13 Januari 2012

Memohon Perlindungan

19 Safar 1433H. [MOD] -
Oleh Jarjani Usman

“Ya Allah, perbaikilah bagiku agamaku sebagai benteng urusanku. Perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku. Perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku. Jadikanlah, ya Allah, kehidupan ini penambah kebaikan bagiku, dan jadikanlah kematianku sebagai kebebasanku dari segala kejelekan” (HR. Muslim).

Di atas adalah permohonan Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam. Sungguh ini suatu permohonan yang amat penting dimohon setiap insan yang masih hidup di dunia yang sebentar lagi akan ditinggalkan untuk selamanya. Lebih-lebih di zaman yang sudah diperintah hawa nafsu seperti sekarang ini. Banyak hal sudah diukur berdasarkan pemuas nafsu. Tidak sedikit orang yang hanya mau bergerak berbuat bila didorong materi pemuas nafsu. Berbuat karena didorong niat yang ikhlas sudah menjadi hal yang langka.

Kecenderungan untuk tergerak berbuat karena hawa nafsu bisa mengenai siapa saja, terutama yang keyakinan terhadap nilai-nilai agama sudah luntur dalam dirinya. Berbeda-beda tingkat keparahannya. Yang sudah parah malah menjadikan hawa nafsu sebagai tuhannya. Karena itu, sepatutnya kita menyempatkan diri memohon perlindungan kepada Allah. Yaitu, memohon agar ajaran-ajaran agama bukan sekedar menjadi hafalan semata. Tetapi mampu menjadi benteng yang melindungi diri kita dari hal-hal yang menjerumuskan ke dalam kesesatan dan mengikuti hawa nafsu.

Bukan hanya itu, juga memohon agar hidup ini produktif dalam menghasilkan kebaikan walaupun kecil, bukan kerusakan. Apalagi sudah terbukti dalam sejarah panjang manusia di bumi ini, orang-orang yang produktif dalam menghasilkan kerusakan pasti berujung pada kecelakaan hidup sekaligus matinya. Semoga dengan permohonan ini, setiap kita mampu memperbaiki ibadah masing-masing dan mengokohkan amalan. Yang juga penting adalah menjadikan permohonan atau doa sebagai rutinitas yang dicintai.

Serambi/-

Tiada ulasan: