24 Oktober 2009

Kesalahan yang Dibiarkan

By: agussyafii

Pada suatu hari ada dua anak ABG sedang mengendarai motor, tiba di lampu merah pengemudi tetap melaju dengan kecepatan tinggi. Temannya yang membonceng dibelakangnya bertanya, 'Tadi lampu merah, kenapa masih ngebut aja?' Dengan tanpa merasa bersalah pengemudi motor itu mengatakan kepada temannya, 'Kakakku juga melakukannya dan ternyata masih tetap selamat sampai hari ini.'

Kejadian itu terus berulang dan jawabannya selalu sama. Sampai pada perjalanan berikutnya pada waktu lampu menyala hijau tanpa diduga justru sang pengemudi motor malah menghentikan kendaraannya. 'Lampu hijau kok malah berhenti?

'Aku lebih menyayangi nyawaku,' jawabnya.

'Mengapa begitu?' tanya pemboncengnya.

'Kamu kan tahu kelakuan kakakku, Aku Khawatir, dia tiba-tiba nyelonong dilampu merah sebelah sana,' kata sang pengemudi motor sambil menunjukkan arah yang berseberangan jalan.

Begitulah kita, seringkali membiarkan sebuah kesalahan secara terus menerus tanpa ada yang berani mengoreksi maka kesalahan itu berubah menjadi kebenaran. Demikian juga dengan kebenaran yang terus menerus dikondisikan sebagai kesalahan maka kebenaran akan berubah menjadi sebuah kesalahan. Seperti halnya seorang koruptor jika ditampilkan secara terus menerus oleh media sebagai sosok pahlawan maka pandangan masyarakat akan menganggap bahwa koruptor itu memang seorang pahlawan. Sedangkan bila ada orang yang bersih dan lurus ditampilkan sebagai orang yang bodoh dan naif maka masyarakatpun akan menganggap orang itu bodoh dan naif.

Jadi sebaiknya kita senantiasa jernih dalam menyikapi setiap peristiwa, jangan sampai kita terjebak dalam sebuah pembiaran, kesalahan menjadi kebenaran ataupun kebenaran menjadi kesalahan.

'Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.' (QS. 49:6).

Wassalam,
agussyafii

3 ulasan:

Tanpa Nama berkata...

keh..keh.. nasib baik berenti... kalau tak lahum la mamat tu...

Tanpa Nama berkata...

dah jadi macam new trend, kebelakangan ini pengguna jalan raya tak kira tunggang ke pandu apa, membelok dah tak lagi buka signal awal. konon sibagak tak kan bagi chan punya. kalaulah bab ego ini dijadikan perangai alamatlah warga kita awet muda, belum tua dah mati.

Tanpa Nama berkata...

trend baru tabiat buruk pengguna jalan raya, belok tanpa signal awal. apa tidaknya, dah nyata buka signal simangkuk pula tak nak kasi chan. pibiti langsung tak salah, inilah sikap yang ditanam cikgu driving school kepada bakal pemegang lesen memandu yang kerap bercakap "jangan bagi chan...jangan bagi chan" waktu tengah mengajar.