20 Januari 2012

Bahaya Menyombongkan Diri

26 Safar 1433H. [MOD] -
Oleh Jarjani Usman

“Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku” (QS. Al A’raf: 146).

Hari ini, sebahagian manusia sibuk dengan beragam masalah yang tumpang tindih dan kerap berputar-putar pada masalah yang sama. Belum selesai satu masalah, sudah muncul masalah lain. Namun anehnya, meskipun waktu, tenaga dan berbagai sumber daya lain telah terkuras banyak dan terus-menerus untuk menyelesaikan masalah-masalah itu, hasilnya nyaris tidak ada. Tak bertambah perbaikan, keadilan, kemakmuran bersama. Juga tak bertambah ketaatan kepada Allah. Yang terjadi malah pertengkaran yang tiada akhirnya. Kenyataan ini sepatutnya dicurigai sebagai akibat dari kesombongan.

Apalagi bila direnungi, begitu banyak perilaku yang menunjukkan bahwa (sebahagian) manusia telah berpaling dari ayat-ayat Allah. Dilarang untuk berlaku zalim, malah itu yang dilakukan setiap hari. Diperintahkan untuk tidak memperturutkan hawa nafsu, malah itu yang paling diperturutkan. Diserukan untuk tidak mengambil hak orang lain, malah itu yang paling digemari. Diperintahkan untuk memperhatikan anak-anak yatim dan fakir miskin, malah itu yang sering diabaikan. Diperintahkan untuk tidak bermegah-megahan, malah itu yang selalu diimpikan dan dikejar siang malam. Bukankah perilaku-perilaku seperti ini merupakan bentuk-bentuk kesombongan terhadap ayat-ayat Allah?

Beratnya bahaya kesombongan telah diperingatkan oleh Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam. Sebagaimana sebuah hadits dari Abu Hurairah, dari Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah berfirman, ‘Wahai anak Adam, beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya kupenuhi hatimu yang ada dalam dada dengan kekayaan, dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan, niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tak Kupenuhi kebutuhanmu” (HR. Tirmidzi & Ibnu Majah).

Serambi/-

Tiada ulasan: