06 Januari 2014

Hati Yang Lalai

4 Rabiul Awal 1435. [MOD] -
Oleh: Jarjani Usman
 
“Berdoalah kepada Allah dan kamu meyakini akan dikabulkannya. Ketahuilah bahwa Allah `azza wa jalla tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai” (HR. Ahmad).
 
Di antara doa penting Rasulullah SAW semasa hidupnya ialah memohon perlindungan dari doa yang tidak dikabulkan (HR. Muslim). Bukan hanya Rasul, kita juga sebaiknya berdoa demikian.  Pasalnya, bila doa (sudah) tidak dikabulkan Allah, berarti memang terdapat masalah dengan diri kita.

Sebagaimana disebutkan dalam sejumlah hadits,  tidak dikabulkan doa bermacam sebabnya. Di antaranya, hati yang lalai. Hati orang seperti ini biasanya lebih mengutamakan hal-hal lain ketimbang mengingat Allah dalam kehidupan sehari-hari.  Sering mengabaikan perintah-Nya dan tidak menjaga larangan-Nya, juga merupakan wujud dari hati yang lalai.  Ketika harus memilih antara yang halal dengan yang haram, sebahagian kita malah mencampur-adukkan keduanya, demi memperoleh lebih banyak. 
 
Di samping itu, banyak di antara kita hanya khusyuk dan yakin berharap kepada Allah di kala sedang menderita kesempitan. Seperti di saat musibah sedang terjadi. Seperti pada waktu bencana gempa dan tsunami datang, banyak orang tiba-tiba memanggil-manggil nama Allah.  Termasuk di antaranya orang-orang yang sebelumnya telah melupakan Allah.
 
Namun di saat lapang atau ketika tidak lagi menderita musibah, begitu saja melupakan-Nya. Kalau pun sempat berdoa, asal jadi, seakan tak peduli mau diijabah atau tidak.  Seakan-akan apa yang telah, sedang, dan akan  dinikmati bukan berasal dari Allah.  Berperilaku demikian juga menunjukkan bahwa seakan-akan penderitaan yang telah kita alami tidak pernah terjadi.
http://aceh.tribunnews.com

Tiada ulasan: