03 Oktober 2008

Silaturrahim

“Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia senang menjalin silaturrahim” (HR Bukhari).

Sebagaimana namanya, “silah” artinya hubungan atau menghubungkan, dan “ar-rahmi” artinya kasih sayang. Dilihat dari maknanya, tujuan yang diharapkan dari silaturrahim adalah terwujudnya kasih sayang yang diridhai Allah SWT.


Banyak keuntungan yang diperoleh dari melakukan perbuatan baik ini, yang di antaranya disebutkan dalam hadits di atas: mudah rezeki dan panjang umur. Rezeki Allah kadangkala diberikan lewat tangan-tangan atau sepatah kata dari orang lain. Sepatah kataorang yang bijak dan bermanfaat dari orang lain tidak tertutup kemungkinan menggugat dan membuka fikiran kita luas-luas, sehingga mampu melihat peluang-peluang rezeki yang dihamparkan Allah setiap hari di dunia ini. Lebih-lebih kata yang bersifat ilham, yang tidak semua orang mampu mengenalinya dan memahaminya. Oleh karena itu, silaturrahim sebaiknya dilakukan bukan hanya dengan orang-orang yang dikenali, tetapi juga yang tidak dikenali.


Selanjutnya, umur manusia yang gemar bersilaturrahim akan berkat. Kerana hidup dalam kedamaian, sebagai akibat baik dari silaturrahim, kita menjadi benar-benar mengisi dan menikmati hidup dengan sebaik-baiknya, tidak takut dalam mencari rezeki, dan boleh beribadah kepada Allah dengan semaksima mungkin.


Sebaliknya, kalau silaturrahim diputuskan, pasti timbul beberapa akibat yang sangat buruk. Hidup di bawah tekanan, ancaman dan peperangan, terasa tidak menyenangkan, kerana selalu timbul rasa was-was akan berbagai mara bahaya dari pihak lain. Rezeki pun terasa amat sulit untuk diperoleh, kerana antara sesama kita bukan saling memberi manfaat tetapi saling memusuhi. Waktu untuk menikmati hidup akan terasa sedikit. Akibat yang lebih buruk lagi ialah tidak ditilik Allah di Hari Kiamat (HR Ad-Dailami).

Tiada ulasan: