14 Ogos 2010

Ringan

3 Ramadhan 1431 H
Oleh: Jarjani Usman

“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman dengan-Nya” (QS. Al Maidah: 88).Belum tiba kiamat, sudah diperoleh sejumlah kemudahan oleh orang-orang beriman dan berpengetahuan.

Di antaranya, dimudahkan atau merasa ringan melakukan ibadah seperti puasa dan shalat bagi orang-orang beriman dan berpengetahuan.Sedangkan bagi orang-orang yang tidak beriman, melaksanakan ibadah puasa begitu berat, meskipun ibadah tersebut dijamin dengan pahala berlimpah dan ampunan dosa.

Kalau di dunia sudah demikian banyak kemudahan dirasakan oleh orang-orang beriman, apalagi di akhirat kelak.

Lazimnya, berpuasa menjadi tidak ringan bila dilakukan tanpa pengetahuan dan bekal yang cukup.

Bila difahami puasa sebagai ajakan Allah agar manusia merasakan bagaimana rasanya menjadi orang-orang fakir atau miskin yang kadangkala harus banyak menahan lapar dalam hidupnya, maka akan membuka mata hati bagi yang mau melaksanakannya dengan ikhlas.

Pertama, akan memunculkan kasih sayang terhadap orang-orang yang bernasib demikian. Selanjutnya, rasa sayang yang membuncah di hati itu bisa mendorong manusia untuk merelakan sebahagian hartanya untuk diberikan kepada hamba-hamba Allah yang sedang membutuhkan.

Bukan hanya itu, berpuasa akan menjadi tidak ringan bila dilakukan tubuh yang berselemak makanan haram. Makanan haram yang dikandungi tubuh bisa menutupi hati dari melihat kebenaran dan mendorong kepada hal-hal yang buruk.

Jadi, akan terasa berlawanan bila melakukan hal-hal yang baik, termasuk melaksanakan ibadah. Sedangkan bagi orang-orang yang menjauhi makanan haram, akan merasa terbantu dalam melakukan hal-hal yang baik.

Sebagaimana dalam ayat di atas, suruhan untuk memakan makanan halal itu disebut dekat dengan suruhan bertaqwa kepada Allah.

Itu bermakna bahwa salah satu syarat untuk menuju ketaqwaan kepada Allah adalah tidak boleh makan kecuali yang halal.

Tiada ulasan: