun tahu jawapannya.

Ini adalah kerana ahli-ahli Umno bawahan kebanyakannya orang-orang Melayu yang ingin sekali melihat bangsa Melayu terbela di bawah Umno nampaknya gagal.

Orang-orang Melayu Islam yang ingin sekali melihat Islam didaulatkan di negara ini di bawah Umno juga gagal.

Malahan terlalu banyak bukti betapa Umno lah sebenarnya perosak Melayu dan perosak kepada Islam sepanjang Umno berkuasa.

Mengapa PAS pilih DAP ? Memang benar DAP adalah parti yang tidak akan faham Islam kerana DAP bukan parti yang majoriti dikuasai oleh orang-orang Islam.

Mereka yang bukan Islam tidak berhak dipertanggungjawabkan untuk melaksanakan Islam apatah lagi mereka tidak punyai kuasa seperti Umno.

Sejauh mana mereka mengkritik Islam, tidak akan memberi kesan kepada kita yang diwajibkan untuk memperjuangkan Islam di muka bumi ini.

Segala kritikan mereka terhadap Islam mesti kita jawab dengan hujah kita sepertimana yang sering dilakukan oleh Mursyidul Am PAS, Tuan Guru Nik Aziz di dalam menjawab isu Negara Islam yang dibangkitkan oleh Karpal Singh.

Adakah PAS mengikut telunjuk DAP? Tidak, malahan PAS mahu menunjukkan kepada DAP keindahan Islam itu.

Mengapa tidak Umno? Adakah PAS perlu mengajar Umno tentang kehendak Islam sama seperti PAS mengajar DAP? Umno adalah parti yang mengaku Islam, mengapakah Umno tidak pernah ingin membantu PAS untuk menegakkan Negara Islam di negara ini sedangkan Umno adalah parti yang berkuasa sekarang di peringkat Pusat?

Mengapa perlu Umno menuding jari kepada DAP agar DAP sokong sebuah Negara Islam yang dicita-citakan oleh PAS itu?

Manakah lebih besar kesannya, parti yang menentang Islam tetapi tidak berkuasa dengan parti yang menentang Islam tetapi mempunyai segala kuasa? DAP parti yang Non Muslim, tidak punyai kuasa tertinggi di Pusat.

Umno parti Melayu Islam dan mempunyai kuasa tertinggi di Pusat. Kedua-duanya, siapakah yang paing bahaya jika menentang perlaksanaan Hukum Islam? DAP atau Umno?

Sejarah juga telah membuktikan bahawa penentangan seorang dua pemimpin DAP terhadap Islam tidak menghalang mereka untuk terus menyokong PAS di dalam setiap pilihanraya, meskipun mereka tahu PAS komited dengan dasar Islamnya.

Manakala Umno pula, mulut berkata mahu kepada Islam tetapi Umno lah yang banyak melakukan sekatan dan penganiayaan terhadap perjuangan Islam yang dibawa oleh PAS. Bukan sedikit pemimpin PAS yang telah ditangkap bahkan ada yang mati dalam perjuangan Islam kerana hasil kerja tangan-tangan Umno, bukan tangan-tangan DAP.

Penentangan DAP hanyalah penentangan dari mulut seorang dua pimpinan mereka yang jahil terhadap Islam.

Ini tidak merisaukan PAS jauh sekali untuk melemahkan PAS. Tetapi, penentangan Umno bukan sahaja datangnya dari mulut bahkan mereka gunakan kuasa eksekutif mereka untuk menentukan PAS gagal melaksanakan amanah Allah ini. Apakah ini kerana Umno juga jahil seperti DAP?

Justeru itu, jawapan kepada persoalan mengapa PAS lebih selesa bekerjasama dengan DAP daripada Umno sudah terjawab.

Awang Selamat tentu tahu sejarah penentangan Umno terhadap PAS dan beliau juga tahu betapa DAP di dalam tidak `Islam'nya masih membantu PAS.

Adakah PAS tidak perlukan kawan yang sentiasa membantu perjuangannya semata-mata untuk bersama Umno yang sudah terang-terang banyak menganiayai perjuangannya?

AMARAN DARI RAJA KATAK UNTUK PEMIMPIN MCA

29 Syaaban 1431 H
Oleh: Mandor

HEBAT Ibrahim Ali, MP Pasir Mas yang `menenggek' atas simpati PAS itu. Beliau telah memberi amaran kepada pemimpin MCA dan beberapa pemimpin lain agar tidak menghina Islam, kelak akan kalah di dalam Pilihanraya.

PERKASA katanya akan tentukan kekalahan mereka. Mahu termuntah rasanya mendengar cakap raja katak ini.

Seramai mana puak-puak PERKOSA ini mahu menentukan jatuh bangun orang lain? Sebelum mahu berkira nak bangun atau jatuhkan orang lain, lebih baik beliau kaji dulu kerusi Parlimen Pasir MAS itu selamat atau tidak untuk beliau di dalam Pilihanraya akan datang.

Nanti jangan ditertawakan oleh MCA jika Presiden PERKOSA sendiri jatuh terlentang sedangkan pemimpin MCA selamat.

`PERPADUAN PEROMPAK DENGAN POLIS' , JAWAPAN BUAT AHMAD MASLAN

29 Syaaban 1431 H
Oleh: WFAUZDIN NS

'Hidung Tak Mancung, Pipi Tersorong-Sorong'. Itulah yang boleh kita gambarkan kepada Ketua Penerangan Umno yang masih `tebal muka'nya untuk memohon restu agar PAS terima perpaduan dengan Umno.

Baca di sini. Biarpun berulangkali pemimpin PAS bersilih ganti menyebut Umno tiada harapan untuk bersatu dengan PAS selagi Umno masih `Umno Sekular' yang tidak pernah berubah sikap. Ahmad Maslan masih tidak berputus asa kerana apa?

Ketua Penerangan Umno ini terus `menjual' nama Melayu kununnya Melayu perlu bersatu. Lucunya yang perlu bersatu itu Melayu Umno dan Melayu PAS.

Apakah beliau fikir PAS itu sama seperti Umno yang setiah hari berzikir menyebut nama Melayu...Melayu...Melayu...?

Wahai Ahmad Maslan, PAS adalah Parti Islam yang bukan Nasionalis atau Assobiyyah. PAS tidak menjual nama Melayu untuk naik di dalam politik, tetapi PAS menyebut nama Allah dan Rasulnya di dalam apa jua langkah kerja perjuangan PAS.

Ketua Penerangan Umno ini tentu ada muslihat besar apabila tidak pernah berputus asa mahukan Umno dan PAS bersatu.

Bukan kerana Melayu, jauh sekali kerana agama. Buktinya, bila beliau menyebut jika Umno dan PAS bersatu, yang pasti rugi adalah pemimpin dari PKR dan DAP.

Apa maknanya itu jika tidak berniat jahat dan busuk hati? Habis itu, siapa pula yang untung jika Umno dan PAS bersatu? Bukan Umno atau Najibkah?

Apakah jika Umno dan PAS bersatu, maka akan selesailah isu Altantuya, VK Linggam, Fitnah DS Anwar, skandal PKFZ, skandal kehilangan injin pesawat TUDM, skandal Scorpene, Isu Kg Baru, Kenaikan harga barang akibat kenaikan petrol, diesel, gula dan gas?

Selesaikah segala kes rasuah yang banyak tergantung melibatkan pemimpin Umno jika Umno dan PAS bersatu? Maka, berakhirkah Akta zalim ISA jika Umno dan PAS bersatu? Kelantan dan Terengganu akan dikembalikan royalti jika Umno dan PAS bersatu?

Dan...dan...tidak terlarat mahu disenaraikan yang Umno berhutang dengan rakyat selama ini. Selesaikah semua itu jika Umno dan PAS bersatu?

Sekiranya jawapannya tidak akan selesai walaupun Umno dan PAS bersatu, maka bererti perpaduan antara Umno dan PAS umpama `perpaduan perompak dengan Polis'. Mana mungkin begitu.

Penganjur tidak bayar sewa punca masalah di Komtar

29 Syaaban 1431 H

PULAU PINANG, 9 Ogos: Para peniaga bazaar Ramadhan di Komtar tidak boleh berniaga tahun ini ekoran dari tindakan penganjur bazar itu tidak membayar sewa kepada Lembaga Pembangunan Pulau Pinang (PDC) walaupun telah mengutip yurannya dari peniaga.

Demikian dijelaskan oleh Ketua Menteri Pulau Pinang, Lim Guan Eng dalam laman komuniti Twitternya.

"Mengapa penganjur tak bayar PDC wang sewa yang dkutip daripada 27 peniaga Melayu? Bazar Ramadan tunggu bayar sewa.Tahun depan deal terus dengan peniaga," tulis beliau dalam twiiternya.

Sementara itu, beliau juga berkata, satu surat kelulusan telah dikeluarkan kepada penganjur iaitu Persatuan Peniaga Komtar melalui naib pengerusinya yang bernama Ghani.

Utusan Malaysia, media Umno, hari ini menyiarkan di muka depannya laporan kononnya kerajaan negeri Pulau Pinang menyekat peniaga Melayu membuka bazar Ramadhan di Komtar.

Laporan bertajuk "Melayu terus ditindas" itu jelas cuba memainkan isu perkauman terhadap kerajaan negeri Pulau Pinang pimpinan Lim Guan Eng itu.

Ekoran itu, Guan Eng menyifatkan ia satu lagi siri mempermainkan isu perkauman terhadap kerajaan negeri Pulau Pinang.

Sebelum ini, akhbar yang sama memainkan isu seorang peniaga Melayu yang mempertahankan kedainya yang dibina di atas pokok dari dirobohkan oleh pihak berkuasa tempatan.

Guan Eng menjelaskan, tidak ada isu ia kedai Melayu atau tidak. Isunya adalah keselamatan kerana ia dibina di atas pokok, kata beliau.

Harakahdaily/-

Ramadhan bulan tarbiah, jihad

29 Syaaban 1431 H
Oleh: Hazayani Zakaria

KUALA LUMPUR, 9 Ogos: Ramadhan adalah bulan tarbiah dan jihad bagi pejuang-pejuang Islam, kata Naib Presiden PAS, Datuk Tuan Ibrahim Tuan Man (gambar).

Justeru, katanya kedatangan Ramadhan adalah proses untuk menundukkan hawa nafsu yang sentiasa bergelodak dalam jiwa untuk mengabadikan jihad dan perjuangan.

“Andainya hawa nafsu boleh ditundukkan dengan jalan lain (bukan berpuasa) nescaya Allah akan mewajibkannya.

“Namun bilamana Allah mewajibkan puasa kepada umat dahulu dan sekarang, bermakna hawa nafsu hanya dapat dikawal melalui ibadat puasa,” ujarnya dalam perutusan sempena Ramadhan 1431H.

Katanya, sejarah jatuh bangun umat dahulu memperlihatkan betapa banyaknya tekanan musuh dan serangan yang dilakukan dalam bulan Ramadhan kerana musuh menganggap umat Islam akan lemah kerana berpuasa.

“Lihatlah di zaman kita serangan ke atas Iraq, Afghanistan, Bosnia dan lainnya banyak dimulakan dalam bulan Ramadhan.

“Bahkan kalau kita buka lipatan sejarah lampau, sejak zaman Rasulullah hingga zaman tabieen, serangan musuh banyak tertumpu dalam bulan Ramadhan,” katanya yang juga Pesuruhjaya PAS Pahang.

Kerana itu, katanya Ramadhan janganlah dijadikan alasan untuk mengabaikan jihad; kerana tarbiah Ramdhan adalah tarbiyah langsung dari Allah, sehingga Allah menyatakan dalam hadis Qudsi yang bermaksud: Puasa kamu untuk Ku, maka Akulah yang akan memberi balasannya.

“Alhamdulillah, Ramadhan datang lagi dengan penuh rahmat dan keberkatan. Marilah kita panjatkan kesyukuran ke hadrat Ilahi kerana dipanjangkan umur sehingga kita bertemu semula Ramadhan,” ujarnya.

Katanya, Rasulullah s.a.w. sering kali berdoa yang bermaksudnya: Ya Allah, berkatilah kami dalam bulan Syaaban, dan (panjangkan umur kami) sehingga bertemu dengan Ramadhan.

“Betapa besarnya rahmat Ilahi bilamana kita dipanjangkan umur sehingga bertemu dengan Ramadhan kerana sabda Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud: Antara Ramadhan ke Ramadhan adalah pengampunan Allah.

Maksudnya, jelasnya sesiapa yang dipanjangkan umur sehingga dapat bertemu dengan Ramadhan, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yakni dosa kecil.

“Panjang umur bukan kerja kita, ia benar-benar hak mutlak Allah; lantaran itu marilah kita mensyukurinya.

“Saya mengambil kesempatan menyeru kepada semua pendokong parti agar menjadikan Ramadhan ini sebagai bulan menambahkan amalan seharian, hidupkan tadarus al-Quran di kalangan ahli usrah,” ujarnya lagi.

Beliau juga menyeru supaya dihidupkan majlis berbuka, tarawih dan tazkirah di mana-mana ruang yang ada dan ambillah kesempatan menderma terutamanya memberi makan kepada orang yang berpuasa.

Ini, katanya kerana Rasulullah bersabda yang bermaksud: Sesiapa yang memberi makan kepada orang yang berpuasa iaitu menyediakan makanan berbuka puasa, maka dia memperolehi pahala sebagaimana orang yang berpuasa, dan tidak kurang sedikitpun pahala puasanya.

Namun, beliau mengingatkan orang yang berpuasa supaya hendaklah memendekkan masa di bazar-bazar Ramadhan, dan jangan membeli juadah untuk berbuka dari tangan-tangan yang fasiq, tangan yang tidak mengerjakan sembahyang, dan tangan yang tidak takutkan Allah.

“Peliharalah setiap suap makanan kerana ia menjadi darah daging, dan darinya menjadi air mani yang melahirkan zuriat kamu.

Kutiplah mutiara keberkatan Ramadhan pada siangnya dan hidupkanlah ibadahmu pada malamnya, kerana persoalan utama bukan Ramadhan yang penuh keberkatan dan rahmat, tetapi apakah kita memperolehi keberkatan dan rahmat itu,” katanya.

Harakahdaily/-

Iktikaf

29 Syaaban 1431 H
Oleh: AKHISALMAN

Nabi s.a.w bersabda: Maksudnya: "Sesungguhnya Nabi s.a.w beriktikaf pada sepuluh hari yang terakhir pada bulan ramadan setiap tahun sehinggalah baginda wafat. Kemudian isteri2 Nabi s.a.w beriktikaf selepas kematian Nabi s.a.w." (Hadis sahih Bukhari dan Muslim)

Masa iktikaf

Paling kurang ialah berada di dalam masjid walaupun sebentar. Ini adalah pendapat jumhur (kebanyakan)ulama. Mazhab maliki mensyaratkan hendaklah
paling kurang sehari semalam.

Adakah disyaratkan puasa?

Tidak disyaratkan berpuasa ketika beriktikaf mengikut pendapat jumhur. Ini berdasarkan hadis berikut:

"Ya Rasulullah sesungguhnya aku bernazar untuk beriktikaf di masjid haram pada waktu malam." Rasulullah menjawab: "Tunaikan nazarmu." (Hr Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan tidak disyaratkan sehari semalam dan berpuasa ketika iktikaf.

Syarat2 iktikaf:

1. Islam.
2. Mumayyiz.
3. Di Masjid.
4. Niat iktikaf
5. Suci dari haid, nifas dan berjunub.
6. Diizinkan suami jika isteri.

Iktikaf Nazar

Syarat tambahan bagi iktikaf nazar

1. tidak boleh keluar masjid sehingga masa tamat melainkan untuk keperluan yg sgt penting seperti qada hajat.

Marilah kita sama2 menghidupkan semula sunnah Rasulullah s.a.w terutamanya dibulan ramadan.

peperangan Badar al-Kubra

29 Syaaban 1431 H
Oleh: AKHISALMAN

Pertama: Bermulanya peperangan

Sebab peperangan ini adalah apabila Rasulullah s.a.w mempersiapkan pasukan tentera untuk merampas barang dagangan yang dibawa oleh Abu Sufian dan gerombolannya. Barang2ini adalah harta2 orang2 muhajirin yang dirampas oleh golongan musyrikin semasa mereka menghalau kaum Muslimin.

Abu sufian mengetahui perancangan Rasulullah ini. Lalu dia menghantar Dam Dam al-Ghifari ke Mekkah utk memberitahu perancangan Rasulullah. Kemudian kaum musyrikin keluar untuk memerangi Rasulullah s.a.w.

Rasulullah s.a.w dan para sahabat yang berjumlah 314 tentera keluar dalam keadaan mereka tidak tahu tentera musyrikin sedang menuju ke arah mereka.

Pengajaran: Ummat Islam tidak boleh berdiam diri apabila dizalimi oleh musuh2 Islam dikalangan orang2 kafir dan kuncu2nya. Mereka mesti membalas balik serangan dan kezaliman musuh2.

Kedua: Permuafakatan orang2 Islam

Apabila Rasulullah s.a.w mendengar kedatangan pasukan tentera musyrikin, Rasulullah bermesyuarat dengan para sahabat2nya untuk meminta pandangan mereka.

Golongan Muhajirin yang diwakili oleh Miqdad bin Amru r.a. berkata:"Hai Rasulullah laksanakan apa yang Allah telah perintahkan kepadamu. KAmi sentiasa bersama mu"

Golongan Al-Ansar yang diwakili oleh Saad bin Muaz r.a berkata:

"Sesungguhnya kami telah beriman kepadamu, membenarkanmu, bersaksi bahawa apa yang kamu bawa adalah benar dan kami telah memberikan janji kami kepadamu untuk dengar dan taat. Laksanakanlah apa yang kamu hendak lakukan, kami tetap bersamu. Demi tuhan yang mengutusmu dgn kebenaran kalau kamu bentangkan kepada kami lautan dan kamu mengharunginya, pasti kami kami mengharunginya bersamamu."

Rasulullah s.a.w amat gembira dgn kata2 Saad bin Muaz, lalu Nabi s.a.w bersabda:"Berjalanlah dan terimalah berita gembira. Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadaku untuk menemukan salah satu kumpulan orang2 musyrikin."

Pengajaran: Ummat islam tidak kira apa jua bangsa, mazhab dan aliran politik mestilah bersatu padu untuk menentang musuh2 Islam.

ketiga: Pemimpin mendengar pandangan rakyatnya.

Rasulullah s.a.w telah menerima dua pendapat dari sahabatnya habbab bin al-Munzir dan Saad bin muaz r.a. Habbab yg mengemukakan pendapatnya supaya dipindahkan tempat mereka menanti musuh. Saad pula mencadangkan supaya dibina tempat khusus untuk Rasulullah supaya dapat mengelakkan dari baginda ditimpa musibah. Kedua2 cadangan itu diterima Rasulullah.

Pengajaran: Pemimpin di setiap peringkat hendaklah menerima pandangan rakyat jika ia membawa kepada kemaslahatan umum dan tidak bertentangan dgn syariat.

Keempat: Mukjizat Rasulullah

Nabi s.a.w meletakkan tangannya ke banyak tempat dan berkata "Ini tempat terkorbannya si fulan". Dia menunjukkan banyak tempat dan menyebut nama2 orang musyrikin yg terkorban. Apabila telah selesai perang tidak satu tempat dan nama pun yang tersilap. Semua yang disebut namnya terkorban mengikut tempat yg disebut baginda.

Pengajaran: Mukjizat ini menjadi bukti kukuh kepada kerasulan baginda.

Kelima: Doa sebelum berperang

Pada malam Jumaat 17 Ramadan Nabi s.a.w berdoa bersungguh kepada Allah. Diantara doanya:

"Ya Allah sesungguhnya kaum quraisy ini telah datang dengan kesombongan serta kebanggaan. Mereka mencabar kamu dan membohongi rasulmu. Ya Allah berikanlah kami kemenangan yang engkau janjikan kepada ku."

Pengajaran: Doa sangat penting untuk kita menghadapi apa problem dunia dan agama. Kesungguhan dalam berdoa amat perlu. Nabi yang tidak ada dosa pun berdoa sehingga jatuh kain serbannya.

Keenam: Peperangan dan kemenangan

Pada pagi hari jumaat 17 ramadan tahun dua hijrah bermulanya peperangan diantara tentera Islam denagn tentera kebatilan. Diakhiri dgn kemenangan Ummat Islam. 70 yang terbunuh dan 70 yang ditawan di kalangan orang2 musyrikin. Dikalangan orang Islam 14 orang yang syahid.

Pengajaran: Walaupun ummat Islam kekurangan dari segi kekuatan fizikal tetapi kekuatan rohani menyebabkan turunnya pertolongan Allah dengan turunnya para malaikat. Lambatnya kemenangan pada masa sekarang adalah disebabkan dosa2 yang dilakukan oleh pejuang2 Islam seperti yang disebut oleh saidina Umar.

Ketujuh: Bercakap dgn orang yang mati

Mayat2 pemuka2 musyrikin diletakkan di dalam telaga badar. Rasulullah s.a.w melaungkan nama2 mereka dan nama2 bapa2 mereka:

"Ya fulan dan ya fulan bin fulan, sekarang ni adakah kamu suka jika kamu taat kepada Allah dan Rasulnya semasa kamu hidup? Sesungguhnya kami telah mendapati apa yang tuhan kami janjikan itu benar. Adakah kamu dapati apa yang tuhan kamu janjikan itu benar?"

Saidina Umar r.a mencelah:
"Ya Rasulullah kenapa engkau bercakap dengan jasad2 yang tidak ada ruh lagi?"

Rasulullah menjawab " Demi tuhan yang mana diri Muhammad dalam kekuasaannya, kamu mendengar apa yang aku katakan tidak lebih dari apa yang mereka dengar." (Hr Bukhari dan Muslim)

Pengajaran: Penghuni kubur mendengar perkataan orang yang hidup.

Perjuang diskaun rumah mewah tetapi lupa subsidi dipotong

29 Syaaban 1431 H
Oleh: Abdul Aziz Mustafa

KUALA LUMPUR, 9 Ogos: Naib Presiden PAS, Datuk Mahfuz Omar membidas pengampu-pengampu pemimpin Umno yang hanya memperjuangkan diskaun untuk pembelian rumah mewah kepada Bumiputera tetapi berdiam diri terhadap pemotongan subsidi.

"Sikap mereka yang membisu seribu bahasa terhadap pemotongan subsidi yang ternyata membebankan rakyat terutama menjelang musim perayaan ini membuktikan sikap mereka yang bukan sahaja tidak prihatin malah tidak peduli sama sekali terhadap penderitaan rakyat terutama yang berpendapatan rendah," katanya.

Malah, katanya lagi, mereka bersekongkol dengan tindakan kerajaan yang hanya berani merampas subsidi dari rakyat dan mengumumkan kenaikan harga barang sebaik sahaja sesi Parlimen selesai bersidang.

Beliau mendedahkan, tidak ada sebarang pandangan diminta mahupun perbicangan secara khusus dibuat bersama-sama Ahli Parlimen sepanjang Parlimen diadakan.

"Selepas tamat sesi Parlimen, kerajaan terus umum kenaikan harga barang tanpa berunding dengan rakyat. Masa bila kerajaan berunding dengan rakyat?" Ahli Parlimen Pokok Sena itu mempersoalkan.

Pengampu-pengampu pemimpin Umno yang membuat bising menentang pemotongan diskaun rumah mewah itu juga lansung tidak peduli terhadap nasib hampir 34 peratus daripada kira-kira 1.3 juta pekerja di negara ini yang memperolehi pendapatan bulanan bawah RM700, katanya.

"Bila harga minyak dan harga barang makanan dinaikkan oleh kerajaan Umno Barisan Nasional (BN) pimpinan (Datuk Seri) Najib (Tun Razak), bukan harga barangan tersebut sahaja yang naik harganya tetapi, seperti yang berlaku sebelum ini, ia akan mengakibatkan kesan berganda dan barangan lain juga naik harga.

"Kenaikan harga minyak akan mengakibatkan kenaikan kos pengangkutan dan dengan sendirinya harga begitu banyak barangan lain akan naik harga.

"Kenaikan harga gula pula akan mengakibatkan kenaikan harga makanan dan minuman lain. Beberapa hari lagi kita akan menyambut Ramadhan, pergilah ke pasar-pasar Ramadhan dan lihat sendiri adakah pelbagai juadah yang menggunakan gula sebagai bahan akan tetap sama harga?

"Kalau tidak dinaikkan harga pun, biasanya para peniaga terpaksa mengurang kuantiti atau mengecilkan saiz," kata Mahfuz.

Tetapi, katanya, para pemimpin Umno dan pengampu-pengampu mereka tidak peduli penderitaan rakyat akibat kenaikan harga barang itu.

"Saya yakin, sebahagian besar dari 34 peratus daripada kira-kira 1.3 juta pekerja di negara ini yang memperolehi pendapatan bulanan bawah RM700 itu adalah adalah orang-orang Melayu Islam yang akan menyambut Ramadhan kali ini dengan penderitaan akibat kenaikan harga barang.

"Malang bagi mereka kerana orang-orang Umno hanya sibuk dengan memperjuangkan diskaun untuk pembelian rumah mewah kepada Bumiputera.

"Maklumlah, mereka yang hendak beli rumah-rumah itu kerana pekerja yang berpendapatan bawah RM700 sebulan tentu tidak mampu membeli rumah-rumah mewah itu," kata Mahfuz.

Harakahdaily/-

Qiamullail dan tahajjud Rasulullah s.a.w

29 Syaaban 1431 H
Oleh: AKHISALMAN

Bersempena prgram Qiamullail yg saya akan bawa malam ni di surau al-Amin Bandar Tun Husein On saya hidangkan artikel Qimaullail dan tahajjud rasulullah.

Fadilat qiamullail

Firman Allah:

"Hendaklah engkau bertahajjud sebahagian daripada malam sebagai kewajipan tambahan kepadamu; pasti Allah akan membangkitkanmu pada kedudukan yang terpuji."
(79: al-Israa).

Tahajjud adalah kewajipan khusus bagi Nabi s.a.w.

Daripada 'Aisyah r.a beliau berkata: Nabi s.a.w bangun berqiamullail sehingga bengkak2 kaki2nya." Aisyah pun bertanya "Kenapa engkau beribadah sebegini ya
Rasulullah sedangkan dosa2 engkau yang telah lepas dan akan datang telah diampunkan.?" Rasulullah s.a.w pun bersabda:

"Tidakkah boleh aku menjadi hamba yang bersyukur." (Hadis Sahih riwayat Bukhari dan Muslim)

Nabi s.a.w bersabda:

"Sebaik2 lelaki adalah Abdullah sekiranya dia sembahyang malam." (Hadis sahih riwayat bukhari dan muslim)

Nabi s.a.w bersabda:

" Sebaik2 puasa lepas puasa ramadan adalah puasa pd bulan2 haram.Dan sebaik2 sembahyang selepas solat fardu adalah solat malam" (Hadis sahih riwayat Muslim)

Sabda Nabi s.a.w:

"Wahai manusia sebarkanlah salam, bagilah makan dan sembahyanglah malam ketika manusia tidur nescaya kamu akan masuk syurga dgn selamatnya." (Hadis hasan sahih riwayat at-Tirmizi)

Sabda Nabi s.a.w:

"Hendaklah kamu berqiamullalil. sesunguhnya qiamullail ini gaya hidup orang2 yang solih, mendekatkan kamu kepada tuhan, menghapuskan dosa2 dan menegah diri dari maksiat." (Hr Hakim)

Sebab apa tidak mampu solat malam?

Telah disampaikan cerita seorang lelaki yang tido malam sampai subuh dan tidak bangun solat malam. Nabi s.a.w bersabda:

"Lelaki itu syaitan telah kencing di kedua belah telinganya." (Hadis sahih riwayat Bukhari dan Muslim)

Fudail bin Iyad telah berkata:

"Apabila kamu tidak mampu untuk qimaullai; dan puasa sunat pada siang hari maka ketahuilah sesungguhnya kamu telah dibelenggu dengan maksiat yang
kamu lakukan."

Adab2 Berqimullail

1. Sunat sesiapa yang bangun pada waktu malam untuk sapu muka, bersugi, memandang langit dan membaca ayat 190 - 200 surah Ali Imran. Ini disebut dalam hadis sahih riwayat bukhari dan Muslim (763).

2. Disunatkan membuka solat malam dengan dua rakaat yang ringan. 'Aisyah berkata:

"NAbi s.a.w apabila bangun malam untuk solat tahajjud, baginda membuka dengan dua solat yang ringan." (Hadis sahih riwayat Muslim No 765)

3. Disunat solat malam dgn memberi salam setiap dua rakaat dan diakhiri dgn solat witir satu rakaat. Ibnu Umar berkata:

"Nabi s.a.w sembahyang malam dua rakaat dua rakaat dan melakukan witir satu rakaat." (Hadis sahih riwayat Bukhari dan Muslim)

4. Solat malam sebelas rakaat. 'Aisyah r.a. berkata:

"Nabi s.a.w solat qiamullail sebelas rakaat" (Hadis sahih riwayat Bukhari)

'Aisyah berkata:

"Nabi tidak pernah solat malam -pada bulan ramadan dan lainnya- lebih dari sebelas rakaat." (Hadis sahih riwayat Bukhari dan Muslim)

5. Disunatkan memanjangkan bacaan pada solat malam.

Rasulullah s.a.w ditanya solat yang paling afdal. Baginda menjawab:

"Panjang berdiri" (Hadis sahih riwayat Muslim)

6. Disunatkan menyederhanakan suara ketika solat sunat malam. Tidak kuat dan tidak perlahan. Firman Allah:

"Dan janganlah engkau kuatkan suara mu dalam bacaan solat dan jangan engkau perlahankan. Bacalah dengan sederhana yang diantara kuat dan perlahan." (110:
Al-Isra)

Ulama mazhab Syafie mentafsirkan solat disini dgn solat sunat malam.

7. Disunatkan berbaring apabila terasa sangat mengantuk ketika solat malam.

Nabi s.a.w bersabda:

"Apabila seseorang itu mengantuk ketika dalam solatnya maka hendaklah dia berbaring sehingglah hilang mengantuknya. Maka sesungguhnya seseorang sedang mengantuk hendak beristigfar tetapi dia memaki dirinya sendiri." (hadis sahih riwayat Bukhari No 209 dan Muslim No 786)

8. Disunatkan mengejutkan suami atau isteri untuk bangun malam.Nabi s.a.w bersabda:

"Allah merahmati seorang lelaki yang bangun malam untuk solat dan mengejutkan isterinya. Sekiranya isterinya enggan, dia renjiskan dgn air di mukanya. Allah merahmati seorang wanita yang bangun untuk solat malam dan mengejutkan suaminya. Sekiranya suaminya enggan, dia merenjiskan muka suaminya dgn air." (hadis Abu Daud dgn sanad yg sahih)

Nabi s.a.w bersabda:

"Apabila seortang lelaki mengejutkan isterinya pada waktu malam dan keduanya solat malam maka ditulis daripada golongan "azzakirin dan azZakirat." (Hr Abu
Daud dan Ibnu Majah No 1336 dgn sanad yg sahih)

# oleh itu pilih lah pasangan yg bangun malam untuk solat bukannya bangun tengok tv, main game, sembang2 kosong atau sekadar qada hajat je. HEHe

9. Solat malam lah dgn istiqamah walaupun sedikit. Apa yg disebut disini adalah yg sempurna. Kalau tidak mampu buatlah walaupun satu rakaat solat witir. Nabi s.a.w ditanya tentang amalan yg paling disukai oleh Allah. maka Baginda menjawab:

"Amalan yang paling kekal walaupun ianya sedikit." (Hadis sahih riwayat Bukhari no 6096 dan Muslim No 783)

10. Disunatkan memperbanyakkan istigfar dan doa ketika mana bangun malam.

Firman Allah:

"Dan orang2 yang beristigfar pada waktu sahur" (17: Ali Imran)

Rasulullah s.a.w bersabda:

"Sesungguh tuhan akan turun pada setiap malam ketika sepertiga malam yang terakhir dan berkata: Siapa yg berdoa akan ku perkenankan. siapa meminta akan ku berikan dan siapa yang beristigfar akan ku ampunkan."(Hadis sahih riwayat Bukhari No 1094 dan Muslim No 758)

11. Seeloknya seorang itu berniat sungguh untuk bangun qiamullail ketika hendak tidur supaya dia mendapat pahala qiam sekalipun tidak bangun. Sabda Nabi s.a.w:

"Sesiapa yang mendatangi tilamnya dalam keadaan dia berniat hendak bangun solat malam dan dia terlajak tidur sehingga subuh maka ditulis pahala apa yang diniatkan.Tidurnya itu adalah sedekah dari tuhannya." (Hadis riwayat Imam Nasaie dan Ibnu Majah No 1344 dgn sanad sahih diatas syarat2 Imam Muslim)

12. Disunat menqadakan solat malam yg tertinggal. Baginda bersabda:

"Sesiapa yang tertidur dari melakukan amalan malamnya dan dia lakukannya diantara solat subuh dan solat zuhur maka ditulis pahalanya seolah2 dia melakukannya pada waktu malam." (HAdis sahih riwayat Imam Muslim)

13. Makruh mengkhususkan qiamullail pada malam Jumaat sahaja.

Sabda Nabi s.a.w:

"Janganlah kamu mengkhusukan qiamullail pada malam jumaat." (Hr Muslim No 1144- sahih)

#Ini yg banyak dilakukan oleh masyarakat melayu kita dan menyedihkan termasuklah pelajar2 agama sendiri.

14. Disunatkan meniru cara qiamullail Nabi Daud a.s. Sabda Nabi s.a.w:

"Solat yang paling dikasihi adalah solat Nabi Daud a.s dan puasa yang paling dikasihi Allah adalah puasa Nabi Daud. Baginda tidur ditengah malam, bangun disepertiga yg akhir dan tidur semula sepernam yg terakhir. Baginda puasa sehari dan tidak puasa sehari. (Hr Bukhari dan Muslim - sahih)

Maksudnya disini puasa sunat dan solat malam. Puasa ramadan mana boleh buat camtu.

15. Cara Nak bangun awal pada waktu tertentu hendaklah membaca akhir surah kahfi dan niat dan minta pd Allah untuk bangun pada waktu tertentu.

SELAMAT BERQIAMULLAIL DAN BERIBADAH PADA 7 MALAM YG TERAKHIR.

Niat puasa

29 Syaaban 1431 H
Oleh: AKHISALMAN

Semua ulama bersepakat bahwa Niat adalah dituntut pada semua jenis puasa. Tidak kira yang sunat atau yang fardu. Ia adalah dikira syarat sah puasa disisi kebanyakan ulama dan dikira rukun puasa oleh ulama syafie.

Tempatnya adalah hati dan hakikatnya adalah berazam untuk melakukan sesuatu. Disunatkan melafazkan niat disisi ulama mazhab Syafie supaya dapat membantu untuk membetulkan niat didalam hati dan menghilangkan was-was.

Kebanyakan ulama meletakkan 4 syarat untuk mengesahkan niat puasa seperti berikut:

Pertama: Berniat pada waktu malam

Sabda Nabi s.a.w:

من لم يبيت الصيام قبل طلوع الفجر فلا صيام له

Maksudnya: "Sesiapa yang tidak berniat puasa pada waktu malam sebelum masuk waktu subuh maka tidak sah puasanya."(Hr Amad dan Ashabus Sunan)

Dalam mazhab Syafie boleh niat puasa sunat sebelum zuhur selagi tidak melakukan perkara yang membatalkan puasa.

Sesiapa yang tidur tanpa niat dan bangun sudah subuh maka dia wajib menahan makan dan minum walaupun tidak sah puasanya. Dia perlu qada selepas ramadan.

2. Menentukan jenis puasa bagi puasa fardu

Hendaklah orang yang hendak berpuasa fardu menentukan jenis puasanya ketika berniat. Dia hendaklah berniat samada puasa ramadan, nazar atau qada. Jika dia niat puasa sahaja maka tidak sah. Ini pendapat kebanyakan ulama termasuk mazhab Syafie. Mazhab Hanafi tidak meletakkan syarat ini.

3. Niat yang pasti. Jika seseorang itu berniat di malam hari syak "Jika esok bulan ramadan maka aku berpuasa. Jika esok bukan ramadan maka aku puasa sunat." Maka tidak sah.

Begitu juga sekiranya jika dia berniat "Aku berpuasa ramadan esok hari insya Allah " dan ia menyebutnya kerana tidak pasti hendak berpuasa atau tidak, maka tidak sah puasanya. Adapun jika dia berniat begitu kerana nak ambil berkat dgn perkataan insyaAllah maka sah puasanya.

4. satu niat untuk satu hari puasa.

Setiap hari puasa dibulan ramadan hendaklah dgn satu niat dimalam sebelum puasa. Tidak boleh hanya satu niat untuk satu bulan ramadan. Ini adalah pendapat kebanyakan ulama.

Mazhab Maliki berpendapat bahawa cukup satu niat sahaja untuk sebulan ramadan.

# saya ada terbaca di akhbar tabloid di malaysia dlm ruang soal jawab agama yg mengatakan mazhab hanafi yg membenarkan satu niat untuk satu bulan. Ini saya tidak pernah lihat dalam kitab2 utama feqh perbandingan. Banyak lagi jawapan2 dari ustazah lulusan mesir ini yg mengelirukan. seolah2 beliau tidak merujuk pada kitab2 utama feqh. Jadi berhati2.

Kelebihan lapar dan keburukan kenyang

29 Syaaban 1431 H
Oleh: AKHISALMAN

Kelebihan Lapar dan keburukan kenyang

1. Allah melarang kita melampau dalam makanan.

Firman Allah s.w.t:"Dan makan serta minumlah, dan janganlah melampau. Sesungguhnya Dia tidak suka orang-orang yang melampau."(Al-A'raf)

2. Hanya dua pertiga perut.
Nabi s.a.w bersabda:"Tidak ada bekas yang dipenuhi oleh manusia lebih terok dari perutnya. Cukuplah manusia itu memakan beberapa suapan yang menegakkan tulang tulang sulbinya. Jika dia tetap nak jugak makan banyak maka satu pertiga perutnya untuk makanan, satu pertiga minuman dan satu pertiga lagi dikosongkan."(Hr Tirmizi dan Abu Daud)

3. Lapar menyukarkan syaitan.

Nabi s.a.w bersabda:'Sesungguhnya syaitan lalu di dalam tubuh manusia seperti lalunya darah. Sempitkan laluan syaitan dengan lapar dan dahaga."(Hr Ibnu Abi ad-Dunya-daif)

4. Kenyang di dunia lapar di akhirat.

Nabi s.a.w bersabda:"Maka sesungguhnya orang yang paling lama lapar pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak kenyang di dunia."(Hr Baihaqi dan at-Tirmizi -Hasan )

5. Lapar adalah sunnah Nabi s.a.w

Abu Hurairah r.a berkata:"Nabi s.a.w dan ahli keluarganya tidak pernah kenyang selama tiga hari berturut dengan roti gandum sehinggalah baginda meninggal dunia."(Hr Muslim - sahih)

6. Perut yang boroi tidak disukai Nabi s.a.w

Suatu hari Nabi s.a.w melihat kepada lelaki yang boroi perutnya. Maka Nabi s.a.w menunjukkan kearah perut lelaki itu dgn jarinya, seraya bersabda:

"Kalaulah makanan-makanan ini (yang menyebabkan perut boroi) diberikan kepada orang yang memerlukan adalah lebih baik."(Hr Ahmad, Hakim dan Baihaqi -sanadnya jaid)

7. Orang yang kuat makan tidak ada nilai disisi Allah.

Rasulullah s.a.w bersabda:"Maka didatangkan pada hari kiamat seorang yang besar, panjang, kuat makan dan kuat minum tetapi apabila ditimbang amalannya tidak ada sebesar nilai kepak nyamuk pun disisi Allah."(Hr Bukhari dan Muslim -sahih)

8. Hukum-hukum makan

Makan ini ada beberapa hukum:
1. Wajib: makan yang mengelakkan kematian.
2. Sunnah: Makan beberapa suap ketika lapar.
3. Harus: makan dan minum sehingga dua pertiga perut.
4. Makruh: Lebih dua pertiga dan tidak penuh perut.
5. Haram: Makan sehingga penuh perut.

Pengharaman makan sehingga penuh perut disebut oleh dalam kitab al-Maraqil Ubudiah karangan Imam Nawawi bentan.

9. Keburukan Kenyang

Abu Sulaiman ad-Darani telah berkata:"Sesiapa yang kenyang maka mendapat enam keburukan:

1. Kehilangan kemanisan bermunajat.
2. Susah hendak mengahafal mutiara ilmu.
3. Kurang rasa kasihan pada manusia lain kerana menganggap orang lain pun semuanya kenyang.
4. Malas hendak beribadah.
5. Bertambah nafsu syahwat.
6. Orang-orang beriman sentiasa duduk di masjid dan orang-orang yang kenyang duduk ditempat-tempat kotor dan maksiat.

10. Lapar sedikit adalah ubat yang mujarab.

Khalifah ar-Rasyid menghimpun beberapa pakar perubatan dan mencari apakah ubat yang tidak ada kesan buruk langsung.

Ada timbul beberapa jawapan seperti air suam, kurma dan sebagainya. Tetapi telah ditolak oleh seorang yang paling banyak ilmu dikalangan mereka dengan jawapan2 yang bernas dan diterima oleh pakar yang lain.

Maka yang lain pun bertanya kepadanya apakah jawapan yang sebenar. Maka dia menjawab:
"Ubat yang tidak ada kesan buruk disisiku adalah janganlah engakau makan melainkan setelah benar-benar lapar dan selesai makan dalam keadaan engkau masih ingin makan lagi (iaitu makan sedikit sahaja)."

# maksud lapar yang terpuji disini adalah yang adalah lapar sedikit yang tidak membawa penyakit. Adapun lapar yang boleh membawa penyakit adalah dilarang.

Sebab-sebab dibolehkan tidak berpuasa

29 Syaaban 1431 H
Oleh: AKHISALMAN

1. Bermusafir

Firman Allah s.w.t:
"Maka sesiapa diantara kamu yang sakit ataupun bermusafir maka dia boleh berbuka dan menggantikannya pada hari yang lain." (184: al-Baqarah)

Syarat-syarat dibolehkan tidak berpuasa ketika musafir:

a. Destinasi yang lebih dua marhalah (89 km)
b. Memulakan perjalanan sebelum subuh hari yang dia tidak puasa.
c. Bukannya orang yang sentiasa bermusafir dalam mazhab Syafie seperti pilot, kelasi dan lain-lain.
d. Tujuan musafir adalah tujuan yang bukan maksiat.

Menurut jumhur ulama afdalnya berpuasa ketika musafir sekiranya tidak mendapat kemudaratan. Mazhab Hambali menyatakan makruh puasa ketika musafir sekalipun tidak rasa susah.

keharusan berbuka ketika musafir tidak disyaratkan ditimpa kesusahan dan kesakitan.

2. Sakit

Sakit yang dibenarkan berbuka adalah sakit yang menyebabkan seseorang itu merasai amat susah jika berpuasa, takut menyebabkan binasa, takut bertambah sakit atau lambat sembuh.

Dalilnya adalah ayat quran yang telah lepas.

3. Mengandung dan menyusukan anak

Diharuskan kepada wanita yang mengandung atau yang menyusu untuk tidak berpuasa .Sekiranya takut sesuatu berlaku yg buruk kepada anaknya maka boleh berbuka puasa dan dikenakan qada dan fidyah. Sekiranya keduanya berbuka kerana takut berlaku sesuatu yang tidak elok berlaku kepada dirinya maka dia dikenakan qada sahaja.

Dalilnya ialah sabda Nabi s.a.w:

"Sesungguhnya Allah telah mengurangkan solat 4 rakaat fardu kepada 2rakaat kepada orang bermusafir dan membenarkan wanita yang hamil dan menyusukan anak untuk tidak berpuasa." (Hr Nasaie dan Tirmizi)

4. Tua yang tidak mampu untuk berpuasa.

Ijmak ulama menyatakan harus bagi orang yang tua yang tidak mampu untuk tidak berpuasa dan wajib membayar fidyah bagi setiap hari yang dia tidak puasa.

Demikian juga bagi orang yang sakit yang tidak mungkin sembuh dan tak mampu untuk berpuasa maka dibolehkan tidak berpuasa dan dia perlu bayar fidyah.

5. Terlampau lapar dan dahaga yang boleh membawa kemudaratan diri.

Boleh berbuka sekiranya takut berlaku kebinasaan, kematian, atau hilang akal. Malahan berpuasa jika menyebabkan kemudaratan pada diri adalah haram. Firman Allah s.w.t:

"Dan janganlah kamu mencampakkan dirimu ke lembah kebinasaan." (195: surah al-Baqarah)

6. Dipaksa untuk berbuka.

Jumhur ulama menyatakan boleh berbuka kepada orang yang dipaksa. Adapun ulama syafie tidak membenarkannya.

Negeri Saba’

29 Syaaban 1431 H
Oleh: Jarjani Usman

“Sesungguhnya bagi penduduk Negeri Saba’ ada bukti (kemurahan Allah) di tempat tinggal mereka, yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri” (QS Saba’: 15).

Di antara negeri yang namanya disebutkan dalam Al-Qur’an dan dijadikan nama salah satu Surah dalam al-Qur’an adalah Saba’.

Itulah sebuah negeri yang pernah didiami oleh orang-orang beriman kepada Allah, dan menikmati kemakmuran dan ketenteraman hidup.

Bukan hanya rakyat, pemimpinya pun, Ratu Balqis, adalah seorang yang taat kepada Allah. Sengaja diberikan kemakmuran dan ketentraman untuk rakyat negeri itu sebagai rahmat bagi orang-orang yang beriman.

Namun seiring dengan berlalunya waktu, orang-orang di negeri itu pun mulai berubah. Larangan Allah dikerjakan, sedangkan suruhanNya ditinggalkan.

Kejahatan seperti perampokan dan berbagai kemaksiatan lainnya merajalela. Orang-orang menjadi munafik dan kufur.

Itulah yang mengundang kemurkaan Allah, sehingga negeri itu dirubah dengan berbagai bencana. Akibatnya, Saba’ yang sebelumnya begitu subur dan makmur, berubah menjadi negeri gersang dan melarat.

“Demikianlah Kami membalas mereka disebabkan kekufuran mereka, dan sebenarnya Kami tidak menimpakan balasan yang demikian melainkan kepada orang-orang yang amat kufur” (QS. Saba’: 17), kata Allah.

Kisah Negeri Saba’ merupakan petunjuk penting. Bahwa kalau rakyat dan pemimpin sungguh-sungguh beriman kepada Allah akan dianugerahkan kemakmuran dan kebahagiaan hidup adalah suatu janji yang benar.

Demikian juga, bahwa kalau rakyat dan pemimpin mengingkari Allah akan dimurkaiNya juga merupakan suatu kenyataan.

Siapapun berharap kisah Negeri Saba’ terulang lagi di negeri kita ini. Bukan kemalangannya yang terulang, tetapi kemakmurannya.

Namun harapan tersebut juga sangat tergantung pada bagaimana kita mewujudkannya dalam sikap dan perbuatan kita sehari-hari.

Kalau kekufuran dan kejahatan terus kita lakukan, maka itu berarti sedang mengundang kemalangan seperti yang ditimpakan kepada Negeri Saba’.

Hak Orang Lain

29 Syaaban 1431 H
Oleh: Jarjani Usman

“Ambillah sebahagian dari harta mereka sebagai sedekah (zakat), dengan cara demikian kami membersihkan dan mensucikan mereka, dan doakanlah mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menentramkan jiwa mereka” (QS. At-Taubah: 103).

Merupakan suatu hal yang amat memalukan bila dituduh mengambil hak orang lain, apalagi bila milik sendiri berkecukupan dan bahkan lebih.

Namun, tidak sedikit orang yang telah memiliki harta banyak juga ikut-ikutan menyerobot hak orang lain, disadari atau tidak. Antara lain karena tidak membayar zakat.

Ditegaskan dalam Islam, di dalam harta kita terdapat hak-hak orang lain. Dengan demikian, wajib sifatnya memberikannya kepada orang yang berhak.

Bila menahannya sama dengan mengambil dan menggunakan hak orang lain untuk kepentingan diri kita sendiri.

Melakukan perbuatan demikian lebih kurang sama dengan mengambil harta orang lain seperti yang dilakukan oleh para tertuduh itu.

Azabnya juga begitu pedih, bila tidak mengeluarkan hak orang. Dalam Al-Qur’an diterangkan, ”Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan ditimpa) siksa yang pedih pada hari dipanaskan emas perak itu dalam Neraka Jahannam,

lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang akibat dari yang kamu simpan itu” (QS. At-Taubah: 34-35).

Berbeda halnya bila menunaikan hak orang lain sebagaimana mestinya.Bukan hanya harta akan menjadi bersih, tetapi juga jiwa akan terasa tenang.

Memilih

29 Syaaban 1431 H
Oleh: Jarjani Usman

“Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabur“ (HR. Bukhari dan Muslim).

Kalau diberikan kesempatan untuk memilih sesuatu untuk diri sendiri, maka tentunya siapapun yang berakal tak akan memilih, kecuali yang terbaik.

Kenyataannya memang demikian; setiap manusia diberikan kesempatan untuk memilih: yang baik atau yang buruk.Namun, sebahagian (besar) manusia cenderung memilih yang buruk untuk dirinya sendiri.

Buktinya, manusia cenderung memilih untuk berperilaku sombong, tamak, takabur dan sejenisnya, dalam berbagai kesempatan dalam hidup ini.

Padahal kalau menyimak pesan Rasulullah, perilaku-perilaku seperti itu merupakan milik para penghuni neraka.

Neraka, meskipun belum sempat kita saksikan dengan panca indera tetapi diimani itu pasti ada, merupakan tempat yang sangat hina.

Api yang paling rendahnya saja bisa menghancurkan batu. Bagaimana parahnya azab yang harus dialami penghuni neraka.

Namun demikian, sebahagian kita tetap bertahan dengan pilihan yang salah.Ada yang merasa puas bila mampu bertahan dalam kesombongannya atau ketamakannya.

Bahkan, ada yang berusaha menghadang setiap peringatan yang diberikan agar menghindari pilihan itu.

Berpedoman pada Al-Qur’an, memang ada sebahagian manusia yang sudah tertutup penglihatan, pendengaran, dan pintu hatinya.

Jadi, wajar saja kalau segala apa yang disaksikan atau didengar tak membuatnya berubah.Semoga keadaan ini dapat kita jauhi.